Menteri Kebudayaan

Menteri Kebudayaan Ingin Topeng Cirebon Lebih Dikenal Wisatawan dan Anak Muda

Menteri Kebudayaan Ingin Topeng Cirebon Lebih Dikenal Wisatawan dan Anak Muda
Menteri Kebudayaan Ingin Topeng Cirebon Lebih Dikenal Wisatawan dan Anak Muda

JAKARTA - Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, menekankan pentingnya mengoptimalkan promosi seni topeng Cirebon sebagai bagian dari pelestarian budaya nasional. 

Saat mengunjungi Museum Topeng Cirebon di Balai Kota Cirebon, ia menekankan bahwa topeng Cirebon tidak hanya memiliki nilai seni tinggi tetapi juga kaya akan cerita dan sejarah lokal.

Museum Topeng Cirebon menampilkan ratusan koleksi topeng, termasuk Topeng Panca Wanda, yang terdiri dari Topeng Panji, Topeng Samba (Pamindo), Topeng Rumyang, Topeng Patih (Tumenggung), dan Topeng Kelana (Rahwana). 

Koleksi ini memberikan gambaran komprehensif mengenai keanekaragaman ekspresi seni topeng di Cirebon.

Selain koleksi topeng, museum juga menampilkan profil tokoh-tokoh yang berjasa dalam pengembangan seni topeng, seperti Ki Kandeg Padmajawinata dan Ki Empek, beserta para perajin kedok yang telah menjaga tradisi ini. 

Fadli menekankan bahwa topeng Cirebon adalah salah satu bentuk ekspresi budaya yang harus terus diperkenalkan ke masyarakat luas.

Upaya Promosi dan Ekspresi Budaya

Fadli menegaskan bahwa promosi topeng Cirebon perlu dilakukan melalui berbagai media, termasuk buku, film, dokumenter, dan bentuk ekspresi budaya lainnya. 

“Topeng Cirebon ini salah satu topeng yang legendaris dan mempunyai banyak cerita, dari Ramayana, Mahabarata, dan cerita-cerita lokal lainnya. Ini sangat penting untuk memperkenalkan kembali topeng Cirebon,” ujar Fadli.

Menurutnya, strategi promosi yang kreatif dan beragam akan membuat topeng Cirebon semakin dikenal dan diminati oleh generasi muda maupun wisatawan. 

Museum Topeng Cirebon diharapkan bisa menjadi sarana edukasi bagi masyarakat untuk mengenal topeng serta para maestro di baliknya, sekaligus menjadi pusat informasi yang lengkap mengenai sejarah dan keunikan seni topeng.

Fadli juga menekankan bahwa keberadaan media kreatif sangat penting untuk membangun ekosistem budaya yang berkelanjutan, sehingga topeng Cirebon tidak hanya sebagai objek museum, tetapi terus hidup di masyarakat melalui berbagai pertunjukan dan aktivitas budaya.

Optimalisasi Ruang Budaya Kota Cirebon

Selain promosi melalui media, Fadli mendorong pemanfaatan bangunan bekas kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) untuk dijadikan museum dan galeri. Bangunan ini dapat menjadi ruang pertunjukan musik, tari topeng, ruang pamer seni kontemporer, dan tempat diskusi budaya.

Menurut Fadli, keberadaan ruang publik dan budaya semacam ini penting untuk mengedukasi masyarakat sekaligus memajukan kebudayaan nasional. 

Dengan pemanfaatan ruang yang tepat, masyarakat Cirebon dapat lebih mudah mengakses seni dan sejarah kota, sekaligus memberikan tempat bagi pelestarian tradisi lokal secara berkelanjutan.

Langkah ini diyakini dapat menumbuhkan minat masyarakat untuk lebih menghargai budaya Cirebon, serta memberikan kontribusi pada pengembangan ekonomi kreatif di wilayah tersebut melalui seni dan budaya.

Masa Depan Topeng Cirebon yang Berkelanjutan

Fadli berharap seluruh upaya promosi, edukasi, dan pemanfaatan ruang budaya dapat menciptakan ekosistem yang mendukung kelestarian topeng Cirebon. Dengan melibatkan seniman, perajin, dan masyarakat, seni topeng dapat terus berkembang dan diterima oleh generasi berikutnya.

Ia menekankan bahwa kolaborasi antara pemerintah, komunitas seni, dan publik sangat penting untuk menjaga tradisi tetap hidup sekaligus modernisasi ekspresi budaya yang relevan dengan perkembangan zaman. 

Hal ini sejalan dengan visi untuk menjadikan Cirebon sebagai pusat budaya yang mampu menampilkan kekayaan seni tradisional dan modern secara berkelanjutan.

Fadli menambahkan bahwa langkah-langkah ini akan membantu menciptakan rasa bangga terhadap warisan budaya lokal, sekaligus memperkuat identitas budaya nasional. Dengan promosi yang tepat, topeng Cirebon dapat dikenal tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di mata dunia sebagai salah satu ikon seni budaya Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index