JAKARTA - Badan Pengaturan Badan Usaha Milik Negara (BP BUMN) menegaskan perannya sebagai institusi strategis yang menjembatani kepentingan negara dengan kinerja perusahaan negara yang sehat.
Wakil Kepala BP BUMN, Aminuddin Ma’ruf, menjelaskan bahwa institusi ini bertugas memastikan BUMN dapat bekerja secara optimal dengan kondisi keuangan yang kuat. “BP BUMN berada di tengah, bagaimana antara kepentingan negara dengan tetap memastikan BUMN ini sehat,” ujarnya.
Peran ini dianggap penting karena dari ratusan BUMN yang ada, hanya tujuh hingga delapan perusahaan yang mampu memberikan dividen ke kas negara. “70 persen sampai 80 persen dividen BUMN ini disumbang oleh cuma tujuh sampai delapan perusahaan,” tambah Aminuddin.
Hal ini menunjukkan fokus BP BUMN untuk menjaga keseimbangan antara keberlanjutan perusahaan dan kontribusi terhadap keuangan negara.
Perbedaan Fungsi dengan Danantara
Aminuddin menekankan bahwa BP BUMN memiliki fokus utama menjaga kepentingan negara terhadap pelaku usaha yang dimiliki pemerintah.
Hal ini berbeda dengan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), yang lebih menekankan pada efisiensi operasional BUMN, peningkatan produktivitas, serta optimalisasi dividen.
Perbedaan peran ini menjadikan kedua lembaga saling melengkapi dalam memastikan BUMN tidak hanya sehat secara finansial, tetapi juga berkontribusi maksimal terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Strategi ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem BUMN yang lebih berkelanjutan, transparan, dan responsif terhadap dinamika pasar.
Antara Business Forum Dorong Kemitraan Inklusif
Direktur Utama Perum Lembaga Kantor Berita Nasional, Akhmad Munir, menyoroti pentingnya membangun kemitraan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan melalui penyelenggaraan Antara Business Forum (ABF).
Forum ini menjadi wadah bagi pemerintah, pelaku usaha, ekonom, dan akademisi untuk berdiskusi dan memberikan perspektif komprehensif mengenai arah pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Mari manfaatkan kesempatan ini untuk memperluas jejaring, menumbuhkan ide baru, dan membangun kemitraan demi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan,” ujar Munir.
Menurutnya, forum seperti ABF dapat meningkatkan daya saing pelaku bisnis sekaligus memperkuat kolaborasi antara sektor publik dan swasta.
Kontribusi ANTARA untuk Pertumbuhan Ekonomi
Selain menyediakan platform diskusi, ABF juga menegaskan kontribusi ANTARA dalam memperluas akses informasi dan konektivitas bagi para pelaku ekonomi.
Dengan menghadirkan berbagai perspektif dari pemerintahan, bisnis, dan akademisi, forum ini diharapkan membantu merumuskan strategi pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.
Keberadaan BP BUMN sebagai pengawas dan pengatur, ditambah forum diskusi seperti ABF, mencerminkan upaya terpadu untuk memastikan BUMN tetap sehat, produktif, dan mampu berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi nasional.
Kolaborasi antara lembaga pengatur, pelaku bisnis, dan media menjadi kunci bagi terciptanya ekosistem yang mendukung inovasi, efisiensi, dan pertumbuhan berkelanjutan di sektor BUMN.