MILIA

Cara Ampuh Atasi Milia Membandel Bertahun-Tahun di Wajah

Cara Ampuh Atasi Milia Membandel Bertahun-Tahun di Wajah
Cara Ampuh Atasi Milia Membandel Bertahun-Tahun di Wajah

JAKARTA - Banyak orang menganggap milia sebagai masalah kulit ringan, sehingga keberadaan benjolan putih kecil itu sering dibiarkan hingga waktu yang cukup lama.

Milia sebenarnya adalah kista berukuran kecil yang berisi keratin, dan umumnya tidak menimbulkan rasa sakit atau keluhan lain. Kondisi inilah yang membuat banyak orang tidak merasa perlu memeriksakannya, bahkan ada yang membiarkan milia bertahan selama bertahun-tahun. 

Namun ketika benjolan tersebut mulai mengganggu penampilan, barulah muncul pertanyaan tentang cara paling efektif untuk menghilangkannya.

Dalam berbagai kasus, milia memang bisa hilang dengan sendirinya tanpa perawatan khusus. Biasanya, benjolan kecil di kulit itu dapat menghilang hanya dalam hitungan minggu atau bulan. 

Namun pada sebagian orang, milia dapat menetap dalam waktu sangat lama. Milia yang bertahan selama bertahun-tahun ini umumnya masuk dalam kategori milia sekunder atau milia plak. 

Pada jenis ini, permukaan kulit cenderung menebal dan benjolan menjadi lebih membandel sehingga tidak cukup ditangani dengan sekadar sabun pembersih wajah. 

Dalam kondisi tersebut, diperlukan prosedur khusus yang dilakukan oleh tenaga medis profesional agar milia bisa benar-benar hilang.

Metode Medis Menghilangkan Milia yang Sudah Lama

Untuk mengatasi milia yang sudah bertahun-tahun, beberapa metode perawatan medis dapat dilakukan. Prosedur ini hanya boleh dilakukan oleh dokter kulit berpengalaman demi mencegah risiko infeksi, iritasi, atau luka yang meninggalkan bekas.

Salah satu metode yang paling umum digunakan adalah ekstraksi jarum. Dalam prosedur ini, dokter menggunakan jarum steril untuk menusuk benjolan pada kulit. 

Setelah itu, isi keratin di dalam milia akan dikeluarkan menggunakan alat penekan khusus. Pada tahap selanjutnya, area dasar milia biasanya diterapi dengan radiofrekuensi (RF needle) atau elektrokauter. 

Tujuannya adalah mencegah milia muncul kembali di area yang sama. Prosedur ini termasuk cepat dan hasilnya dapat terlihat segera setelah tindakan.

Selain ekstraksi jarum, metode lain yang dinilai sangat efektif adalah CO2 Laser fractional ablative. Prosedur ini menggunakan teknologi laser CO2 untuk menghancurkan milia hingga ke akarnya. 

Laser bekerja dengan sangat presisi sehingga dapat mengatasi milia yang sudah lama menetap di bawah permukaan kulit. 

Karena tingkat efektivitasnya tinggi, metode ini sering menjadi pilihan bagi masyarakat yang ingin hasil cepat dan lebih minimal risiko. Namun, pelaksanaannya tetap harus dilakukan oleh dokter kulit bersertifikat.

Pilihan perawatan berikutnya adalah terapi retinoid yang dikombinasikan dengan chemical peel. Kombinasi ini dilakukan secara bertahap selama 3 hingga 4 minggu. 

Retinoid topikal yang digunakan merupakan jenis yang cukup kuat, sehingga hanya boleh diberikan oleh dokter. Chemical peel kemudian membantu mempercepat proses pergantian sel kulit, sehingga milia perlahan terdorong keluar dari permukaan kulit. 

Selain membantu menghilangkan milia, terapi ini juga mendukung regenerasi kulit baru yang lebih sehat dan membuat wajah tampak lebih cerah. Perawatan ini sangat cocok bagi mereka yang ingin hasil bertahap namun menyeluruh.

Kebiasaan Harian untuk Mencegah Milia Kian Berjumlah

Selain prosedur medis, pencegahan juga memegang peran penting agar milia tidak kembali atau bertambah banyak. Salah satu kunci utama adalah menjaga kebersihan kulit wajah secara rutin. 

Hindari memakai makeup yang terlalu tebal, terutama produk yang memiliki tekstur berat atau berminyak. Produk-produk tersebut dapat membuat keratin terperangkap di bawah kulit, yang akhirnya memicu munculnya milia baru.

Kebiasaan lain yang sangat dianjurkan adalah rajin menggunakan retinoid. Produk perawatan kulit yang mengandung retinoid mampu mempercepat proses pergantian sel kulit. 

Selain itu, retinoid juga efektif dalam membantu menghilangkan keratin yang menjadi penyebab utama munculnya milia. Rutin memakai retinoid secara benar dapat menjadi langkah pencegahan yang efektif sekaligus membantu menjaga tekstur kulit tetap lembut dan merata.

Tidak kalah penting, selalu gunakan sunscreen setiap hari. Paparan sinar UV dapat membuat kulit mengeras dan memperburuk kondisi bagi seseorang yang mudah mengalami milia. 

Penggunaan sunscreen yang sesuai dengan jenis kulit akan membantu mencegah kerusakan kulit sekaligus memberi perlindungan tambahan dari kemungkinan munculnya milia baru. Pastikan memilih sunscreen yang nyaman digunakan sehingga Anda dapat memakainya secara rutin tanpa keluhan.

Langkah Tepat untuk Penanganan Milia dalam Jangka Panjang

Menangani milia yang sudah bertahun-tahun membutuhkan kombinasi antara perawatan medis dan rutinitas harian yang tepat. 

Meski beberapa orang mencoba menghilangkan milia sendiri dengan memencet atau menusuk benjolan tersebut di rumah, cara ini sangat tidak disarankan. 

Penanganan mandiri dapat menimbulkan infeksi, iritasi, dan bahkan meninggalkan bekas luka permanen di kulit. Karena itu, sebaiknya selalu konsultasikan dengan dokter kulit untuk mendapatkan metode yang paling sesuai.

Seiring dengan berbagai pilihan prosedur medis seperti CO2 laser, ekstraksi jarum, maupun terapi retinoid dan chemical peel, konsistensi dalam merawat kulit juga penting agar hasilnya bertahan lama. 

Setiap metode memiliki kelebihan masing-masing, dan pemilihannya akan disesuaikan dengan kondisi kulit serta tingkat keparahan milia. Dengan demikian, pengobatan dapat berlangsung aman dan efektif tanpa risiko yang tidak perlu.

Menjaga pola hidup sehat, menghindari penggunaan produk perawatan kulit yang tidak jelas, serta memperhatikan kebersihan wajah juga menjadi langkah pelengkap yang tidak boleh diabaikan. 

Milia yang sudah muncul selama bertahun-tahun mungkin memerlukan perawatan intensif, tetapi dengan pendekatan yang tepat, benjolan tersebut bisa diatasi dan kulit kembali tampak lebih bersih

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index