JAKARTA - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan pemerintah akan segera memulihkan lahan pertanian yang terdampak banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Upaya ini bertujuan agar petani tidak mengalami kerugian dan bisa kembali menanam serta panen dengan normal.
Sudaryono menyampaikan duka mendalam atas bencana yang menimpa wilayah Sumatera dan Aceh. Menurutnya, pemerintah telah bergerak cepat memberikan bantuan serta memulai proses rehabilitasi.
“Tugas kami di Kementan adalah memastikan petani tidak dirugikan. Tanah mereka akan diolah kembali, mereka bisa menanam, panen, dan melanjutkan kehidupan secara normal,” ungkapnya.
Bantuan dan Dukungan untuk Petani
Sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, pemerintah menyalurkan berbagai bentuk bantuan untuk memulihkan sektor pertanian terdampak bencana. Bantuan tersebut tidak hanya untuk komoditas padi, tetapi juga jagung, ternak, dan komoditas pertanian lainnya.
Sudaryono menambahkan, pemerintah juga menanggung biaya benih, alat mesin pertanian, serta pembiayaan melalui KUR jika diperlukan.
Semua bantuan disalurkan secara terpadu agar petani terdampak bisa segera kembali produktif. “Petani tidak perlu khawatir, semua bantuan yang diperlukan sudah difasilitasi pemerintah,” tegasnya.
Selain itu, prioritas utama pemerintah adalah menangani lahan yang rusak parah akibat banjir. Dari data sementara, sekitar 40.000 hektare lahan pertanian terdampak di tiga provinsi, dengan 4.500–5.000 hektare mengalami puso atau gagal panen. Pemerintah akan memulihkan lahan tersebut secepat mungkin agar petani tidak kehilangan hasil tanamnya.
Optimalisasi Rehabilitasi di Lapangan
Jajaran Kementan telah dikerahkan untuk memastikan bantuan dan program rehabilitasi berjalan efektif. Penyuluh pertanian bekerja sama dengan dinas pertanian daerah untuk melakukan pendataan, penyaluran bantuan, serta monitoring perkembangan pemulihan lahan.
“Program rehabilitasi akan terus kami cek, kami pastikan seluruh bantuan dimanfaatkan maksimal. Pendampingan lapangan menjadi kunci agar petani bisa kembali produktif,” kata Sudaryono.
Kementan juga melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah dan pihak terkait agar distribusi bantuan, benih, alat pertanian, dan sarana pendukung lainnya tepat sasaran. Langkah ini dilakukan agar seluruh lahan terdampak bisa kembali produktif dan mengembalikan perekonomian pertanian yang sempat terganggu.
Tinjauan Langsung Mentan dan Komitmen Pemulihan
Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meninjau wilayah terdampak di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Amran melihat langsung sawah yang rusak akibat banjir dan berdialog dengan petani. Pemerintah pusat mengambil alih seluruh proses pemulihan, termasuk pembangunan kembali sawah yang rata akibat bencana.
Selain pemulihan lahan, pemerintah juga menyiapkan benih, alat pertanian, serta dukungan lain agar petani bisa menanam kembali dan meminimalkan kerugian. Amran menekankan, pemulihan pertanian menjadi prioritas agar sektor pangan tetap terjaga dan kehidupan petani kembali stabil.
Dengan langkah-langkah ini, pemerintah menegaskan komitmennya untuk memastikan petani terdampak bencana dapat segera kembali produktif, lahan pulih, dan petani tidak mengalami kerugian.
Program pemulihan diharapkan berjalan secara menyeluruh, mencakup rehabilitasi lahan, dukungan sarana produksi, dan pemantauan efektif hingga panen berikutnya.