JAKARTA - Pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Selatan kini mencapai tahap signifikan.
Proyek yang digarap PT Jasa Marga (Persero) Tbk ini telah menembus 72,04 persen progres konstruksi dengan 81,53 persen lahan siap digunakan. Tol sepanjang 62 kilometer ini akan menghubungkan Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) di Jatiasih dengan Tol Puwakarta-Bandung-Cileunyi (Purbaleunyi) di Sadang.
Kehadiran tol ini diharapkan menjadi jalur alternatif bagi masyarakat yang menuju Bandung dari Jakarta dan sekitarnya, sekaligus mempercepat arus logistik di wilayah Jawa Barat.
Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum menegaskan bahwa tol ini belum dapat beroperasi fungsional untuk musim Mudik dan Balik Natal 2025 serta Tahun Baru 2026.
Kepala BPJT Wilan Oktavian menekankan bahwa keselamatan dan kesiapan infrastruktur menjadi prioritas utama. Proyek saat ini masih difokuskan untuk menangani beberapa titik longsor di berbagai segmen trase tol, agar jalur ini bisa digunakan secara aman dan nyaman bagi masyarakat.
Rincian Paket dan Seksi Pembangunan
Tol Japek II Selatan terdiri dari tiga paket dan enam seksi pekerjaan, masing-masing memiliki progres yang berbeda. Paket 1 yang mencakup Seksi 1 dan 2 (Jatiasih-Bantargebang-Setu, 7,25 km) baru mencapai 9,84 persen pembebasan lahan, sementara konstruksi belum dimulai.
Paket 2A (Seksi 3, Setu-Sukaragam, 10,5 km) progres pembebasan lahannya 86,09 persen dengan konstruksi 70,32 persen. Paket 2B (Seksi 4, Sukaragam-Bojongmangu, 13 km) menunjukkan progres pembebasan lahan 97,86 persen dan konstruksi 68,10 persen.
Sementara Paket 3 yang mencakup Seksi 5 dan 6 (Bojongmangu-Kutanegara-Sadang, 31,25 km) menunjukkan kemajuan paling pesat dengan progres pembebasan lahan 98,03 persen dan konstruksi 90,45 persen.
Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar proyek kini berada pada tahap akhir pembangunan, khususnya di seksi terakhir, sehingga Tol Japek II Selatan semakin dekat untuk siap digunakan di masa depan.
Manfaat Tol bagi Mobilitas dan Ekonomi
Tol Japek II Selatan memiliki manfaat strategis yang signifikan. Jalan tol ini diharapkan mampu mengurai kepadatan lalu lintas di jalur eksisting Tol Japek, khususnya di musim liburan dan arus mudik.
Selain itu, tol ini menjadi alternatif perjalanan menuju Bandung dan kawasan Jawa Barat bagian selatan, sehingga waktu tempuh dapat lebih efisien dan nyaman bagi masyarakat.
Lebih dari itu, tol ini juga menjadi katalis pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitar. Dengan infrastruktur yang terhubung, distribusi logistik dapat berjalan lebih lancar, mendorong mobilitas barang dan jasa, serta meningkatkan aksesibilitas bagi pelaku usaha di daerah yang dilintasi.
Kehadiran tol ini juga membuka peluang investasi baru, baik di sektor industri maupun pariwisata, sehingga memberi manfaat berkelanjutan bagi ekonomi regional.
Tantangan dan Langkah Ke Depan
Meskipun progres pembangunan sudah tinggi, masih ada tantangan yang harus dihadapi. Penanganan longsor menjadi fokus utama agar tol bisa difungsikan dengan aman.
Tim konstruksi terus melakukan pemantauan dan perbaikan titik-titik kritis, termasuk stabilisasi lereng dan perkuatan struktur. Selain itu, integrasi dengan jaringan tol lain, seperti Tol JORR dan Purbaleunyi, juga membutuhkan koordinasi intensif agar konektivitas berjalan optimal.
PT Jasa Marga menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan seluruh paket proyek sesuai jadwal. Pihaknya optimistis bahwa setelah seluruh seksi rampung dan infrastruktur siap, Tol Japek II Selatan akan menjadi jalur andalan bagi mobilitas masyarakat dan logistik, sekaligus memperkuat jaringan transportasi nasional.
Dengan demikian, tol ini tidak hanya menjadi sarana transportasi, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi, mempercepat pembangunan wilayah, dan meningkatkan kualitas layanan bagi masyarakat.