Mengenal Spread dalam Forex

Mengenal Spread dalam Forex, Jenis, dan Cara Menghitungnya

Mengenal Spread dalam Forex, Jenis, dan Cara Menghitungnya
Mengenal Spread dalam Forex, Jenis, dan Cara Menghitungnya

Spread dalam forex adalah salah satu istilah yang umum digunakan dalam dunia trading, yang sering dijumpai oleh para trader saat melakukan transaksi.

Namun, bagi trader pemula yang baru memulai perjalanan dalam trading, mungkin masih ada ketidaktahuan atau kebingungannya mengenai pengertian dan konsep istilah ini.

Pada dasarnya, spread dalam forex adalah elemen penting yang perlu dipahami agar para trader dapat membuat keputusan yang lebih tepat dalam trading mereka.

Untuk itu, berikut ini akan dijelaskan secara rinci mengenai apa itu spread, jenis-jenisnya, serta bagaimana cara menghitungnya.

Apa Itu Spread dalam Forex?

Spread dalam forex merujuk pada biaya transaksi yang harus dibayar oleh trader kepada broker untuk melakukan transaksi. Secara sederhana, spread forex adalah selisih antara harga jual (bid) dan harga beli (ask) dari pasangan mata uang yang diperdagangkan.
Sebagai ilustrasi, agar lebih mudah memahami konsep ini, coba bayangkan saat Anda menukarkan uang di money changer.

Anda harus menyesuaikan dengan kurs beli dan kurs jual, yang dipengaruhi oleh nilai tukar mata uang yang berlaku saat itu. Selisih antara kurs beli dan kurs jual inilah yang dikenal sebagai spread dalam transaksi penukaran uang.

Selain itu, terdapat pula istilah spread bank yang digunakan dalam konteks perbankan. Spread bank merujuk pada selisih antara suku bunga yang diterapkan oleh bank, yang pada gilirannya mempengaruhi pendapatan yang diperoleh bank dari selisih tersebut.

Jenis-jenis Spread di Forex

1. Floating Spread

Jenis spread ini mengacu pada perubahan nilai spread yang mengikuti fluktuasi pasar. Disebut sebagai floating atau mengambang karena jenis spread ini bergerak seiring dengan perubahan harga yang naik-turun di pasar.

Dengan demikian, istilah floating atau mengambang memang sangat tepat untuk menggambarkan karakteristik jenis spread ini.

Floating spread adalah jenis spread yang paling sering diberikan oleh broker kepada para trader, terutama bagi mereka yang baru memulai perjalanan trading.

Selisih nilai dari floating spread ini bersifat dinamis dan bisa berubah kapan saja. Hal ini menjadi salah satu kelemahan, karena sifatnya yang tidak dapat diprediksi dan sering kali dihadapkan dengan ketidakpastian.

Untuk mengatasi hal ini, para trader biasanya menyusun perencanaan dengan mempertimbangkan berbagai alternatif perhitungan yang lebih fleksibel.

2. Fixed Spread

Sebaliknya, fixed spread adalah jenis spread yang berlawanan dengan floating spread. Jenis ini memiliki nilai yang relatif tetap meskipun kondisi pasar berubah. Oleh karena itu, fixed spread menjadi pilihan bagi trader yang khawatir dengan fluktuasi harga yang tiba-tiba.

Banyak trader pemula yang memilih jenis spread ini agar mereka dapat melakukan perencanaan dan perhitungan dengan lebih tepat, karena harga spread yang stabil memberikan kepastian.

Namun, beberapa trader berpengalaman merasa bahwa fixed spread kurang menantang, karena harga yang stabil dan tidak banyak perubahan.

Dalam dunia trading, banyak yang berpendapat bahwa menghadapi perubahan harga yang tak terduga dapat memberikan pengalaman berharga yang menguatkan mental seorang trader.

3. Zero Spread

Zero spread mengacu pada jenis spread di mana selisih nilai spread berada pada angka 0 atau disebut zero. Meskipun spread ini dinyatakan sebagai 0 pips, keuntungan yang didapat oleh broker berasal dari cara lain.

