Kerjasama bisnis sukses adalah tujuan yang diinginkan oleh banyak pelaku usaha. Secara umum, kerjasama merujuk pada usaha bersama antara individu atau kelompok yang bertujuan untuk mencapai hasil yang menguntungkan bagi semua pihak.
Berkolaborasi dengan mitra bisnis menjadi salah satu cara untuk mewujudkan kerjasama yang sukses.
Berbagai bentuk kerjasama bisnis dapat dipilih, seperti merger, joint venture, konsolidasi, dan waralaba atau franchise, yang masing-masing menawarkan keuntungan dan tantangan berbeda.
Pada dasarnya, kerjasama bisnis sukses dapat membuka peluang baru dan memberikan keuntungan yang lebih besar bagi semua pihak yang terlibat.
Faktor yang Membuat Kerjasama Bisnis Sukses
Berikut ini adalah beberapa faktor yang membuat kerjasama bisnis sukses yang penting untuk diketahui.
1. Menyusun Visi dan Misi Bersama
Sebagai langkah awal dalam menjalin kerjasama, sangat penting untuk membangun visi dan misi bersama. Ini bertujuan agar ada kesepahaman mengenai tujuan yang ingin dicapai oleh kedua belah pihak.
Tentu saja, meskipun visi dan misi sudah disepakati, cara untuk mencapai tujuan tersebut mungkin berbeda, misalnya dalam memilih langkah-langkah yang tepat. Namun, perbedaan dalam pendekatan bukanlah masalah selama tujuan utama tetap sama.
Hal ini harus dipastikan di awal kerjasama agar tidak ada kebingungannya di masa depan. Berikut adalah langkah-langkah untuk mencapainya:
Anda dan mitra bisnis dapat menyisihkan waktu untuk berdiskusi bersama mengenai visi dan misi yang ingin dicapai.
Dokumentasikan hasil diskusi tersebut agar tidak ada kesalahpahaman.
Setelah visi dan misi tertulis, pastikan semua keputusan yang diambil selanjutnya selalu mengacu pada tujuan yang telah disepakati bersama.
Langkah ini sangat penting agar kedua belah pihak memiliki landasan yang jelas dalam menjalankan kerjasama.
2. Mengungkapkan Kebutuhan dan Harapan secara Jelas
Setiap orang yang terlibat dalam kerjasama bisnis memiliki alasan dan kebutuhan yang berbeda. Ada yang mencari mitra untuk mendapatkan tambahan modal, ada yang membutuhkan keahlian tertentu, atau ada pula yang ingin memperluas jaringan.
Namun, seringkali alasan-alasan ini tidak diungkapkan dengan jelas, padahal hal tersebut sangat berpengaruh dalam kelangsungan kerjasama.
Agar tidak terjadi ketegangan di kemudian hari, sangat penting untuk saling terbuka mengenai harapan dan kebutuhan masing-masing. Pastikan Anda mengetahui apa yang diinginkan mitra bisnis Anda dan berusaha untuk memenuhinya.
Selain itu, siapkan rencana cadangan jika ada perubahan dalam kepentingan atau kondisi pribadi, agar kerjasama tetap terjaga dan tidak terjadi hal-hal yang merugikan kedua pihak.
3. Identifikasi dan Manfaatkan Kekuatan Diri serta Mitra
Setelah visi dan misi bersama tercapai, langkah berikutnya adalah melakukan pemetaan terhadap kekuatan diri Anda dan mitra bisnis. Setiap mitra tentu memiliki alasan mengapa memilih Anda sebagai partner dalam kerjasama.
Meskipun harapan menjadi dasar, yang lebih penting adalah memahami kemampuan, keterampilan, dan keahlian masing-masing. Jika kekuatan ini diperhatikan, kerjasama akan berjalan dengan lebih lancar.
Langkah yang bisa diambil adalah memanfaatkan kekuatan masing-masing untuk saling mendukung dan membangun motivasi. Energi yang terfokus ini akan sangat berguna untuk meningkatkan peluang kesuksesan bersama.
Pada akhirnya, mitra akan saling melengkapi dan memperkuat satu sama lain, yang memungkinkan kerjasama berkembang dengan baik.
Oleh karena itu, identifikasi kekuatan masing-masing untuk mengetahui sejauh mana Anda dan mitra dapat saling mendukung dalam mencapai tujuan bersama.
4. Tentukan Peran Kerja Masing-masing
Selanjutnya, tentukan peran kerja berdasarkan keahlian yang telah diidentifikasi. Hindari memberikan tugas yang tidak sesuai dengan kemampuan mitra, karena ini bisa menyebabkan ketegangan atau ketidakmampuan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
Jika ada tugas yang seharusnya menjadi tanggung jawab mitra, tetapi mereka tidak memiliki keahlian di bidang tersebut, carilah solusi yang tepat.
