JAKARTA - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) terus memperkuat ketahanan siber untuk menjaga keamanan infrastruktur vital perusahaan di tengah meningkatnya ancaman digital.
Upaya ini menjadi bagian dari strategi transformasi digital perusahaan yang mengutamakan keamanan dan keandalan sistem. SIG membentuk Tim SIG CSIRT (Computer Security Incident Response Team) sebagai garda depan dalam mendeteksi, mencegah, dan menanggapi insiden siber.
Tim ini berperan penting memastikan seluruh sistem teknologi informasi SIG tetap terlindungi, termasuk saat menghadapi serangan siber yang semakin kompleks di sektor industri.
Wakil Direktur Utama SIG, Andriano Hosny Panangian, menegaskan bahwa penguatan ketahanan siber menjadi pilar penting bagi transformasi digital.
Ia menyebut bahwa investasi pada keamanan teknologi bukan hanya soal perlindungan sistem, tetapi juga membangun kepercayaan stakeholder dan memastikan operasional perusahaan berjalan lancar.
SIG melihat ancaman siber bukan sekadar risiko teknis, melainkan tantangan strategis yang memerlukan kolaborasi seluruh tim untuk menciptakan ekosistem digital yang aman.
Pendidikan dan Kesadaran Keamanan Siber Karyawan
Selain membentuk CSIRT, SIG mengimplementasikan program Agent of Security Education, Training and Awareness (SETA). Program ini dirancang untuk membangun kesadaran kolektif di seluruh karyawan mengenai pentingnya keamanan siber dan praktik perlindungan aset digital perusahaan.
Melalui edukasi berkala, karyawan diharapkan tidak hanya memahami potensi risiko, tetapi juga mampu bertindak cepat dan tepat saat menghadapi insiden siber.
Andriano menekankan bahwa kolaborasi dan partisipasi aktif seluruh karyawan menjadi kunci keberhasilan membangun budaya keamanan digital yang kuat. Dengan kapasitas internal yang meningkat, SIG dapat memperkuat fondasi transformasi digital berbasis teknologi yang tepercaya.
Program SETA juga mencerminkan komitmen SIG untuk mencetak profesional yang memahami ancaman siber dan mampu menjaga sistem perusahaan dari gangguan yang merugikan.
Prestasi SIG CSIRT dalam Kompetisi Nasional
Keberhasilan SIG dalam penguatan ketahanan siber juga terlihat dari prestasi Tim SIG CSIRT dalam kompetisi ICE 4.0. Tim ini berhasil meraih Juara 1 dalam kompetisi simulasi tanggap insiden siber sektor industri, mengalahkan 43 tim CSIRT dari berbagai organisasi industri di Indonesia.
Kompetisi yang diselenggarakan BSSN ini menuntut kemampuan tim dalam simulasi serangan ofensif, analisis forensik, respons insiden, hingga pertahanan sistem secara real time.
Babak final ICE 4.0 menekankan kecepatan dan ketahanan sistem dalam mempertahankan kendali terhadap serangan digital yang semakin kompleks.
Penghargaan Juara 1 diserahkan langsung oleh Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian BSSN kepada Group Head of Technology, Digitalization & Process Excellence SIG, Anindio Daneswara.
Prestasi ini menjadi bukti nyata komitmen SIG dalam menjaga keamanan siber sekaligus menunjukkan kesiapan menghadapi tantangan digital di masa depan.
Transformasi Digital dan Kepercayaan Stakeholder
Peningkatan ketahanan siber SIG menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk mendukung transformasi digital perusahaan. Dengan sistem yang aman dan andal, SIG mampu menjaga kontinuitas operasional sekaligus meningkatkan kepercayaan pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya.
Infrastruktur digital yang terlindungi memungkinkan SIG melaksanakan inovasi berbasis teknologi tanpa khawatir terganggu oleh risiko serangan siber.
Kolaborasi antara tim CSIRT, program edukasi karyawan, dan penerapan teknologi mutakhir menciptakan ekosistem keamanan digital yang kuat. SIG percaya bahwa integrasi strategi keamanan siber dengan transformasi digital menjadi fondasi penting untuk menjaga keunggulan kompetitif perusahaan.
Upaya ini memastikan seluruh aset digital SIG tetap terlindungi, sekaligus memperkuat posisi perusahaan sebagai pemimpin di sektor industri yang mengutamakan inovasi dan keandalan teknologi.