Pertama, 0 pips dalam konteks zero spread bisa juga berarti nilai spread yang kurang dari 1 pips, seperti 0.1 pips, 0.2 pips, atau 0.5 pips, sehingga istilah "zero spread" sebenarnya mengacu pada nilai spread yang sangat kecil, hampir mendekati 0 pips.

Kedua, meskipun zero spread berarti tidak ada biaya langsung dalam bentuk pips, broker tetap dapat memperoleh keuntungan melalui biaya atau komisi yang dikenakan kepada trader saat melakukan trading.

Broker saham yang menawarkan zero spread biasanya menekankan pada komisi yang harus dibayar oleh trader yang memilih jenis spread ini.

4. Variabel Spread

Terakhir, terdapat jenis variabel spread yang memiliki dua karakteristik. Pertama, saat pasar forex sedang aktif, nilai spread ini cenderung berada pada nilai pips yang rendah, sekitar 1—2 pips.

Kedua, di waktu tertentu ketika kondisi pasar berubah, nilai spread dapat melebar hingga mencapai 40—50 pips. Karena sifatnya yang sangat dinamis, variabel spread dianggap lebih responsif terhadap perubahan tren dan kondisi pasar.

Meskipun demikian, seperti floating spread, jenis ini juga tidak stabil dan lebih sulit diprediksi, sehingga tingkat kesulitan dalam perhitungan dan perencanaan meningkat.

Oleh karena itu, variabel spread lebih sering digunakan oleh trader berpengalaman yang memiliki keterampilan tinggi dalam membaca pasar forex.

Cara Menghitung Spread Forex

Cara menghitung bid ask spread pada dasarnya melibatkan penggunaan rumus sederhana untuk menentukan selisih antara harga bid dan harga ask. Rumus untuk menghitung spread adalah sebagai berikut:

Harga bid – Harga ask = Spread

Sebagai contoh, jika kita menggunakan pasangan mata uang EUR/USD dengan harga spread 1.3404/1.13398, maka spread yang diperoleh adalah sebesar 0.6 pips.

Perhitungan ini didapatkan dengan mengurangi harga bid (1.3404) dengan harga ask (1.13398), yang hasilnya adalah 0.00006, yang dalam penghitungan pips menjadi 0.6 pips (karena pips dihitung hingga empat desimal).

Untuk menghitung biaya spread total yang perlu dibayar, Anda tinggal mengalikan angka 0.6 pips dengan jumlah lot yang Anda perdagangkan.

Jika Anda melakukan trading 1 lot EUR/USD dengan nilai USD 10.000, maka biaya spread yang perlu dibayarkan adalah USD 0.6.

Perhitungan tersebut diperoleh dengan mengalikan 0.00006 dengan 10.000, yang menghasilkan angka 0.6 USD. Hasil ini tentu saja akan berubah tergantung pada jumlah lot yang Anda beli atau jual dalam transaksi tersebut.

Faktor yang Mempengaruhi Spread

Nilai mata uang
Berita ekonomi
Volatilitas dan likuiditas mata uang
Volume trading

Tips dan Strategi Spread Forex

1. Memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi spread

Volatilitas: Faktor-faktor seperti peristiwa politik, berita ekonomi, dan rilis data ekonomi penting dapat menyebabkan spread melebar.
Likuiditas: Kurangnya likuiditas di pasar dapat menyebabkan spread melebar, terutama saat pasar sedang tidak likuid.

2. Memilih pasangan mata uang dengan likuiditas tinggi

Beberapa pasangan mata uang dengan likuiditas tinggi antara lain:

Euro Dollar (EUR/USD)
Dollar Yen (USD/JPY)
Pound Sterling Dollar (GBP/USD)
Dollar Swiss Franc (USD/CHF)

3. Memperhatikan waktu trading

Pada sesi trading utama, seperti di pasar London, New York, Sydney, dan Tokyo, spread cenderung berada pada titik terendah karena tingginya volume trading.

4. Pemilihan broker forex

Memilih broker forex yang tepat sangat penting, karena spread yang ditawarkan bisa memengaruhi keuntungan Anda. Pilihlah broker yang menyediakan spread rendah agar lebih efisien dalam trading.

Sebagai penutup, memahami spread dalam forex sangat penting untuk memaksimalkan strategi trading Anda, karena hal ini dapat mempengaruhi biaya transaksi dan potensi keuntungan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index