Bank Indonesia

Bank Indonesia Tegaskan Neraca Pembayaran Triwulan III Indonesia Tetap Kokoh dan Stabil

Bank Indonesia Tegaskan Neraca Pembayaran Triwulan III Indonesia Tetap Kokoh dan Stabil
Bank Indonesia Tegaskan Neraca Pembayaran Triwulan III Indonesia Tetap Kokoh dan Stabil

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyampaikan bahwa kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan III-2025 tetap solid meski mencatatkan defisit sebesar 6,4 miliar dolar Amerika Serikat. 

Posisi cadangan devisa pada periode ini tetap tinggi, mencapai 148,7 miliar dolar AS. Nilai ini setara dengan pembiayaan enam bulan impor serta pembayaran utang luar negeri pemerintah, berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menegaskan bahwa kinerja NPI pada triwulan ini menunjukkan ketahanan yang baik, meski menghadapi dinamika global yang tinggi. Data ini menjadi indikator penting bagi investor dan pemangku kepentingan untuk menilai stabilitas sektor eksternal Indonesia.

Surplus Transaksi Berjalan dan Perdagangan Barang

Pada triwulan III-2025, transaksi berjalan Indonesia mencatat surplus sebesar 4,0 miliar dolar AS atau 1,1 persen dari PDB, meningkat dibandingkan defisit 2,7 miliar dolar AS pada triwulan II. Peningkatan ini didorong oleh surplus neraca perdagangan barang, khususnya perdagangan nonmigas.

Kenaikan ekspor nonmigas menjadi salah satu faktor utama yang menopang surplus perdagangan barang. Sementara itu, defisit neraca jasa menurun seiring peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia, menunjukkan perbaikan sektor jasa yang mendukung neraca pembayaran.

Di sisi lain, neraca pendapatan primer mencatat defisit lebih rendah karena penurunan pembayaran imbal hasil investasi asing. Hal ini terjadi seiring berlalunya periode pembayaran dividen dan bunga atau kupon obligasi. 

Meski defisit neraca perdagangan migas meningkat akibat kenaikan harga minyak global, surplus nonmigas mampu menahan tekanan ini sehingga kinerja NPI tetap stabil.

Transaksi Modal dan Finansial Terkendali

BI juga mencatat transaksi modal dan finansial pada triwulan III-2025 tetap terkendali di tengah ketidakpastian pasar global. Investasi langsung atau foreign direct investment (FDI) tetap membukukan surplus, mencerminkan terjaganya persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian Indonesia dan iklim investasi domestik.

Sebaliknya, investasi portofolio mengalami defisit, terutama akibat aliran keluar modal asing melalui surat utang. Investasi lainnya juga mencatat defisit yang dipengaruhi kenaikan pembayaran pinjaman sektor swasta. Secara keseluruhan, transaksi modal dan finansial triwulan ini mencatat defisit sebesar 8,1 miliar dolar AS.

Ramdan menekankan bahwa BI akan terus mencermati dinamika global yang dapat memengaruhi NPI, serta memperkuat respons bauran kebijakan. Sinergi kebijakan yang erat dengan pemerintah dan otoritas terkait menjadi kunci dalam menjaga ketahanan sektor eksternal Indonesia.

Prospek NPI Hingga Akhir Tahun

Untuk sepanjang tahun 2025, BI memprakirakan kinerja NPI Indonesia tetap berdaya tahan. Surplus neraca perdagangan nonmigas dan arus masuk penanaman modal asing diperkirakan akan terus mendukung posisi eksternal. 

Surplus ini menjadi fondasi penting dalam menjaga stabilitas ekonomi dan memperkuat cadangan devisa nasional.

Ke depan, BI menekankan perlunya penguatan koordinasi antara kebijakan moneter dan fiskal, serta pemantauan ketat terhadap perubahan kondisi global. Hal ini untuk memastikan NPI tetap berada pada jalur positif, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Selain itu, arus masuk investasi asing yang berkelanjutan menunjukkan kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi Indonesia. Langkah ini diharapkan memperkuat ketahanan eksternal, mendorong stabilitas nilai tukar rupiah, dan meminimalkan risiko terhadap fluktuasi pasar global.

Secara keseluruhan, kinerja NPI triwulan III-2025 mencerminkan ketahanan Indonesia menghadapi tantangan global, dengan posisi cadangan devisa yang tinggi, surplus perdagangan nonmigas, dan investasi asing yang stabil. 

Hal ini memberikan fondasi kuat bagi perekonomian nasional dalam menatap sisa tahun 2025, sekaligus mempersiapkan momentum pertumbuhan yang berkelanjutan di tahun berikutnya.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index