Belanja Online

Tren Videocommerce di Indonesia: Belanja Online Jadi Lebih Interaktif dan Mudah

Tren Videocommerce di Indonesia: Belanja Online Jadi Lebih Interaktif dan Mudah
Tren Videocommerce di Indonesia: Belanja Online Jadi Lebih Interaktif dan Mudah

JAKARTA - Belanja online di Indonesia kini memasuki era baru melalui videocommerce, sebuah inovasi yang memadukan konten video dengan proses transaksi secara langsung. 

Fenomena ini membuat masyarakat dapat membeli produk melalui unggahan video di berbagai platform online. Sistem ini tidak hanya mempermudah interaksi antara penjual dan pembeli, tetapi juga memberikan pengalaman berbelanja yang lebih menarik dan interaktif.

Data dari laporan e-Conomy SEA 2025 menunjukkan volume transaksi videocommerce di Indonesia mencapai 2,6 miliar transaksi, melonjak 90% dibandingkan tahun sebelumnya. Kategori yang paling banyak diminati masih didominasi oleh fashion dan aksesori sebesar 28%, serta produk perawatan diri dan kecantikan mencapai 20%.

Sepuluh penjual teratas menyumbang sekitar 20% dari total transaksi dalam setiap kategori, menegaskan dominasi pemain besar sekaligus menunjukkan peluang bagi penjual baru untuk berkembang.

Nilai pesanan rata-rata (AOV) untuk videocommerce di Indonesia berada di kisaran US$4,5–US$6, atau sekitar Rp75.200–Rp100 ribu. 

Meski lebih rendah dibandingkan rata-rata Asia Tenggara yang mencapai US$6–US$7, nilai ini mencerminkan tingginya volume transaksi dan adopsi teknologi baru di pasar domestik. Dengan adanya fitur ini, masyarakat dapat melihat produk secara lebih jelas, mengikuti ulasan kreator, dan memutuskan pembelian dengan lebih percaya diri.

Pertumbuhan Penjual dan Merchant Videocommerce

Pertumbuhan videocommerce tidak hanya tercermin pada transaksi, tetapi juga dari jumlah penjual dan merchant yang menggunakan layanan ini. 

Di Indonesia tercatat ada sekitar 800 ribu penjual dan toko yang aktif bertransaksi melalui videocommerce, meningkat 75% dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa semakin banyak pelaku usaha memanfaatkan inovasi digital untuk menjangkau konsumen.

Country Director Google Indonesia, Veronica Utami, menjelaskan salah satu faktor kesuksesan videocommerce adalah kecenderungan masyarakat Indonesia yang gemar menonton video. 

“Dan dari awal Indonesia itu memang suka menonton video gitu ya. Dari pertumbuhan waktu tonton Youtube aja, kita lihat waktu tontonnya naik 20% dari tahun ke tahun ini,” ungkapnya.

Kepercayaan terhadap kreator juga menjadi faktor penting dalam keberhasilan videocommerce. Veronica menambahkan, “92% penggunanya percaya pada kreator saat mengambil keputusan berbelanja.” 

Hal ini membuktikan bahwa pengaruh kreator konten terhadap perilaku konsumen sangat signifikan, sehingga penjual dapat memanfaatkan strategi pemasaran berbasis video untuk meningkatkan penjualan.

Pertumbuhan jumlah merchant juga menjadi daya tarik tambahan bagi konsumen. Dengan kian banyaknya toko yang menawarkan produk melalui videocommerce, konsumen memiliki pilihan lebih luas. Hal ini mendukung ekosistem perdagangan digital yang semakin kompetitif, mendorong inovasi, dan memperkuat pengalaman berbelanja online yang personal.

Dampak Videocommerce terhadap Ekonomi Digital

Laporan e-Conomy SEA 2025 juga mencatat bahwa pendapatan dari videocommerce menyumbang sekitar 25% dari total GMV e-commerce di seluruh Asia Tenggara, mengalami kenaikan kurang dari 5% dibandingkan tahun sebelumnya. 

Sementara itu, di wilayah Asia Tenggara, terdapat lebih dari 3 juta penjual dan toko yang aktif menggunakan videocommerce, meningkat 80% dari tahun sebelumnya. Volume transaksi di kawasan ini melonjak 50% mencapai lebih dari 6,5 miliar, menunjukkan tren positif dan adopsi teknologi yang pesat.

Fenomena ini memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian digital di Indonesia. Dengan meningkatnya transaksi videocommerce, terdapat peluang besar bagi UMKM dan penjual kecil untuk memperluas pasar, meningkatkan pendapatan, dan memperkuat daya saing produk lokal. 

Selain itu, pertumbuhan ini juga menciptakan ekosistem digital yang lebih beragam, meningkatkan kualitas layanan, dan memberikan pengalaman belanja yang lebih interaktif bagi masyarakat.

Ke depan, videocommerce diperkirakan akan menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan e-commerce di Indonesia. Platform yang menyatukan konten hiburan dan transaksi penjualan secara real-time ini memberikan nilai tambah bagi penjual dan pembeli. 

Konsumen tidak hanya memperoleh informasi produk secara visual, tetapi juga dapat langsung membeli dengan lebih cepat dan mudah.

Strategi Konsumen dan Peluang Pasar

Videocommerce menghadirkan cara baru bagi masyarakat Indonesia dalam mengambil keputusan berbelanja. Dengan pengalaman menonton video yang disertai rekomendasi dari kreator, konsumen lebih percaya diri dalam memilih produk. 

Tren ini juga mendorong perilaku pembelian impulsif yang positif, di mana konsumen dapat menemukan produk baru yang sebelumnya tidak mereka pertimbangkan.

Pertumbuhan pesat penjual dan merchant, ditambah dengan meningkatnya jumlah konsumen yang berinteraksi melalui videocommerce, menciptakan peluang pasar yang besar. 

Bagi pelaku usaha, ini berarti kesempatan untuk meningkatkan brand awareness, memperluas jaringan distribusi, dan mengoptimalkan strategi pemasaran digital. Sedangkan bagi konsumen, mereka mendapatkan pengalaman berbelanja yang lebih menyenangkan, interaktif, dan efisien.

Ke depannya, videocommerce diprediksi akan terus menjadi pendorong utama pertumbuhan e-commerce di Indonesia. Dengan memanfaatkan konten video dan interaksi digital, pasar belanja online akan semakin dinamis, menciptakan peluang ekonomi yang lebih inklusif bagi masyarakat luas. 

Fenomena ini menunjukkan bahwa belanja online tidak hanya sekadar transaksi, tetapi juga menjadi bagian dari gaya hidup modern yang memadukan hiburan, interaksi sosial, dan kemudahan akses produk.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index