JAKARTA - Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, melakukan kunjungan kerja ke Manokwari, Papua Barat, dengan agenda yang padat dan beragam.
Dalam kunjungannya, Gibran konsisten mengenakan atribut khas Papua, termasuk topi kasuari dan noken, sebagai bentuk penghormatan kepada budaya setempat.
Kehadirannya tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga aktif memimpin rapat dan meninjau program-program pembangunan, menunjukkan komitmen pemerintah terhadap percepatan pembangunan di Papua.
Sejumlah agenda yang digelar Wapres antara lain memimpin rapat pleno Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) bersama Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua.
Gibran menekankan bahwa kedua lembaga ini harus saling melengkapi dan bersinergi agar pembangunan di Papua berjalan efektif dan berkelanjutan. Ia juga menyoroti pentingnya pengambilan keputusan berbasis data dan fakta lapangan, agar prioritas pembangunan jelas dan tepat sasaran.
Selain rapat, Gibran melakukan dialog dengan tokoh adat dan masyarakat setempat. Dalam pertemuan ini, ia menegaskan Papua bukan wilayah pembuangan, melainkan bagian integral NKRI yang harus diperhatikan secara serius.
Pesan ini disampaikan dengan tegas di hadapan masyarakat, menepis isu yang pernah beredar mengenai status Papua sebagai tempat pengasingan.
Program Sosial dan Pendidikan di Papua
Dalam kunjungan hari pertama, Gibran membagikan buku dan alat tulis kepada anak-anak yatim dan yatim piatu di Manokwari. Ia juga meluangkan waktu bermain sepak bola bersama para siswa Sekolah Sepak Bola PS Kasuari, menunjukkan kepedulian terhadap pengembangan olahraga dan pendidikan anak-anak.
Aktivitas ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat dan siswa setempat, yang menyaksikan langsung interaksi Wapres dengan anak-anak di bawah langit senja Papua.
Hari kedua, Gibran melakukan blusukan ke Pasar Wosi untuk mengecek harga kebutuhan dan bertemu langsung pedagang serta masyarakat lokal. Ia membeli beberapa barang dari pedagang sembari meninjau kondisi pasar, menekankan pentingnya pemerataan ekonomi dan akses bagi warga.
Selepas itu, Gibran meninjau pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas Wosi dan dua lokasi pembangunan infrastruktur, yaitu Lapangan Borarsi dan Pasar Sanggeng, sebagai bentuk perhatian terhadap kesehatan dan fasilitas publik.
Selain itu, sejumlah sekolah di Manokwari menjadi tujuan Gibran untuk memberikan bantuan berupa laptop, komputer, dan perangkat koneksi internet seperti Starlink. Ia juga membagikan sembilan sepeda kepada siswa dengan metode pembelajaran Matematika Gasing, memastikan bantuan diberikan secara edukatif.
Di satu sekolah, Gibran bahkan spontan membelikan seragam baru bagi siswa yang seragamnya bolong, menunjukkan kepedulian langsung terhadap kesejahteraan anak-anak.
Rapat Strategis dan Percepatan Pembangunan
Mengakhiri kunjungannya, Gibran kembali memimpin rapat tertutup bersama BP3OKP dan Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua. Rapat ini menekankan percepatan pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Wapres bersama Wakil Menteri Dalam Negeri Ribka Haluk dan Ketua Komite Eksekutif Velix Vernando Wanggai menegaskan perlunya pembentukan tim kecil untuk memastikan realisasi program hingga akhir tahun.
Dalam rapat, Gibran menekankan pentingnya kerja sama antara berbagai lembaga dan pemda untuk mempercepat pembangunan di Papua. Sinergi ini bertujuan agar setiap program tidak hanya berjalan lancar tetapi juga berdampak nyata bagi masyarakat.
Komite Eksekutif dan BP3OKP sepakat untuk menindaklanjuti agenda strategis dengan prioritas yang jelas, serta memantau pelaksanaan program secara berkala.
Selain itu, Gibran menegaskan bahwa setiap kebijakan dan bantuan yang diberikan harus berbasis data dan kebutuhan masyarakat. Langkah ini menjadi upaya memastikan bahwa pembangunan tidak bersifat seremonial, tetapi menghasilkan manfaat nyata bagi warga Papua, termasuk dalam pendidikan, ekonomi, dan fasilitas publik.
Pentingnya Kehadiran Wapres di Papua
Kunjungan Gibran ke Papua menunjukkan bahwa pemerintah pusat memberikan perhatian serius terhadap percepatan pembangunan di daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).
Kehadirannya tidak hanya memimpin rapat, tetapi juga melakukan inspeksi lapangan, dialog dengan masyarakat, dan distribusi bantuan pendidikan serta sarana olahraga. Semua kegiatan ini dilakukan dengan tetap menghormati budaya lokal melalui penggunaan atribut khas Papua.
Wapres Gibran menegaskan bahwa pembangunan Papua harus berkelanjutan dan berfokus pada kepentingan masyarakat. Prioritas yang jelas, sinergi antar lembaga, serta pemanfaatan data sebagai dasar pengambilan keputusan menjadi kunci keberhasilan percepatan pembangunan.
Aktivitas nyata yang dilakukan Wapres di lapangan memberikan contoh konkret tentang pentingnya keterlibatan pemimpin dalam memastikan setiap program mencapai target dan berdampak positif bagi masyarakat.