Airlangga

Airlangga Tegaskan Data Center Berbasis AI di Batam Butuh Energi Besar

Airlangga Tegaskan Data Center Berbasis AI di Batam Butuh Energi Besar
Airlangga Tegaskan Data Center Berbasis AI di Batam Butuh Energi Besar

JAKARTA - Perkembangan pusat data nasional kini memasuki fase baru melalui penguatan kawasan digital yang semakin strategis, terutama di Batam. 

Pemerintah menegaskan bahwa pusat data di wilayah Nongsa Digital Center (NDC) akan menjadi pusat operasi berbasis kecerdasan buatan, langkah yang diproyeksikan memacu ekosistem ekonomi digital. 

Transformasi ini membawa implikasi besar terhadap kebutuhan energi, air, serta pembangunan infrastruktur hijau berskala besar sebagai penopang teknologi masa depan.

Kebijakan Pengembangan Data Center Berbasis AI

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa pusat data di kawasan NDC akan berbasis kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence.

Menurut Airlangga, wilayah tersebut kini telah dipenuhi komitmen investasi dari berbagai negara, termasuk Singapura dan China, yang telah menempatkan NDC sebagai salah satu titik pertumbuhan industri digital terbesar di Indonesia.

"Data center Nongsa Digital itu sudah sold out. Sekarang kita juga sudah ekspansi," ujar Airlangga dalam sebuah acara.

Dengan basis teknologi yang semakin maju, kawasan ekonomi digital tersebut akan membutuhkan pasokan energi yang signifikan. 

Termasuk di dalamnya kebutuhan air untuk sistem pendingin pusat data yang semakin kompleks. Infrastruktur energi menjadi kebutuhan strategis untuk mendukung kelangsungan operasional pusat data berskala besar yang berbasis AI.

Kebutuhan Energi dan Infrastruktur Hijau Masa Depan

Airlangga menjelaskan bahwa pemerintah sedang menyiapkan rencana besar untuk memasok kebutuhan energi pusat data tersebut melalui pembangunan jaringan transmisi hijau atau green super grid.

"Dengan adanya ini, kemungkinan ke depan data centernya berbasis AI, di mana AI membutuhkan energi dan water [air]," tuturnya.

Rencana super grid ini akan melintas dari Pulau Sumatera hingga Nusa Tenggara. Pembangunan jaringan tersebut menjadi bagian dari rencana pemerintah membentuk trilateral zone dengan Singapura dan Johor yang berfokus pada industri pusat data dan energi hijau.

Namun, pemerintah masih mengkaji beberapa opsi pembiayaan untuk proyek tersebut karena kebutuhan investasinya sangat besar. 

Dalam kesempatan berbeda, Airlangga menyampaikan bahwa pemerintah membuka peluang pendanaan dari lender global serta mempertimbangkan skema carbon pricing dan taksonomi hijau. Ia menegaskan bahwa “kebutuhan pembiayaan transmisi tidak murah, selalu menjadi tantangan dalam setiap COP.”

Infrastruktur energi ini menjadi pilar penting untuk memastikan keberlanjutan pengembangan pusat data yang mengandalkan AI, terutama dalam menjaga stabilitas operasional dan efisiensi penggunaan energi ramah lingkungan.

Perkembangan Kawasan Nongsa Digital Center

Nongsa Digital Center merupakan pusat pengembangan data center dengan luas sekitar 166,5 hektare yang telah diresmikan pemerintah sejak 2018 melalui kerja sama dengan Singapura.

Pada tahun 2020, wilayah ini resmi ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus, memungkinkan adanya berbagai insentif pajak, kemudahan izin, serta dukungan regulasi untuk menarik lebih banyak investor teknologi. 

Status KEK ini mempercepat perluasan kapasitas pusat data dan mendorong tumbuhnya perusahaan-perusahaan digital berskala internasional.

Hingga saat ini, kawasan tersebut telah dihuni sejumlah perusahaan besar seperti Data Center Global Data Solution (GDS) dari Tiongkok, Data Center First Nongsa One dari Singapura, serta BW Digital. 

Kehadiran perusahaan tersebut menunjukkan kuatnya minat investor untuk memanfaatkan posisi strategis Batam yang dekat dengan Singapura sekaligus memiliki dukungan regulasi yang kondusif.

Secara keseluruhan, nilai investasi di kawasan tersebut saat ini mencapai sekitar Rp39 triliun. Angka ini menggambarkan keyakinan investor pada potensi NDC sebagai hub digital masa depan Indonesia, terutama untuk pengembangan pusat data berbasis AI.

Dengan perkembangan yang terus bergerak dinamis, Nongsa Digital Center tidak hanya berperan sebagai pusat data, tetapi juga sebagai simbol kemampuan Indonesia dalam membangun infrastruktur teknologi tingkat tinggi. 

Pusat data yang telah terisi penuh dan rencana ekspansinya menjadi indikasi bahwa kawasan ini akan memegang peran penting dalam mendukung ekosistem digital nasional.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index