Prabowo dan Albanese

Prabowo dan Albanese Mantapkan Babak Baru Kerja Sama Keamanan RI–Australia

Prabowo dan Albanese Mantapkan Babak Baru Kerja Sama Keamanan RI–Australia
Prabowo dan Albanese Mantapkan Babak Baru Kerja Sama Keamanan RI–Australia

JAKARTA - Hubungan Indonesia dan Australia kembali memasuki fase penting dengan rampungnya negosiasi substansial perjanjian keamanan bilateral yang telah lama diupayakan. 

Langkah ini menjadi simbol kesinambungan dari kesepakatan keamanan yang pernah digagas pada masa pemerintahan Presiden ke-2 RI, Soeharto. 

Dalam pernyataan bersama di atas kapal perang HMAS Canberra, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menegaskan bahwa kedua negara sepakat memperbarui kerja sama strategis demi memperkuat stabilitas kawasan Indo-Pasifik.

Albanese menyampaikan bahwa perjanjian ini didasari oleh nilai-nilai persahabatan, kepercayaan, dan rasa hormat antara Indonesia dan Australia. Ia menegaskan bahwa cara terbaik menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan adalah dengan bertindak bersama. 

“Hari ini saya berdiri bersama sahabat saya, Presiden Indonesia Prabowo Subianto, untuk membuat pengumuman bersejarah. Pemerintah Australia dan Indonesia baru saja menyelesaikan negosiasi substansial atas perjanjian bilateral baru mengenai keamanan bersama,” ujarnya.

Menurutnya, perjanjian ini menjadi simbol bahwa kerja sama antarnegara tidak hanya berorientasi pada kepentingan politik jangka pendek, melainkan membangun fondasi kokoh bagi stabilitas regional. 

Albanese menambahkan, komitmen tersebut menandai era baru dalam hubungan kedua negara yang kini semakin setara dan saling menguatkan.

Kelanjutan Sejarah dari Era Soeharto

Perjanjian baru yang disepakati ini bukan sekadar kesepakatan biasa, tetapi merupakan kelanjutan dari landmark security agreement yang pernah ditandatangani antara pemerintahan Paul Keating dan Presiden Soeharto sekitar tiga dekade lalu. 

Saat itu, kesepakatan tersebut menjadi tonggak penting dalam hubungan diplomatik Indonesia–Australia, terutama dalam hal pertahanan dan keamanan kawasan.

Selain memperkuat semangat kerja sama lama, perjanjian yang baru juga memperdalam Lombok Treaty tahun 2006 yang menegaskan kembali integritas teritorial dan kedaulatan Indonesia. 

Hal ini menunjukkan bahwa kedua negara konsisten menjaga semangat kebersamaan yang berakar dari sejarah panjang hubungan bilateral yang sudah terjalin kuat.

Melalui perjanjian terbaru ini, Indonesia dan Australia juga membangun fondasi baru bagi kerja sama pertahanan yang telah ditandatangani tahun sebelumnya. 

Dengan demikian, sinergi antar dua negara ini akan semakin meluas tidak hanya dalam hal diplomasi, tetapi juga dalam penanganan ancaman keamanan bersama yang bersifat lintas negara.

Fokus pada Stabilitas Kawasan dan Keamanan Bersama

Ruang lingkup perjanjian baru ini mencakup peningkatan konsultasi rutin di tingkat pemimpin dan menteri terkait isu keamanan. Kedua negara juga berkomitmen untuk mengidentifikasi serta menjalankan berbagai kegiatan bersama yang mendukung keamanan regional. 

Selain itu, Indonesia dan Australia akan saling berkonsultasi dalam menghadapi potensi ancaman yang dapat mengganggu keamanan nasional masing-masing.

“Perjanjian ini merupakan perluasan besar dari kerja sama pertahanan dan keamanan yang telah ada,” tegas Albanese. 

Ia menilai, kesepakatan ini akan menjadi dasar kuat bagi langkah-langkah kolaboratif di masa depan, termasuk dalam bidang keamanan maritim, penanganan terorisme, serta upaya menjaga keseimbangan kekuatan di kawasan Indo-Pasifik.

Kedua negara juga sepakat bahwa kerja sama ini akan memperkuat hubungan antar institusi pertahanan dan memperluas pelatihan bersama. 

Prabowo dan Albanese menilai kolaborasi ini akan menjadi contoh positif bagi negara lain dalam membangun kemitraan yang berbasis pada rasa saling menghormati dan tujuan bersama menjaga perdamaian kawasan.

Langkah Lanjutan dan Harapan ke Depan

Sebagai tindak lanjut dari kesepakatan ini, PM Anthony Albanese menyampaikan rencananya untuk melakukan kunjungan resmi ke Indonesia pada Januari mendatang atas undangan Presiden Prabowo Subianto. 

Dalam kunjungan tersebut, kedua pemimpin akan secara resmi menandatangani perjanjian keamanan baru setelah melalui proses domestik di masing-masing negara.

“Saya berharap dapat berkunjung ke Indonesia pada Januari tahun depan atas undangan Presiden untuk menandatangani perjanjian baru secara resmi setelah melalui proses domestik,” ujar Albanese. Pernyataan ini menegaskan bahwa kerja sama keamanan Indonesia–Australia kini berada pada jalur yang semakin konkret dan berkelanjutan.

Langkah ini diharapkan dapat menjadi fondasi bagi kemitraan jangka panjang yang tidak hanya memperkuat pertahanan, tetapi juga menciptakan rasa aman di kawasan.

Bagi Presiden Prabowo, penyelesaian negosiasi ini menjadi bukti nyata komitmen Indonesia untuk terus memperkuat hubungan internasional berdasarkan prinsip kesetaraan dan kerja sama strategis.

Dengan tuntasnya negosiasi ini, hubungan Indonesia dan Australia kini melangkah ke tahap yang lebih matang. Keduanya tidak lagi sekadar mitra regional, melainkan dua kekuatan yang berkolaborasi demi menciptakan perdamaian dan keamanan di kawasan Indo-Pasifik.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index