JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatat pertumbuhan positif pada produk kredit multiguna melalui Personal Loan BCA hingga kuartal III-2025.
Outstanding pinjaman konsumer lainnya, yang mayoritas berasal dari kartu kredit dan personal loan, mencapai Rp23,5 triliun dan tumbuh 6,9% secara tahunan (YoY).
EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn, menyampaikan bahwa pertumbuhan ini sejalan dengan meningkatnya kebutuhan nasabah dan perluasan basis nasabah BCA. “Kami melihat pertumbuhan permintaan seiring meningkatnya kebutuhan nasabah serta perluasan basis nasabah BCA,” ujar Hera.
Produk Personal Loan BCA dapat diajukan oleh nasabah payroll BCA maupun pemegang Kartu Kredit BCA. Mayoritas pinjaman digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, biaya pengobatan, liburan, renovasi rumah, pendidikan, hingga pernikahan.
Suku Bunga dan Penyesuaian Kredit
Terkait penentuan suku bunga, BCA terus memantau kondisi pasar dan berbagai parameter makroekonomi. “BCA mencermati perkembangan suku bunga acuan, situasi pasar, permintaan-penawaran kredit, serta kondisi likuiditas perbankan baik di sisi kredit maupun deposito,” jelas Hera.
Berdasarkan informasi resmi, Personal Loan BCA memiliki suku bunga di level 12%–12,84% per tahun. Penetapan suku bunga ini menyesuaikan kondisi pasar agar produk tetap kompetitif sekaligus menarik bagi nasabah yang membutuhkan dana tunai.
Selain itu, BCA juga menyesuaikan mekanisme kredit dengan kebutuhan dan profil risiko nasabah. Strategi ini diharapkan membuat pinjaman tetap terjangkau namun tetap menguntungkan bagi kedua belah pihak, bank dan nasabah.
Kualitas Kredit dan Mitigasi Risiko
BCA menekankan pentingnya menjaga kualitas pembiayaan di tengah peningkatan permintaan. Bank memperkuat proses credit scoring, analisis risiko, dan monitoring untuk memastikan kredit tetap sehat.
“Dengan mitigasi yang dilakukan, NPL Personal Loan BCA tetap berada di level rendah dan terkendali,” ujar Hera. Langkah ini menjadi bukti komitmen BCA dalam menyalurkan kredit dengan prinsip kehati-hatian, meskipun permintaan meningkat pesat.
Kebijakan ini mencakup berbagai sektor penggunaan pinjaman, dari konsumsi hingga kebutuhan produktif, yang tetap disesuaikan dengan kemampuan pembayaran nasabah. Dengan demikian, risiko gagal bayar dapat diminimalisir tanpa menghambat pertumbuhan kredit.
Strategi BCA di Tengah Dinamika Makroekonomi
Hera menegaskan bahwa BCA terus mendorong penyaluran kredit sambil memperhatikan kondisi makroekonomi domestik dan global. Bank secara aktif memonitor situasi ekonomi, fluktuasi suku bunga, dan likuiditas pasar untuk menentukan strategi penyaluran kredit yang tepat.
Selain itu, BCA juga menyesuaikan program pinjaman untuk menyasar segmen baru dan memperluas akses nasabah. Strategi ini sejalan dengan upaya bank memperkuat basis nasabah serta mendukung berbagai kebutuhan finansial masyarakat.
Dengan kombinasi pengawasan risiko, penyesuaian suku bunga, dan perluasan akses kredit, BCA memastikan produk Personal Loan tetap diminati sekaligus berkualitas. Langkah ini diharapkan mendorong pertumbuhan pinjaman konsumer secara berkelanjutan, sekaligus menjaga stabilitas sektor keuangan.