Bursa

Bursa Asia Menguat Signifikan, Investor Optimistis Akhir Shutdown AS

Bursa Asia Menguat Signifikan, Investor Optimistis Akhir Shutdown AS
Bursa Asia Menguat Signifikan, Investor Optimistis Akhir Shutdown AS

JAKARTA - Bursa Asia mencatatkan kenaikan signifikan dalam perdagangan baru-baru ini. 

Optimisme pasar muncul seiring berakhirnya shutdown pemerintahan di Amerika Serikat, yang sebelumnya sempat menahan sejumlah aktivitas ekonomi dan data indikator penting.

Pergerakan indeks utama menunjukkan sentimen positif di pasar regional. Bursa China mencatatkan kenaikan yang menonjol, dengan Hang Seng di Hong Kong naik 0,56% ke 27.073,03, CSI 300 di China meningkat 1,21% ke 4.702,07, dan Shanghai Composite bertambah 0,73% menjadi 4.029,50. 

Di Jepang, indeks Nikkei 225 naik 0,43% ke 51.281,83 dan Topix meningkat 0,67% ke 3.381,72. Sementara itu, bursa Korea Selatan mencatatkan Kospi naik 0,49% ke 4.170,63 dan Kosdaq melonjak 1,31% menjadi 918,37.

Kenaikan ini menandakan pergeseran investor dari sektor teknologi ke saham bluechips, seiring dengan ekspektasi terbukanya kembali pemerintahan AS. Sentimen positif ini juga didukung oleh meningkatnya likuiditas dan pergerakan dana yang lebih terdiversifikasi di pasar regional.

Berakhirnya Shutdown Pemerintahan AS

Senat Amerika Serikat baru-baru ini menyetujui rancangan aturan untuk mencairkan pendanaan federal bagi sebagian besar lembaga hingga 30 Januari 2026. Rancangan ini kemudian disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan ditandatangani oleh Presiden Donald Trump, secara resmi mengakhiri government shutdown.

Pembukaan kembali pemerintahan AS berarti data ekonomi resmi yang sempat tertunda kini akan dirilis. Data tersebut mencakup indikator penting seperti lapangan kerja, inflasi, dan aktivitas industri, yang menjadi dasar bagi investor dan bank sentral menilai kondisi ekonomi Amerika Serikat.

Dengan berakhirnya shutdown, pasar di seluruh dunia merespons secara positif. Investor kini dapat membuat keputusan investasi dengan informasi yang lebih lengkap, sehingga meminimalkan ketidakpastian yang sebelumnya muncul akibat penghentian sementara aktivitas pemerintahan.

Prospek Kebijakan Suku Bunga The Fed

Anggota Federal Reserve (The Fed) saat ini masih terbagi pendapat mengenai kemungkinan pemangkasan suku bunga pada Desember mendatang. Pasar memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga lanjutan hanya sekitar 61,9%, menunjukkan adanya kehati-hatian di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Keputusan suku bunga The Fed menjadi faktor kunci bagi aliran modal internasional, nilai tukar, dan pergerakan saham di bursa regional. Investor cenderung menyesuaikan portofolio dengan ekspektasi suku bunga, sehingga sektor tertentu seperti teknologi dan bluechips mengalami rotasi dana.

Prospek kebijakan moneter ini juga memengaruhi strategi bank sentral di Asia, yang menyesuaikan langkah-langkah untuk menjaga stabilitas nilai tukar dan inflasi. Seiring dengan data ekonomi AS yang kembali tersedia, pasar dapat menilai risiko lebih akurat dan menyesuaikan keputusan investasi dengan kondisi global terbaru.

Inflasi Jepang dan Sentimen Pasar Regional

Dari Jepang, Ketua Bank Sentral Jepang (BOJ) Kazuo Ueda menyampaikan bahwa inflasi perlahan mendekati target yang ditetapkan oleh bank sentral. Hal ini memberikan sinyal positif bagi stabilitas ekonomi Jepang, sekaligus memperkuat sentimen pasar regional.

Kondisi ini mendorong investor untuk tetap optimistis terhadap pasar Asia secara keseluruhan. Kenaikan indeks saham di berbagai negara menunjukkan bahwa pasar regional mampu menyesuaikan diri dengan dinamika ekonomi global, termasuk pengaruh kebijakan moneter AS dan perbaikan indikator ekonomi di Jepang.

Sentimen positif yang muncul pasca-akhir shutdown AS dan data inflasi Jepang menjadi katalis penting bagi pergerakan saham di Asia. Investor terus memantau perkembangan kebijakan moneter, data ekonomi, dan faktor global lainnya untuk menentukan strategi investasi yang optimal.

Dengan kombinasi faktor-faktor ini, bursa Asia menunjukkan tren kenaikan yang sehat, didukung oleh likuiditas yang memadai, sentimen positif, dan prospek ekonomi yang membaik. 

Investor diharapkan tetap waspada terhadap volatilitas jangka pendek, namun optimisme terhadap pemulihan ekonomi regional tetap menjadi pendorong utama.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index