JAKARTA - Kementerian Kebudayaan terus mendorong pelestarian cerita-cerita Indonesia melalui inovasi sinema modern.
Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha Djumaryo menyatakan bahwa Program House of Indonesiana menjadi sarana penting untuk menjaga agar warisan budaya Indonesia tetap lestari.
“Kita punya kekuatan cerita yang begitu banyak, yang diwariskan turun-temurun dari nenek moyang kita. Tujuan kita mempelajari animasi dan dokumenter adalah agar cerita-cerita itu kekal abadi, lestari, dan diceritakan dengan gaya bahasa yang mudah dipahami,” ungkap Giring.
Program ini bertujuan memastikan bahwa nilai-nilai budaya Indonesia dapat diterima oleh generasi muda, sekaligus menarik minat khalayak global.
Melalui animasi dan film dokumenter, cerita-cerita lokal yang sarat makna dapat dikemas secara kreatif dan relevan. Dengan pendekatan ini, Kementerian Kebudayaan berharap kelak karya-karya tersebut bisa menjadi identitas bangsa yang kuat di panggung internasional.
Pelatihan Talenta Muda dan Kolaborasi Internasional
House of Indonesiana merupakan program peningkatan kapasitas sineas muda Indonesia yang digelar oleh Kementerian Kebudayaan RI, bekerja sama dengan Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Republik Korea serta Korea Creative Content Agency (KOCCA).
Program ini memberi talenta muda Indonesia kesempatan untuk belajar dari praktisi dan ahli internasional.
Direktur Film, Musik, dan Seni Kementerian Kebudayaan Syaifullah menegaskan bahwa pelatihan ini tidak hanya bersifat teknis. “Talenta muda Indonesia tidak hanya mendapat pelatihan teknis, tapi juga penguatan rasa percaya diri untuk bersaing di kancah global,” ujarnya.
Dengan demikian, peserta program dapat menjadi agen budaya yang mampu menyampaikan kisah Nusantara kepada penonton dunia.
Syaifullah menambahkan, industri kreatif Korea Selatan telah menjadi contoh sukses dengan gelombang Hallyu yang mendunia.
“Kini, dengan semangat yang sama, kita ingin menjadikan Indonesia sebagai nama yang dikenal dunia melalui film, musik, dan seni,” katanya. Kolaborasi lintas negara ini diharapkan memperluas wawasan sineas muda sekaligus meningkatkan kualitas industri kreatif nasional.
Karya Animasi dan Dokumenter sebagai Narasi Budaya
Dua karya peserta House of Indonesiana, film animasi “Banyu” dan dokumenter “Octopus Hunter”, telah ditayangkan sebagai bagian dari hasil program pelatihan.
Syaifullah menyebut kedua karya tersebut sebagai contoh narasi visual yang lahir dari proses pendampingan, pelatihan, dan pertukaran ide antara sineas muda Indonesia dan para ahli KOCCA.
Film-film ini tidak sekadar hiburan, tetapi juga sarana edukasi dan pelestarian budaya. Melalui karakter, alur cerita, dan visualisasi unik, karya-karya tersebut mampu menyampaikan nilai-nilai luhur, tradisi, serta kearifan lokal yang relevan dengan konteks modern.
Dengan pendekatan ini, masyarakat luas dapat lebih memahami kekayaan budaya Indonesia dari perspektif yang menarik dan inovatif.
Penguatan Identitas Budaya dan Pesan Global
Program House of Indonesiana juga menekankan peran talenta muda sebagai garda terdepan kebudayaan Indonesia di era digital. “Kepada para peserta Training Center, animator, dan seluruh kru yang terlibat, kalian adalah garda terdepan kebudayaan Indonesia di era digital,” ujar Syaifullah.
Ia menegaskan bahwa karya-karya lokal memiliki keistimewaan tersendiri. “Kita menyampaikan pesan bahwa Indonesia tidak hanya kaya akan alam, tapi juga kaya akan nilai-nilai luhur yang relevan dengan dunia,” tambahnya.
Dengan dukungan pelatihan, kolaborasi internasional, dan pertukaran ide, sineas muda Indonesia dapat menciptakan karya yang mengangkat citra bangsa sekaligus menjaga cerita tradisional tetap hidup.
Ke depannya, program ini diharapkan menjadi model pengembangan industri kreatif yang menggabungkan pelestarian budaya dengan inovasi teknologi.
Talenta muda yang dilatih melalui House of Indonesiana tidak hanya menguasai keterampilan teknis, tetapi juga memahami pentingnya identitas budaya dalam setiap karya. Dengan demikian, cerita-cerita Indonesia tidak hanya abadi di tanah air, tetapi juga dikenal dan diapresiasi di kancah internasional.