Purbaya Sadewa

Purbaya Sadewa Tekankan Pers Harus Jalankan Kritik Konstruktif bagi Kebijakan Negara

Purbaya Sadewa Tekankan Pers Harus Jalankan Kritik Konstruktif bagi Kebijakan Negara
Purbaya Sadewa Tekankan Pers Harus Jalankan Kritik Konstruktif bagi Kebijakan Negara

JAKARTA - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyoroti peran jurnalis dalam mengawasi kebijakan pemerintah. 

Ia mengingatkan bahwa kritik pers bukan sekadar menyoroti kesalahan, tetapi juga memberikan solusi yang membangun. Menurut Purbaya, beberapa tahun terakhir, sebagian jurnalis cenderung "mingkem", sehingga pengawasan terhadap kebijakan ekonomi menjadi kurang optimal.

Ia menekankan, pers yang menjalankan fungsi kritik dengan baik akan membantu masyarakat memahami kebijakan fiskal dan ekonomi secara lebih jelas. Selain itu, masukan konstruktif dari pers menjadi panduan penting bagi pemerintah dalam merumuskan strategi, terutama ketika menghadapi tantangan ekonomi nasional.

Perjalanan Media dan Fenomena "Media Darling"

Sejak Pilpres 2014, sebagian pers di Indonesia terlihat memberi sorotan berlebihan pada tokoh tertentu, yang kemudian dikenal sebagai fenomena "media darling". Fenomena ini muncul ketika media lebih fokus pada popularitas individu ketimbang melakukan investigasi kritis terhadap kebijakan publik.

Perkembangan teknologi, penetrasi internet, dan maraknya media sosial memperluas jangkauan informasi, tetapi juga menambah tekanan bagi media mainstream untuk bertahan hidup. Akibatnya, sebagian media lebih mengutamakan daya tarik berita populer, sehingga fungsi kontrol sosial terhadap pejabat publik menjadi tersisihkan.

Jurnalisme Verifikasi dan Peran Pers

Para pakar jurnalisme, termasuk Bill Kovach dan Tom Rosenstiel, menekankan pentingnya jurnalisme verifikasi. Model ini menekankan pemeriksaan fakta dan memberi ruang bagi pihak terkait untuk menyampaikan posisi mereka, berbeda dari jurnalisme afirmasi yang lebih fokus mengonfirmasi praduga atau agenda politik tertentu.

Dalam konteks Purbaya, penerapan jurnalisme verifikasi memungkinkan pers untuk mengkritik kebijakan ekonomi secara objektif. 

Kritik yang tepat tidak hanya menyoroti kelemahan, tetapi juga membantu masyarakat memahami kebijakan dan mendorong transparansi. Hal ini penting agar pers tetap menjadi pilar demokrasi yang mampu menyeimbangkan popularitas tokoh publik dengan tanggung jawab sosial.

Demam Purbaya dan Tantangan Jurnalis

Fenomena "demam Purbaya" menunjukkan tingginya perhatian publik terhadap aktivitas menteri tersebut. Ke mana pun Purbaya pergi, liputan media mengikuti setiap langkahnya. 

Namun, ia menekankan bahwa pujian saja tidak cukup. Pers diharapkan memberikan kritik yang membangun agar kebijakan pemerintah lebih efektif dan tepat sasaran.

Purbaya berharap pers aktif dalam menuntun arah kebijakan melalui masukan yang bijaksana. Fungsi kritik pers bukan sekadar menilai kebijakan, tetapi juga membantu pemerintah membuat keputusan yang berpihak pada rakyat. Dengan cara ini, pers tetap menjadi pengawas kekuasaan sekaligus pembimbing arah kebijakan negara.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index