saham

IHSG Dibayangi Koreksi: Analis Prediksi Pergerakan dan Rekomendasi Saham untuk 7 Februari 2025

IHSG Dibayangi Koreksi: Analis Prediksi Pergerakan dan Rekomendasi Saham untuk 7 Februari 2025
IHSG Dibayangi Koreksi: Analis Prediksi Pergerakan dan Rekomendasi Saham untuk 7 Februari 2025

JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di akhir pekan ini diperkirakan akan mengalami tekanan, demikian menurut analis pasar saham. Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan bahwa IHSG telah mengalami koreksi sebesar 2,12% atau terpangkas 148,69 poin pada Kamis 6 Februari 2025 yang membuatnya berada di level 6.875,54.

Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG sempat menyentuh titik terendahnya di 6.830,11 dan tertinggi di 7.033,62. Situasi tersebut mencakup 188 saham yang mencatatkan penguatan, 444 saham melemah, dan 323 saham stagnan. Total kapitalisasi pasar berada di angka Rp12.052 triliun.

Saham-saham berkapitalisasi besar seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) mengalami penurunan masing-masing sebesar 7,69% dan 6,09%. Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) ikut turun 4,67%, sementara PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) terkoreksi sebesar 4,35% dan 4,11% secara berurutan.

Tim analis dari MNC Sekuritas memberikan analisis bahwa, "Jika level support di 6.931 ditembus, IHSG diprediksi masih akan melanjutkan koreksinya menuju 6.742 hingga 6.835," tulis mereka dalam riset hari Jumat 7 Februari 2025. Namun, terdapat peluang penguatan jangka pendek menuju 6.883-6.896, sehingga investor dianjurkan untuk mempertimbangkan strategi "buy on weakness" pada saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP). Selain itu, ditawarkan pula opsi "speculative buy" untuk saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) dan "sell on strength" bagi PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN).

Analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, menyatakan kekhawatirannya terhadap IHSG yang cenderung melemah ketika sentimen perang dagang seharusnya membaik. Penutupan IHSG di bawah level kritis 6.950 menjadi validasi awal dari pola teknikal bearish. "Situasi ini bisa menjadi sinyal bearish continuation," ujar Valdy dalam risetnya.

Berita global turut mempengaruhi bursa Indonesia, dengan langkah Presiden AS, Donald Trump, yang memerintahkan penurunan yield obligasi AS 10 tahun tanpa memangkas suku bunga acuan The Fed. Kebijakan ini memicu kekhawatiran pengetatan likuiditas yang dikhawatirkan berdampak pada pasar saham di Tanah Air.

Untuk akhir pekan ini, IHSG diperkirakan masih akan bergerak di bawah level psikologis 7.000. Kondisi ini mungkin akan terbatas oleh pembentukan long lower-shadow dan indikasi oversold menurut stochastic RSI. IHSG dalam sesi perdagangan Jumat ini diprediksi akan menguji resistance di 7.000, pivot di 6.900, dan support di 6.800.

Di tengah tantangan tersebut, Phintraco Sekuritas memberikan rekomendasi saham yakni PT Mayora Indah Tbk. (MYOR), PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT), PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF), serta PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) sebagai pilihan investasi yang layak dipertimbangkan.

Pergerakan IHSG yang penuh dinamika dan strategi investasi yang diusulkan oleh para analis menjadi panduan bagi para investor di tengah ketidakpastian ekonomi global. Para analisis dan investor perlu terus memantau berita terkini serta perkembangan ekonomi makro untuk memastikan langkah investasi yang tepat. Selalu cermati peluang dan tetap berhati-hati dalam mengambil keputusan di lantai bursa.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index