Pembagian tugas harus dilakukan dengan adil dan berdasarkan keahlian, sehingga setiap orang dapat fokus pada bidang yang mereka kuasai.
Ini akan memastikan bahwa setiap tugas diserahkan kepada orang yang tepat, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan secara efisien.
Dengan begitu, baik Anda maupun mitra akan merasa lebih produktif dan tanggung jawab akan terbagi secara merata, menciptakan kerjasama yang kuat dan produktif.
5. Melengkapi Kekurangan Mitra
Dalam kerjasama bisnis, Anda dan mitra perlu memilah dan memilih hal-hal yang penting serta tidak perlu, guna menghemat keuangan perusahaan. Seiring berjalannya waktu, faktor-faktor yang tidak tepat bisa membebani dan merugikan perkembangan bisnis.
Oleh karena itu, sangat penting untuk segera mengetahui dan mengidentifikasi kekurangan yang ada pada diri Anda maupun mitra.
Kekurangan tersebut bisa mencakup berbagai aspek, seperti strategi bisnis, pengembangan produk atau layanan, pemasaran dan penjualan, manajemen tim, manajemen keuangan dan administrasi, serta operasional.
Langkah pertama adalah mengidentifikasi dan mengatasi kelemahan-kelemahan ini, misalnya dengan merekrut tim yang tepat atau mencari solusi lainnya yang lebih efektif.
Hal-hal yang menjadi kendala dalam kerjasama harus segera ditangani agar bisnis tetap berjalan lancar.
Jika Anda merasa kesulitan dalam mengatasi masalah tersebut, bicarakan bersama mitra atau cari dukungan dari pihak lain yang lebih berkompeten untuk menemukan solusi terbaik.
6. Tetapkan Tujuan Individu dan Perusahaan
Untuk mencapai tujuan perusahaan, mitra bisnis perlu menetapkan tujuan pribadi yang selaras dengan visi perusahaan.
Setiap individu dalam kerjasama perlu memiliki tujuan yang jelas, karena tujuan tersebut akan memberikan arah yang lebih terstruktur dan membantu bisnis mencapai ekspektasi yang telah ditetapkan.
Pastikan bahwa tujuan yang disusun bersama dapat mendukung dan memfasilitasi perkembangan bisnis secara keseluruhan.
Kenapa Kerjasama Bisnis Bisa Gagal?
Di dunia bisnis, Anda mungkin pernah mendengar atau bahkan terlibat dalam kerjasama dengan teman akrab atau kerabat untuk memulai bisnis bersama.
Namun, tidak jarang kerjasama ini tidak berjalan mulus, bahkan dapat berujung pada keretakan hubungan, baik dalam konteks profesional maupun personal.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya masalah dalam kerjasama ini antara lain:
Adanya ketidakadilan: Ketidakseimbangan dalam pembagian tugas dan beban kerja seringkali menjadi pemicu munculnya perasaan tidak puas di salah satu pihak, terutama jika salah satu merasa pekerjaannya lebih banyak atau lebih sulit dibandingkan dengan yang lainnya.
Reward dibagi rata: Ketika hasil atau imbalan yang diterima dirasa tidak adil—misalnya, pihak yang merasa sudah bekerja lebih keras tetapi menerima imbalan yang sama dengan yang tidak berkontribusi maksimal—hal ini dapat menurunkan motivasi dan semangat tim.
Kehilangan koordinasi: Terlalu banyak orang yang terlibat dalam pekerjaan tanpa adanya pembagian tugas yang jelas dapat menyebabkan hilangnya koordinasi dan fokus. Hal ini justru dapat memperburuk situasi dan merugikan kinerja tim secara keseluruhan.
Untuk menghindari konflik-konflik semacam ini, ada beberapa tips yang dapat diterapkan:
Menjalin komunikasi yang terbuka dan jujur: Pastikan setiap anggota tim selalu berkomunikasi dengan baik tentang tugas, harapan, dan hasil yang ingin dicapai. Komunikasi yang transparan dapat mengurangi kesalahpahaman dan meningkatkan kepercayaan antara mitra.
Menjaga kekompakan: Penting untuk menjaga hubungan yang harmonis di dalam tim, baik dalam aspek profesional maupun pribadi. Dengan tetap menjaga kebersamaan dan saling mendukung, tim dapat bekerja lebih efektif dan menghadapi tantangan bersama.
Sebagai penutup, kerjasama bisnis sukses bergantung pada komunikasi yang efektif, pembagian tugas yang jelas, dan saling mendukung antar mitra untuk mencapai tujuan bersama.