JAKARTA - Mayoritas harga pangan di tingkat nasional menunjukkan tren penurunan signifikan pada hari ini. Beberapa jenis beras mencatatkan harga lebih rendah dibandingkan sebelumnya.
Beras kualitas bawah I turun menjadi Rp13.500 per kilogram, sementara kualitas bawah II turun menjadi Rp12.850 per kilogram.
Beras kualitas medium I tercatat turun menjadi Rp14.950 per kilogram, sedangkan kualitas medium II turun menjadi Rp14.350 per kilogram.
Jenis beras super I dan super II juga mengalami penurunan, masing-masing menjadi Rp15.600 dan Rp15.250 per kilogram. Kondisi ini mencerminkan stabilitas pasokan beras nasional yang memengaruhi harga secara positif.
Penurunan harga beras diharapkan meringankan beban masyarakat, khususnya di daerah perkotaan dan pedesaan, sekaligus memberi sinyal bahwa distribusi pangan berjalan lancar dengan stok yang cukup memadai.
Bumbu Dapur dan Cabai Ikut Turun Signifikan
Selain beras, bumbu dapur dan cabai juga mengalami penurunan harga. Bawang merah ukuran sedang turun menjadi Rp39.000 per kilogram, sementara bawang putih ukuran sedang turun menjadi Rp33.100 per kilogram.
Penurunan lebih tajam terjadi pada cabai, dengan cabai merah besar turun menjadi Rp44.050 per kilogram, cabai keriting menjadi Rp36.000 per kilogram, cabai rawit hijau Rp21.950 per kilogram, dan cabai rawit merah Rp26.800 per kilogram.
Kondisi ini menjadi kabar baik bagi konsumen, karena bumbu dapur merupakan komoditas penting yang memengaruhi daya beli masyarakat serta biaya produksi pedagang kecil dan restoran.
Penurunan harga bumbu dan cabai yang signifikan ini menunjukkan ketersediaan pasokan yang stabil, serta mampu menahan lonjakan harga yang biasanya terjadi akibat fluktuasi musim atau distribusi terbatas.
Protein Hewani dan Minyak Goreng Stabil
Komoditas pangan sumber protein hewani juga mencatatkan penurunan harga. Daging ayam ras segar turun menjadi Rp33.650 per kilogram, sementara telur ayam ras segar menjadi Rp28.000 per kilogram. Daging sapi kualitas 1 tercatat turun menjadi Rp123.750 per kilogram, sedangkan kualitas 2 menjadi Rp118.750 per kilogram.
Minyak goreng curah mengalami penurunan tipis menjadi Rp18.500 per kilogram, sementara minyak goreng kemasan bermerek 1 dan 2 masing-masing turun menjadi Rp21.750 dan Rp19.800 per kilogram. Gula pasir kualitas premium turun menjadi Rp18.000 per kilogram, sedangkan gula pasir lokal menjadi Rp16.850 per kilogram.
Penurunan harga protein hewani dan minyak goreng ini diharapkan memberikan keringanan tambahan bagi rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, serta mendukung inflasi pangan yang stabil.
Implikasi Penurunan Harga bagi Masyarakat
Turunnya harga pangan ini tidak hanya berdampak langsung bagi konsumen, tetapi juga mencerminkan pengelolaan pasokan yang lebih baik di tingkat nasional. Stok yang cukup dan distribusi yang merata membantu menjaga harga tetap stabil, menghindari lonjakan tajam yang dapat membebani masyarakat.
Selain itu, tren penurunan harga beras, bumbu dapur, protein hewani, dan minyak goreng menjadi sinyal positif bagi daya beli rumah tangga, mendorong konsumsi yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Pemerintah diharapkan terus memantau kondisi ini agar harga pangan tetap terkendali dan pasokan terjamin, terutama menjelang akhir tahun.
Kondisi ini menunjukkan bahwa pengawasan harga dan koordinasi antara produsen, distributor, dan pemerintah berjalan efektif, sehingga masyarakat dapat menikmati harga pangan yang lebih terjangkau.
Langkah ini juga menjadi bagian dari strategi menjaga stabilitas ekonomi sekaligus memastikan ketersediaan pangan bagi seluruh lapisan masyarakat.