JAKARTA - Harga komoditas pangan di Indonesia menunjukkan pergerakan positif bagi konsumen pada hari ini.
Data dari panel harga pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat, harga beras premium turun 1,26% menjadi Rp15.329 per kilogram, sedangkan beras medium turun 1,83% menjadi Rp13.252 per kilogram. Penurunan ini juga tercermin pada beras SPHP Perum Bulog, yang lebih murah 0,465% ke Rp12.366 per kilogram.
Penurunan harga beras memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menekan pengeluaran harian, terutama menjelang akhir tahun. Hal ini menunjukkan adanya pasokan yang cukup dan distribusi yang lancar dari berbagai daerah penghasil beras di Indonesia.
Selain beras, jagung peternak turun 3,52% ke Rp6.632 per kilogram, sedangkan kedelai biji kering impor turun 2,51% menjadi Rp10.457 per kilogram. Kondisi ini mencerminkan stabilitas harga beberapa komoditas pokok yang menjadi bahan baku pangan bagi masyarakat.
Bawang dan Cabai Ikut Turun, Pasokan Terjaga
Selain beras, harga sayuran penting seperti bawang dan cabai juga menunjukkan tren penurunan. Bawang merah turun 2,54% ke Rp44.158 per kilogram, sedangkan bawang putih bonggol lebih murah 2,96% menjadi Rp36.136 per kilogram.
Aneka cabai juga tercatat mengalami penurunan, yaitu cabai merah keriting turun 2,82% ke Rp58.349 per kilogram, cabai merah besar turun 6,24% ke Rp51.980 per kilogram, dan cabai rawit merah turun 1,05% menjadi Rp62.778 per kilogram.
Penurunan harga sayuran ini menjadi kabar baik bagi rumah tangga yang mengandalkan bahan-bahan tersebut untuk konsumsi sehari-hari. Tren ini menunjukkan adanya pasokan yang memadai di pasar lokal, yang sekaligus membantu menjaga stabilitas harga bagi konsumen.
Kondisi ini juga mendukung pedagang dan konsumen dalam merencanakan pengeluaran. Masyarakat bisa menyesuaikan belanjaan dengan harga terkini tanpa khawatir terjadi lonjakan mendadak.
Komoditas Lainnya: Daging, Minyak, dan Gula
Sejumlah komoditas pangan lain menunjukkan pergerakan harga beragam. Harga daging sapi murni turun 0,34% menjadi Rp134.558 per kilogram, sementara harga daging ayam ras justru naik 0,29% ke Rp39.306 per kilogram dan telur ayam ras naik 0,35% menjadi Rp30.964 per kilogram.
Sementara itu, gula konsumsi turun 0,47% ke Rp17.893 per kilogram dan garam konsumsi turun 4,54% menjadi Rp10.911 per kilogram. Tepung terigu curah turun 2,56% ke Rp9.433 per kilogram, sedangkan tepung terigu kemasan turun 4,75% menjadi Rp12.258 per kilogram.
Untuk minyak goreng, harga kemasan turun 2,10% ke Rp20.428 per liter dan minyak goreng curah turun 0,80% menjadi Rp17.443 per liter. Minyakita juga mengalami penurunan 2,94% ke Rp16.996 per liter.
Penurunan harga ini memberikan dampak positif bagi konsumen yang ingin memenuhi kebutuhan pangan secara lebih hemat. Stabilitas harga komoditas dasar menjadi indikator penting dalam menjaga daya beli masyarakat.
Ikan dan Daging Kerbau: Harga Bergerak Beragam
Selain komoditas pokok, beberapa jenis daging dan ikan juga menunjukkan fluktuasi harga. Daging kerbau segar lokal naik 1,68% menjadi Rp140.588 per kilogram, sementara daging kerbau beku impor turun 5,83% ke Rp100.290 per kilogram.
Sektor perikanan juga memperlihatkan pergerakan harga beragam. Ikan kembung naik 3,01% ke Rp43.901 per kilogram, sedangkan ikan tongkol turun 0,20% menjadi Rp35.023 per kilogram. Ikan bandeng juga lebih murah 2,58% ke Rp34.331 per kilogram.
Fluktuasi harga daging dan ikan ini menunjukkan adanya pengaruh pasokan regional dan permintaan musiman. Masyarakat perlu memperhatikan pergerakan harga secara rutin agar dapat memanfaatkan harga terbaik untuk kebutuhan konsumsi harian.
Secara keseluruhan, penurunan harga beras, bawang, cabai, gula, dan minyak menjadi kabar positif bagi konsumen. Meskipun beberapa komoditas lain menunjukkan kenaikan minor, kondisi pasar saat ini relatif stabil. Dengan pemantauan rutin terhadap harga pangan, masyarakat dapat menyesuaikan strategi belanja agar tetap efisien.