LINGKARAN MATA

Rekomendasi Krim Mata Tepat untuk Atasi Lingkaran Hitam

Rekomendasi Krim Mata Tepat untuk Atasi Lingkaran Hitam
Rekomendasi Krim Mata Tepat untuk Atasi Lingkaran Hitam

JAKARTA - Banyak orang mengira lingkaran hitam di bawah mata hanya disebabkan kurang tidur, padahal penyebabnya jauh lebih beragam dan sering kali saling terkait. Itulah sebabnya, memilih krim mata tidak bisa asal-asalan atau sekadar mengikuti tren. 

Setiap orang membutuhkan produk dengan kandungan yang benar-benar sesuai dengan kondisi kulit masing-masing. Pendekatan inilah yang kini semakin ditekankan para ahli kulit, termasuk dokter estetika yang menyebut bahwa pemahaman mengenai asal munculnya lingkaran hitam menjadi langkah awal yang paling penting sebelum menentukan produk perawatan.

Dokter kulit Envi Aesthetics, Prachi B. Bodkhe, mengatakan kepada Health Shots bahwa lingkaran hitam tidak hanya berasal dari satu faktor. Karena itu, pengguna krim mata harus memahami karakteristik kulit mereka terlebih dahulu. 

Menurutnya, krim yang dipilih dengan tepat dapat membantu mencerahkan tampilan bawah mata, membuat kulit terlihat lebih halus, namun hanya jika kandungannya sesuai dengan penyebab utama lingkaran hitam.

“Karena setiap penyebab memiliki karakteristik yang berbeda, pendekatan yang digunakan harus dipilih dengan cermat. Krim yang tepat dapat menghasilkan kulit yang lebih cerah dan halus, tetapi hanya jika kandungannya sesuai dengan masalah kulit spesifik Anda,” jelasnya.

Memahami Jenis Lingkaran Hitam sebagai Dasar Pemilihan Krim

Dr. Bodkhe menegaskan bahwa langkah pertama dalam memilih krim mata adalah mengenali jenis lingkaran hitam yang muncul. Setiap tipe memiliki penyebab dan perawatan yang berbeda. 

Lingkaran hitam berpigmen misalnya, ditandai dengan warna cokelat yang disebabkan kelebihan melanin, paparan sinar matahari, alergi, kebiasaan menggosok mata, hingga faktor genetik. Untuk jenis ini, pilihan bahan aktif harus lebih lembut namun tetap efektif dalam meratakan warna kulit.

Vitamin C atau turunannya yang lebih ringan, Niacinamide, ekstrak akar manis, hingga retinol berkekuatan rendah menjadi rekomendasi utama yang diberikan Bodkhe karena sifatnya yang mampu membantu mencerahkan area kulit yang menggelap.

Untuk lingkaran hitam vaskular—yang umumnya tampak biru atau ungu—masalah terjadi karena lapisan kulit bawah mata yang sangat tipis sehingga pembuluh darah terlihat jelas.

Pada kondisi ini, fungsi krim lebih difokuskan pada perbaikan sirkulasi mikro serta penguatan dinding kapiler. Bahan seperti kafein, peptida, Vitamin K, serta formula dengan asam traneksamat dianggap lebih efektif.

Sementara itu, lingkaran hitam yang muncul akibat kulit kering, tanda penuaan, atau skin barrier yang melemah membutuhkan pendekatan berbeda. Fokus utama harus mengarah pada hidrasi mendalam. Asam hialuronat, ceramides, dan squalane membantu menjaga kelembapan, membuat kulit bawah mata tampak lebih penuh, halus, dan terhidrasi.

Memilih Tekstur dan Formula yang Tepat untuk Kulit Sensitif

Tidak hanya kandungan aktif, tekstur krim mata juga menjadi pertimbangan penting. Bodkhe mengingatkan bahwa area bawah mata merupakan salah satu bagian kulit yang paling tipis dan sensitif sehingga produk yang terlalu berat atau berminyak dapat memicu iritasi. 

Karena itu, ia menyarankan untuk memilih produk dengan tekstur ringan, cepat menyerap, memberikan hidrasi stabil, serta minim pewangi.

Ia juga menyarankan agar pengguna krim mata memperhatikan kondisi kulit sebelum memakai bahan aktif tertentu. Jika kulit sedang mengalami iritasi atau inflamasi, penggunaan bahan yang terlalu kuat seperti Vitamin C, retinol, atau exfoliating acids sebaiknya dihentikan sementara. 

Langkah yang dianjurkan adalah kembali ke pelembap dasar yang lembut, baru kemudian memperkenalkan kembali bahan aktif secara bertahap setelah kulit tenang.

Selain itu, Dr. Bodkhe menyoroti tanda bahaya yang perlu diperhatikan pengguna. “Jika ada rasa terbakar, kemerahan, mengelupas, pembengkakan, dan kekeringan yang terus-menerus, segera hentikan penggunaan dan selalu membaca kemasan dan daftar bahan,” ujarnya.

Ia juga memberikan peringatan mengenai bentuk kemasan. Krim mata dengan aplikator rol logam atau material keras tidak ia rekomendasikan. Aplikator seperti ini, menurutnya, berisiko menarik atau menggores kulit tipis di bawah mata. “Aplikasikan dengan jari bersih dan berikan tekanan lembut,” katanya.

Kombinasi Produk Perawatan dan Kebiasaan Sehat untuk Hasil Optimal

Penggunaan krim mata hanyalah satu bagian dari upaya mengurangi lingkaran hitam. Faktor gaya hidup tetap memainkan peran besar dalam proses ini. Dr. Bodkhe menjelaskan bahwa kurang tidur, dehidrasi, alergi yang tidak ditangani, hingga riasan yang tidak dibersihkan dengan benar dapat memperburuk kondisi bawah mata.

Karena itu, tidur cukup menjadi langkah paling dasar untuk mencegah mata tampak lelah. Menjaga hidrasi tubuh sepanjang hari juga sangat membantu menjaga elastisitas kulit. Bagi individu yang memiliki alergi tertentu, menangani penyebab alergi dapat mengurangi pembengkakan yang sering membuat lingkaran hitam tampak lebih jelas.

Membersihkan riasan wajah dan area mata dengan lembut juga menjadi kebiasaan penting. Tekanan atau gesekan yang terlalu keras dapat memicu pigmentasi dan iritasi yang semakin memperparah lingkaran hitam.

Satu langkah yang sering diabaikan adalah penggunaan tabir surya di area sekitar mata. Dr. Bodkhe mengingatkan bahwa sinar ultraviolet dapat memperburuk pigmentasi, sehingga sunscreen menjadi pelindung vital agar warna kulit di bawah mata tidak semakin gelap. Mengoleskan tabir surya secara rutin membantu menjaga kesehatan kulit sekaligus mempertahankan hasil perawatan jangka panjang.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index