JAKARTA - Kementerian Perhubungan menyiapkan sejumlah strategi untuk menjaga kelancaran distribusi logistik nasional saat puncak arus Natal dan Tahun Baru.
Fokus utama berada di lintasan Merak–Bakauheni, jalur vital bagi transportasi barang.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Aan Suhanan, menekankan pengendalian arus kendaraan agar pergerakan logistik tidak terganggu selama lonjakan perjalanan tahunan. Strategi ini diharapkan memastikan kelancaran mobilitas barang dan mencegah antrean panjang di pelabuhan.
Peningkatan koordinasi lintas sektor menjadi perhatian utama. Operasi ini melibatkan pihak pelabuhan, kepolisian, BMKG, serta dinas perhubungan provinsi. Kerja sama ini menjadi kunci keberhasilan pengaturan arus logistik dan keselamatan perjalanan.
Skema Pembagian Arus Kendaraan
Salah satu strategi utama adalah penerapan skema pembagian arus kendaraan. Arus dari Merak menuju Bakauheni dialihkan melalui tiga pelabuhan utama: BBJ Bojonegara, Pelabuhan Merak, dan Ciwandan. Pelabuhan tambahan, Krakatau Bandar Samudera (KBS), disiapkan sebagai rencana cadangan bila kapasitas utama terlampaui.
Di sisi Bakauheni, kendaraan dibagi melalui tiga pelabuhan: BBJ Muara Pilu, jalur utama Pelabuhan Bakauheni–Merak, serta Pelabuhan PT Wijaya Karya Beton untuk arus dari dan ke Ciwandan. Skema ini bertujuan mengurangi kemacetan dan memastikan kendaraan logistik dapat bergerak lebih lancar.
Penerapan pembagian arus ini memungkinkan penyesuaian kapasitas secara fleksibel, sekaligus meminimalkan gangguan terhadap transportasi penumpang dan barang. Dengan sistem ini, operasional logistik dapat berlangsung lebih efisien selama momen libur panjang.
Delaying System dan Buffer Zone
Strategi lain yang diterapkan adalah delaying system untuk mencegah penumpukan kendaraan menuju pelabuhan. Penyaluran arus kendaraan dilakukan melalui buffer zone yang tersebar di sejumlah titik strategis.
Di Merak, buffer zone mencakup rest area KM 13, KM 43, KM 68, serta arteri Cikuasa Atas dengan kapasitas menampung 1.050 kendaraan kecil dan 200 sepeda motor. Lampung menyiapkan delapan titik buffer zone dengan kapasitas total 1.190 kendaraan kecil.
Pendekatan ini membantu menstabilkan arus lalu lintas dan mengurangi risiko antrean panjang di area pelabuhan. Delaying system juga memberikan fleksibilitas pengelolaan arus saat terjadi lonjakan kendaraan angkutan barang.
Antisipasi Cuaca dan Keselamatan Penyeberangan
Selain pengaturan arus, Kemenhub juga mengantisipasi potensi gangguan akibat cuaca ekstrem. BMKG memprediksi puncak musim hujan disertai angin, gelombang tinggi, dan potensi banjir rob yang dapat memengaruhi keselamatan penyeberangan.
Koordinasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan. Kemenhub, kepolisian, BMKG, PT ASDP, serta dinas perhubungan provinsi berkolaborasi untuk memastikan kondisi operasional aman dan terkontrol.
Langkah-langkah ini diharapkan memberikan kenyamanan bagi kendaraan logistik, mengurangi risiko keterlambatan distribusi, dan memastikan arus barang tetap lancar. Integrasi strategi pengaturan arus, buffer zone, dan antisipasi cuaca menegaskan kesiapan pemerintah menjaga kelancaran logistik di jalur Merak–Bakauheni.