Smoothie

Tips Membuat Smoothie Bernutrisi Tinggi Tanpa Kehilangan Kandungan Flavanol

Tips Membuat Smoothie Bernutrisi Tinggi Tanpa Kehilangan Kandungan Flavanol
Tips Membuat Smoothie Bernutrisi Tinggi Tanpa Kehilangan Kandungan Flavanol

JAKARTA - Penelitian terbaru menunjukkan bahwa menambahkan pisang ke dalam smoothie dapat menurunkan penyerapan senyawa flavanol, yang dikenal baik untuk kesehatan jantung dan otak, hingga 84 persen. 

Studi ini menemukan bahwa enzim polifenol oksidase (PPO) yang banyak terdapat dalam pisang menjadi penyebab penurunan tersebut. PPO bereaksi dengan flavanol yang terkandung dalam makanan seperti beri, anggur, apel, dan kakao.

Dalam uji klinis kecil, para relawan meminum dua jenis smoothie: satu dibuat dengan pisang dan satu lagi menggunakan campuran buah beri yang rendah PPO. 

Hasil sampel darah dan urine menunjukkan bahwa smoothie yang mengandung pisang memiliki penyerapan flavanol lebih rendah dibandingkan smoothie beri atau kapsul flavanol. 

Temuan ini menggarisbawahi bahwa kombinasi bahan dalam smoothie dapat memengaruhi seberapa banyak senyawa bermanfaat yang benar-benar diserap tubuh.

Bagaimana PPO Memengaruhi Penyerapan Nutrisi

Profesor tambahan Javier Ottaviani menjelaskan bahwa penambahan satu pisang saja dapat secara signifikan menurunkan kadar flavanol dalam smoothie dan tubuh. Ketika pisang diblender, PPO bereaksi dengan oksigen dan mulai memecah flavanol. 

Proses ini serupa dengan perubahan warna buah yang menjadi cokelat setelah dipotong. Reaksi ini dapat berlanjut selama pencernaan sehingga hanya sedikit senyawa flavanol yang diserap.

Ottaviani menekankan pentingnya menghindari kombinasi makanan yang cepat berubah warna menjadi cokelat, seperti pisang, alpukat, dan daun bit, dengan bahan-bahan kaya flavanol. Dengan begitu, konsumen dapat memaksimalkan penyerapan senyawa yang mendukung kesehatan jantung, otak, dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Tips Konsumsi Flavanol Harian

Akademi Nutrisi dan Dietetika merekomendasikan asupan flavanol harian antara 400 hingga 600 miligram. Untuk mencapainya, Ottaviani menyarankan mengombinasikan buah-buahan kaya flavanol, seperti beri, dengan bahan rendah PPO seperti nanas, jeruk, mangga, atau yogurt. Strategi ini memungkinkan nutrisi bermanfaat diserap tubuh secara optimal.

Selain itu, Dr. Parth Bhavsar menekankan bahwa keberagaman dan pola makan yang seimbang menjadi kunci untuk memastikan semua nutrisi terserap. Ia menjelaskan bahwa beberapa pasangan makanan dapat mengganggu penyerapan nutrisi. 

Misalnya, teh atau kopi dapat menghalangi penyerapan zat besi, kalsium dapat bersaing dengan zat besi, sayuran mentah dapat menghambat penyerapan yodium, dan serat berlebihan dapat membatasi penyerapan mineral.

Mengoptimalkan Smoothie untuk Kesehatan

Pemilihan bahan yang tepat dalam smoothie bukan sekadar soal rasa, tetapi juga menyangkut manfaat kesehatan yang optimal. Menghindari pisang saat mengonsumsi smoothie berbahan flavanol tinggi dapat menjadi langkah sederhana namun efektif untuk menjaga nilai gizi minuman. 

Penggunaan buah-buahan rendah PPO sebagai pengganti pisang dapat memastikan senyawa flavanol terserap dengan baik.

Selain itu, memperhatikan kombinasi nutrisi dalam pola makan sehari-hari akan memperkuat manfaat smoothie. Dengan strategi ini, konsumsi smoothie tidak hanya menyegarkan, tetapi juga memberikan dukungan nyata bagi kesehatan jantung, otak, dan sistem pencernaan. 

Perubahan kecil dalam cara penyajian makanan ternyata dapat berdampak besar terhadap efek kesehatan yang diperoleh dari flavanol dan nutrisi lainnya.

Kombinasi penelitian dan panduan ahli menunjukkan bahwa kesadaran dalam memilih bahan makanan dapat meningkatkan efektivitas konsumsi flavanol. Dengan menghindari pisang saat smoothie kaya flavanol atau menggantinya dengan buah lain yang rendah PPO, tubuh dapat menerima manfaat maksimal dari nutrisi tersebut.

Pengetahuan ini juga mendorong konsumen untuk lebih cermat dalam merencanakan menu sehat yang seimbang, memaksimalkan serapan nutrisi, dan mendukung gaya hidup sehat secara menyeluruh.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index