JAKARTA - Bank Pembangunan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (BPD DIY) mencatat pertumbuhan kredit multiguna atau kredit konsumer di luar KPR yang relatif stabil hingga Oktober 2025.
Direktur Pemasaran dan Unit Usaha Syariah BPD DIY, Raden Agus Trimurjanto, mengungkapkan bahwa posisi kredit multiguna mencapai Rp 4,47 triliun, naik tipis dari Rp 4,445 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Artinya, pertumbuhan hanya mencapai 0,58% secara tahunan (YoY), mencerminkan tren moderat seiring kondisi pasar. Meski angka pertumbuhan tidak besar, BPD DIY menegaskan kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio kredit bermasalah (NPL) sebesar 2,25%, masih berada dalam batas aman.
Penyesuaian Suku Bunga Untuk Dorong Penyaluran
Seiring tren pelonggaran moneter, BPD DIY menyesuaikan suku bunga kredit multiguna agar lebih kompetitif. Agus menjelaskan bahwa suku bunga konter saat ini berada di kisaran 8,5%–9,5%, namun untuk mendorong penyaluran, bank menurunkan suku bunga terendah menjadi 7,5% hingga Desember 2025.
Penyesuaian ini diharapkan meningkatkan minat masyarakat untuk mengakses kredit multiguna, baik untuk kebutuhan konsumtif maupun investasi kecil. “Kami menyesuaikan bunga agar penetrasi kredit bisa lebih luas, sejalan dengan tren BI rate yang lebih rendah,” ujar Agus.
Tren Nasional Kredit Multiguna Perlahan Melambat
Secara nasional, tren pertumbuhan kredit multiguna juga menunjukkan perlambatan. Data Bank Indonesia mencatat penyaluran kredit multiguna per September 2025 mencapai Rp 1.339,4 triliun, tumbuh 8,0% YoY.
Angka ini lebih lambat dibandingkan Agustus 2025 yang tumbuh 8,6% YoY, dan jauh di bawah pertumbuhan September 2024 yang mencapai 10,8% YoY.
Pelonggaran kebijakan moneter, termasuk penurunan BI rate menjadi 4,75% setelah lima kali pemangkasan sejak awal 2025, diharapkan mampu merangsang permintaan kredit. Namun, BPD DIY menekankan bahwa pertumbuhan yang moderat saat ini masih wajar mengingat kondisi ekonomi dan daya beli masyarakat yang menyesuaikan.
Proyeksi Akhir Tahun dan Strategi Bank
Dengan penyesuaian suku bunga internal dan dorongan kebijakan moneter, BPD DIY optimistis penyaluran kredit multiguna akan meningkat hingga akhir tahun. Agus menargetkan posisi kredit multiguna bisa mencapai Rp 5 triliun di akhir 2025.
Bank terus berfokus pada kualitas kredit dengan menjaga rasio NPL tetap rendah, sambil mendorong penetrasi pasar melalui suku bunga lebih rendah. Strategi ini diyakini akan memberikan ruang bagi BPD DIY untuk memperluas pangsa pasar kredit konsumer, sambil tetap menjaga kesehatan keuangan bank.
Selain itu, BPD DIY terus memantau perkembangan tren nasional dan menyesuaikan strategi untuk menghadapi kondisi ekonomi yang dinamis.
Penyaluran kredit multiguna yang stabil sekaligus aman menunjukkan kemampuan bank dalam menyeimbangkan pertumbuhan dan risiko, menjadi contoh pengelolaan keuangan daerah yang profesional.