JAKARTA - Upaya memperkuat kapasitas kreator muda kembali mendapat perhatian melalui keikutsertaan enam penulis skenario alumni Program Masterclass Pengembangan Audiovisual Naskah Serial SCENE di JAFF Market 2025.
Partisipasi mereka menjadi kesempatan strategis untuk memperluas jaringan dan bertemu langsung dengan para pelaku industri konten. Kehadiran mereka sekaligus menunjukkan bagaimana penguatan kompetensi kreatif mampu membuka ruang lebih luas bagi karya anak bangsa.
Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya turut meninjau stan SCENE dan berdialog dengan para peserta, memberikan dorongan agar para penulis mampu melihat diri mereka sebagai pemilik kekayaan intelektual bernilai ekonomi.
Ia menekankan bahwa SCENE adalah ajang akselerasi, sehingga para peserta perlu siap menyampaikan pitching dengan standar industri global. Pandangan tersebut mencerminkan keyakinan bahwa potensi industri film nasional sedang berada pada masa keemasan.
Ia juga menyoroti keberhasilan industri film Indonesia yang kini mencatat pangsa pasar lokal mencapai 60 persen dan jumlah penonton yang stabil di atas 60 juta per tahun.
Menurut dia, masa depan industri akan semakin cerah bagi para kreator yang mampu menguasai cerita kuat, teknik produksi yang mumpuni, serta strategi pemasaran digital yang relevan. Dengan demikian, keikutsertaan alumni SCENE menjadi langkah penting untuk meningkatkan daya saing mereka di tengah perkembangan pasar konten.
Transformasi Kurikulum dan Relevansi Karya Peserta
Stan SCENE di JAFF Market 2025 menampilkan berbagai aspek perjalanan program, termasuk transformasi kurikulum, proses kreatif yang dijalani peserta, hingga karya yang diproduksi selama lima tahun terakhir.
Presentasi tersebut bukan hanya menjadi dokumentasi perkembangan program, tetapi juga menjadi bukti bahwa penguatan talenta mampu menciptakan karya yang lebih terarah dan memiliki potensi pasar. Keberadaan stan ini juga menarik perhatian pengunjung yang ingin memahami proses pembentukan kreator di balik layar.
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar turut mengapresiasi kualitas karya yang dipamerkan. Ia mengatakan bahwa karya-karya tersebut segar dan relevan dengan kehidupan masyarakat, sehingga diyakini dapat memberikan warna baru bagi industri layar.
Harapannya, karya alumni SCENE tidak hanya berhenti di tahap pengembangan, tetapi benar-benar diproduksi dan ditayangkan kepada publik.
Ia menekankan bahwa perkembangan industri kreatif dapat diperkuat melalui kolaborasi yang melibatkan berbagai unsur dalam pendekatan hexahelix.
Fokus pada pengembangan talenta, penguatan distribusi film, serta peningkatan keterampilan menjadi kunci agar ekosistem industri terus berkembang. Dengan kapasitas kreator yang meningkat, peluang untuk bersaing di tingkat nasional maupun internasional menjadi semakin besar.
Harapan Ekspansi ke Pasar Global
Meskipun pasar domestik semakin kuat, potensi ekspansi ke pasar global juga menjadi perhatian pemerintah. Irene Umar menilai bahwa Indonesia memiliki sumber daya kreatif besar yang dapat bersaing di arena internasional bila dikembangkan melalui pendekatan yang tepat.
Dengan kualitas yang meningkat dan kolaborasi strategis, konten kreatif Indonesia berpeluang memperluas jangkauan jauh melampaui pasar lokal.
Enam peserta SCENE yang tampil merupakan alumni dari angkatan 2020 hingga 2024 yang dipilih berdasarkan potensi serta karya yang telah mereka hasilkan.
Melalui keikutsertaan mereka di JAFF Market, mereka tidak hanya berkesempatan mengikuti sesi lokakarya dan pembangunan jejaring, tetapi juga dapat mempresentasikan karya mereka kepada industri yang lebih luas.
Ini menjadi bagian penting dari proses memperkenalkan proyek mereka kepada pihak yang memiliki kapasitas untuk mewujudkannya ke tahap produksi.
Para peserta juga dijadwalkan untuk menampilkan proyek mereka dalam acara SHOWCASCENE yang berlangsung pada awal Desember.
Dalam forum tersebut, mereka mempresentasikan karya di hadapan investor, produser, dan pelaku industri yang dapat membuka peluang produksi. Kesempatan ini menjadi langkah konkret untuk membawa karya mereka ke bentuk tayangan yang dapat menjangkau lebih banyak penonton.
Penguatan Kurikulum dan Harapan Masa Depan
Kementerian Ekonomi Kreatif sejak tahun sebelumnya telah bekerja sama dengan Wahana Edukasi dalam menyusun kurikulum dan melaksanakan program SCENE.
Kolaborasi ini bertujuan melahirkan kreator yang tidak hanya memiliki kemampuan menulis, tetapi juga mampu mempresentasikan karya serta mengembangkan kekayaan intelektual. Pendekatan ini menjadi dasar bagi perjalanan para kreator dalam menghadapi industri konten yang kompetitif.
Setiap tahun, program SCENE mengalami penguatan kurikulum agar terus relevan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar.
Penyesuaian tersebut dilakukan dengan menggandeng ahli, praktisi film, dan profesional industri untuk memastikan bahwa setiap peserta memperoleh bekal yang sesuai dengan standar terkini. Dengan demikian, alumni SCENE diharapkan memiliki kemampuan yang menyeluruh dalam menciptakan karya.
Melihat antusiasme, potensi karya, dan dukungan pemerintah, masa depan industri kreatif Indonesia diharapkan semakin kuat. Keikutsertaan alumni SCENE di JAFF Market 2025 menjadi bukti bahwa investasi pada pengembangan talenta dapat menghasilkan dampak nyata, baik bagi kreator maupun perkembangan industri.
Dengan komitmen berkelanjutan, karya kreatif Indonesia diyakini dapat melangkah lebih jauh dan menunjukkan identitasnya di tingkat global.