JAKARTA - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan bahwa pencarian pelatih baru untuk Timnas Indonesia bukan sekadar mengejar prestasi jangka pendek, melainkan untuk membangun fondasi sepak bola nasional yang berkesinambungan.
Erick menyampaikan, calon pelatih yang dipilih harus memiliki visi selaras dengan arah pembangunan sepak bola Indonesia, termasuk pengembangan pemain muda dan sistem pembinaan profesional. Pendekatan ini menunjukkan komitmen PSSI untuk menciptakan budaya kerja yang konsisten dan profesional di seluruh level tim nasional.
Selain menilai kemampuan teknis dan prestasi pelatih, PSSI juga mempertimbangkan komitmen mereka terhadap pengembangan sistem jangka panjang. Erick menjelaskan bahwa lima nama pelatih dari luar negeri kini tengah diseleksi, namun tidak semua bersedia bekerja di Indonesia karena alasan kontrak klub atau pribadi.
Dengan proses seleksi yang hati-hati, PSSI ingin memastikan pelatih yang dipilih mampu menjalankan peran strategis dalam membangun sepak bola Indonesia, bukan hanya meraih kemenangan instan.
Selain itu, Erick menekankan keterlibatan Komite Eksekutif (Exco) dan stakeholder pemerintah dalam pengambilan keputusan akhir. Langkah ini bertujuan menjaga transparansi dan memastikan pelatih baru sejalan dengan strategi pembangunan nasional.
Dengan melibatkan berbagai pihak, keputusan yang diambil diharapkan lebih matang dan berdampak jangka panjang, sekaligus memberikan contoh pengelolaan manajemen profesional di sepak bola Indonesia.
Sinkronisasi Tim Senior dan Pemain Muda
Erick Thohir menambahkan bahwa pelatih baru nantinya akan diarahkan untuk berperan tidak hanya di tim senior, tetapi juga dalam sinkronisasi program pembinaan pemain muda melalui Elite Pro Academy (EPA).
Program ini menjadi fondasi bagi regenerasi tim nasional, sekaligus memastikan kesinambungan pembangunan kualitas pemain muda hingga mencapai tim senior. PSSI berkomitmen agar setiap kebijakan dan strategi pelatih baru selaras dengan pengembangan jangka panjang sepak bola nasional.
Selain itu, pendekatan integratif ini diharapkan menciptakan kesinambungan antara tim senior dan kelompok umur. Dengan begitu, setiap pemain muda yang melalui program EPA akan siap secara mental, fisik, dan teknis ketika naik ke tim senior.
Erick menegaskan bahwa masa depan sepak bola Indonesia bergantung pada kualitas pembinaan pemain muda, sehingga keputusan soal pelatih senior harus mempertimbangkan dampaknya terhadap generasi mendatang.
Selain fokus pada sinkronisasi, Erick juga menekankan pentingnya membangun kultur profesional di lingkungan timnas. Ini mencakup disiplin, manajemen pertandingan, serta pengembangan mental pemain yang konsisten.
Pelatih baru diharapkan mampu menjadi figur yang tidak hanya memimpin di lapangan, tetapi juga membimbing dan menanamkan nilai profesionalisme kepada seluruh anggota tim.
Seleksi Pelatih dan Tantangan PSSI
Dalam proses seleksi, PSSI tidak ingin terburu-buru memilih pelatih yang hanya menawarkan prestasi instan. Erick menegaskan bahwa kualitas, integritas, dan kesesuaian visi dengan pembangunan sepak bola Indonesia menjadi kriteria utama.
Saat ini, komunikasi dengan calon pelatih dari tiga hingga empat negara sedang berjalan, dan PSSI siap menunggu hingga kandidat yang tepat bersedia bergabung.
Selain itu, Erick menyoroti bahwa keberhasilan program pembangunan sepak bola memerlukan pelatih yang memiliki pemahaman mendalam mengenai kultur lokal, tantangan infrastruktur, dan kondisi kompetisi nasional.
Dengan demikian, keputusan yang diambil bukan hanya strategis di atas kertas, tetapi juga efektif dalam implementasi sehari-hari, termasuk integrasi antara tim senior, pemain muda, dan program-program pengembangan kompetensi.
Selain tantangan seleksi, PSSI juga berfokus pada kesinambungan program jangka panjang. Pendekatan ini akan memastikan bahwa setiap kebijakan dan strategi pelatih baru mendukung pembinaan berkesinambungan, mulai dari pemain muda hingga tim senior.
Erick menekankan bahwa tujuan akhir adalah membangun sepak bola Indonesia yang kompetitif, profesional, dan memiliki kultur kerja yang kuat.
Harapan PSSI dan Dampak Bagi Sepak Bola Nasional
Erick menegaskan bahwa pemilihan pelatih baru merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk membangun sepak bola nasional yang berkelanjutan.
Pelatih yang tepat akan berperan penting dalam meningkatkan kualitas permainan, mengembangkan pemain muda, dan menciptakan sistem pembinaan yang konsisten di seluruh level tim nasional. Pendekatan ini diharapkan menghasilkan prestasi yang stabil dan berdampak positif bagi sepak bola Indonesia secara keseluruhan.
Selain itu, Erick menekankan bahwa keberhasilan pembangunan sepak bola tidak hanya diukur dari kemenangan di lapangan, tetapi juga dari kemampuan membangun kultur profesional yang berkelanjutan.
Pelatih baru diharapkan mampu menanamkan nilai-nilai disiplin, kerja sama, dan profesionalisme yang akan dirasakan oleh seluruh pemain, staf, dan stakeholder terkait.
Dengan langkah strategis ini, PSSI berharap masa depan sepak bola Indonesia lebih terjamin dan profesional. Keputusan yang matang dalam memilih pelatih akan memastikan pembangunan sepak bola nasional tidak hanya fokus pada prestasi instan, tetapi juga mengarah pada pengembangan jangka panjang yang menyeluruh.
Erick Thohir menegaskan bahwa tujuan utama PSSI adalah menciptakan fondasi kuat untuk regenerasi pemain muda dan kemajuan sepak bola nasional yang berkesinambungan.