Sembako

Update Harga Sembako di Jambi Terus Bergejolak Menjelang Libur Nataru

Update Harga Sembako di Jambi Terus Bergejolak Menjelang Libur Nataru
Update Harga Sembako di Jambi Terus Bergejolak Menjelang Libur Nataru

JAKARTA - Menjelang libur Natal dan Tahun Baru, harga kebutuhan pokok di Kota Jambi kembali menunjukkan fluktuasi tajam. 

Di Pasar Aurduri, cabai merah keriting sempat mencapai Rp 100 ribu per kilogram, memaksa konsumen menyesuaikan belanjaan mereka. Saat ini, harga cabai sedikit melandai ke Rp 85.000 per kilogram, namun tetap tinggi bagi sebagian besar masyarakat.

Jesika, pedagang cabai, menyebut bahwa konsumen kini membeli dalam takaran lebih kecil untuk menyesuaikan anggaran. "Biasanya membeli satu kilogram, sekarang hanya seperempat atau setengah ons," ujarnya. 

Sementara itu, bawang merah juga mengalami kenaikan harga dari Rp 30.000 menjadi Rp 40.000 per kilogram karena pasokan yang tidak menentu. Faktor cuaca dan pengiriman dari daerah penghasil menjadi biang keladi fluktuasi harga ini.

Kondisi yang serupa terjadi pada harga ayam potong. Ramsia, pedagang ayam, mengatakan bahwa harga mengikuti kenaikan dari pemasok besar. Saat ini, harga ayam berada di kisaran Rp 40.000 per kilogram, menambah beban belanja konsumen menjelang libur panjang.

Ketidakpastian Pasokan Picu Strategi Konsumen

Ketidakstabilan harga sembako membuat masyarakat melakukan strategi belanja cermat. Konsumen memilih membeli dalam jumlah kecil atau menunda pembelian beberapa komoditas hingga harga lebih stabil. 

Fenomena ini menunjukkan bahwa tekanan harga tidak hanya berdampak pada daya beli, tetapi juga memengaruhi pola konsumsi masyarakat di Jambi.

Pedagang di pasar tradisional menyebut pasokan yang tidak konsisten menjadi salah satu penyebab utama gejolak harga. Wulandari menambahkan bahwa faktor cuaca dan transportasi dari daerah penghasil membuat distribusi tidak menentu. Akibatnya, harga bisa naik drastis satu hari dan turun keesokan harinya tanpa pola yang jelas.

Situasi ini menimbulkan tantangan bagi para pedagang. Mereka harus menyeimbangkan margin keuntungan dengan daya beli konsumen yang menurun, serta menyesuaikan stok agar tidak menimbulkan kerugian. 

Strategi pembelian dari pemasok dan penyesuaian harga di lapak menjadi kunci agar usaha tetap berjalan lancar di tengah fluktuasi pasar.

Pengaruh Harga Sembako Terhadap Perekonomian Lokal

Kenaikan harga sembako berimbas pada perekonomian lokal menjelang musim liburan. Konsumen yang menurunkan konsumsi langsung mempengaruhi perputaran ekonomi di pasar tradisional. Pedagang dan UMKM di sektor pangan harus menyesuaikan produksi serta stok bahan baku agar tetap sesuai dengan daya beli masyarakat.

Harga yang tinggi pada komoditas seperti cabai, bawang, dan ayam juga mendorong munculnya alternatif pasokan. Beberapa pedagang mencoba mencari pemasok dari daerah lain, bahkan melalui jalur distribusi tambahan agar tetap mampu menjual harga wajar. 

Upaya ini menjadi bagian dari strategi untuk menjaga stabilitas harga di lapak dan menarik minat konsumen.

Selain itu, fluktuasi harga sembako turut berdampak pada industri kecil dan menengah. Banyak UMKM kuliner yang bergantung pada bahan baku harian harus menyesuaikan menu, porsi, dan harga jual demi menjaga keuntungan. 

Kondisi ini menunjukkan bahwa gejolak harga sembako memiliki efek domino yang cukup luas bagi perekonomian lokal.

Langkah Mitigasi dan Harapan Konsumen

Para pedagang berharap pasokan lebih lancar menjelang puncak liburan agar harga kembali stabil. Koordinasi antara pemasok, distributor, dan pedagang menjadi kunci untuk mengurangi gejolak. Beberapa pedagang juga mengantisipasi dengan menyesuaikan stok dan membeli langsung dari petani lokal agar harga lebih terkendali.

Di sisi konsumen, masyarakat diimbau untuk lebih bijak dalam mengatur belanja. Pembelian dalam jumlah kecil dan menyesuaikan kebutuhan dapat membantu mengurangi tekanan anggaran. 

Beberapa konsumen juga memanfaatkan pasar alternatif atau membeli dari pedagang langsung di desa untuk mendapatkan harga lebih stabil.

Secara keseluruhan, meski harga sembako cenderung bergejolak menjelang Natal dan Tahun Baru, upaya koordinasi antara pelaku pasar dan kesadaran konsumen diyakini dapat meredam dampak negatif. 

Harapan utama adalah stabilisasi harga agar belanja masyarakat tetap lancar dan kebutuhan pokok terpenuhi dengan baik tanpa menambah beban finansial di akhir tahun.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index