BGN

Program Makan Bergizi Gratis Terus Diperbaiki, BGN Fokus Jaga Mutu Keamanan Pangan

Program Makan Bergizi Gratis Terus Diperbaiki, BGN Fokus Jaga Mutu Keamanan Pangan
Program Makan Bergizi Gratis Terus Diperbaiki, BGN Fokus Jaga Mutu Keamanan Pangan

JAKARTA - Badan Gizi Nasional (BGN) terus memperkuat pengawasan terhadap pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di seluruh Indonesia. 

Kepala BGN Dadan Hindayana mengungkapkan bahwa sepanjang tahun 2025, tercatat 211 kejadian keracunan pangan yang terkait dengan program MBG. Jumlah ini berkontribusi sekitar 48 persen dari total 441 kasus keracunan pangan di Tanah Air.

“Total kejadian di Indonesia itu sampai hari ini ada 441 total kejadian, di mana MBG menyumbang 211 kejadian atau kurang lebih 48 persen dari total keracunan pangan yang ada di Indonesia,” ujar Dadan dalam rapat bersama Komisi IX DPR di Senayan, Jakarta.

Dadan menambahkan, dari 11.640 orang yang mengalami keracunan akibat MBG, sebanyak 636 orang menjalani perawatan di rumah sakit, sementara 11.004 lainnya cukup dirawat jalan. Ia menegaskan, BGN terus melakukan evaluasi menyeluruh agar setiap pelaksanaan program berjalan aman dan memenuhi standar kesehatan.

Sinkronisasi Data dan Langkah Perbaikan

Meski demikian, Dadan mengakui terdapat perbedaan data antara BGN dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait jumlah korban yang terdampak. “Kalau di data kami, yang rawat inap ada 636 orang, sedangkan di Kemenkes tercatat 638 orang. Perbedaan ini hanya dua kasus, dan kami akan segera sinkronkan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Dadan mengatakan bahwa untuk pasien rawat jalan, data BGN menunjukkan 11.004 orang, sementara data Kemenkes mencatat 12.755 orang. Dengan demikian, berdasarkan data Kemenkes, total penerima manfaat yang mengalami gangguan kesehatan akibat program MBG mencapai 13.371 orang.

BGN memastikan perbedaan data tersebut akan segera diselaraskan melalui koordinasi antarinstansi. Tujuannya agar proses pemantauan dan penanganan korban lebih akurat. Dadan juga menegaskan bahwa BGN telah menyiapkan langkah-langkah pencegahan agar kasus serupa tidak kembali terjadi di lapangan.

Produksi 1,8 Miliar Porsi dengan Standar Ketat

Dalam kesempatan yang sama, Dadan menuturkan bahwa hingga saat ini, BGN telah memproduksi total 1,8 miliar porsi makanan bergizi untuk masyarakat Indonesia.

Program MBG merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan gizi nasional dan memastikan seluruh lapisan masyarakat memperoleh asupan makanan sehat.

“Sampai hari ini kita sudah memproduksi total 1,8 miliar porsi makan, alhamdulillah, dan sebagian besar berjalan dengan baik,” ujar Dadan.

Ia menekankan, kendati terdapat beberapa kasus keracunan, secara keseluruhan pelaksanaan program MBG dinilai berhasil karena mampu menjangkau masyarakat secara luas dan memberikan manfaat nyata terhadap ketahanan pangan nasional.

Komitmen BGN Jaga Kualitas dan Keamanan

Sebagai bentuk tanggung jawab, BGN memperkuat mekanisme pengawasan dapur dan distribusi MBG. 

Dadan menegaskan bahwa dapur mitra MBG yang terbukti berulang kali menyebabkan keracunan akan ditutup secara permanen. Langkah tegas ini diambil demi menjaga kepercayaan publik terhadap program makan bergizi nasional.

Selain itu, setiap juru masak yang terlibat dalam program MBG diwajibkan memiliki sertifikat keamanan pangan. Pelatihan dan pembinaan dilakukan secara rutin untuk memastikan seluruh proses pengolahan makanan sesuai standar gizi dan kebersihan yang ditetapkan pemerintah.

Dadan juga mengapresiasi kerja sama semua pihak, termasuk pemerintah daerah, sekolah, serta lembaga masyarakat, dalam mendukung keberlanjutan program MBG. Ia menegaskan bahwa setiap kejadian keracunan akan dijadikan pelajaran untuk memperbaiki sistem yang ada.

“Program ini tetap menjadi prioritas nasional karena manfaatnya besar bagi peningkatan gizi masyarakat. Kami akan terus memastikan semua proses berjalan aman, sehat, dan sesuai standar,” tegas Dadan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index