Emas

Emas Dunia Melemah di Tengah Penguatan Dolar, Investor Masih Bisa Optimis

Emas Dunia Melemah di Tengah Penguatan Dolar, Investor Masih Bisa Optimis
Emas Dunia Melemah di Tengah Penguatan Dolar, Investor Masih Bisa Optimis

JAKARTA - Harga emas dunia mengalami koreksi hari ini seiring penguatan dolar AS dan menurunnya ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed). 

Investor kini menanti rilis data ekonomi AS yang diperkirakan dapat menjadi indikator arah kebijakan bank sentral.

Pasar spot menunjukkan harga emas turun ke level US$4.068,37 per troy ounce, sementara kontrak berjangka untuk pengiriman Desember melemah ke US$4.074,5 per troy ounce. Penguatan dolar membuat emas yang dihargai dalam mata uang AS menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lain.

David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures, menyatakan bahwa pasar bergerak fluktuatif menjelang rilis data ekonomi yang sempat tertunda. “Ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed semakin kecil, sehingga optimisme terhadap emas ikut tertekan,” jelasnya.

Agenda Data Ekonomi AS

Fokus pasar minggu ini tertuju pada laporan tenaga kerja AS yang menyoroti kondisi pasar tenaga kerja serta risalah pertemuan The Fed. Pertemuan terakhir mencatat pemangkasan suku bunga 25 basis poin, namun nada hawkish pejabat The Fed menurunkan peluang pemangkasan lebih lanjut pada Desember.

Berdasarkan CME FedWatch, pasar kini memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga 25 basis poin hanya 41%, turun dari lebih dari 60% pekan sebelumnya.

Setidaknya empat pejabat The Fed, termasuk Gubernur Christopher Waller dan Presiden The Fed New York John Williams, dijadwalkan menyampaikan pandangan mereka dalam beberapa hari ke depan.

Ekspektasi ini menjadi penentu sentimen investor terhadap emas. Pasalnya, emas umumnya diuntungkan dalam lingkungan suku bunga rendah karena tidak memberikan imbal hasil, sehingga kenaikan suku bunga cenderung menekan permintaan.

Prediksi Harga Emas dan Logam Lain

Analis Scotiabank memperkirakan harga emas akan mencapai US$3.800 per troy ounce pada 2026, meningkat dari US$3.450 per troy ounce tahun ini. Kenaikan ini didorong ketidakpastian ekonomi global serta kemungkinan penurunan suku bunga riil di masa depan.

Selain emas, harga logam mulia lainnya juga mengalami pergerakan beragam. Perak spot naik 0,6% menjadi US$50,83 per troy ounce, platinum turun 0,2% ke US$1.538,16 per troy ounce, dan paladium melemah 0,9% ke US$1.397,15 per troy ounce. 

Pergerakan ini menunjukkan korelasi kuat antara harga logam dan kondisi ekonomi serta kebijakan moneter global.

Prospek Investor dan Strategi Lindung Nilai

Investor yang memanfaatkan emas sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian ekonomi disarankan tetap waspada terhadap fluktuasi jangka pendek. Harga emas cenderung bergejolak ketika ada perubahan ekspektasi suku bunga dan data makro penting dari AS.

Meski terkoreksi saat ini, peluang kenaikan jangka menengah masih terbuka. Faktor-faktor seperti inflasi yang tinggi, ketidakpastian geopolitik, dan potensi penurunan suku bunga riil tetap menjadi pendorong harga emas.

Dengan strategi diversifikasi dan pemantauan ketat terhadap data ekonomi global, investor dapat memanfaatkan harga emas untuk lindung nilai maupun portofolio jangka panjang.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index