Saham

Tiga Saham Menguat Tajam, Satu Dalam Pantau Khusus Sistem FCA

Tiga Saham Menguat Tajam, Satu Dalam Pantau Khusus Sistem FCA
Tiga Saham Menguat Tajam, Satu Dalam Pantau Khusus Sistem FCA

JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali mengambil langkah antisipatif dengan menjatuhkan suspensi sementara terhadap tiga saham.

Yakni PT Imago Mulia Persada Tbk. (LFLO), PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk. (DPNS), dan PT Sunson Textile Manufacture Tbk. (SSTM). Keputusan ini dilakukan untuk menjaga keteraturan dan transparansi perdagangan saham di pasar modal.

Suspensi LFLO dan DPNS bersifat sementara dan hanya berlaku satu hari, sehingga perdagangan saham tersebut dapat kembali normal pada sesi bursa berikutnya.

Sementara itu, SSTM menjadi perhatian khusus karena kembali disuspensi untuk kedua kalinya dan akan dimasukkan ke papan pemantauan khusus atau full call auction (FCA) selama satu minggu setelah masa suspensi berakhir.

Langkah ini menandakan bahwa bursa terus memantau dinamika saham yang mengalami fluktuasi signifikan dalam waktu singkat, demi memastikan investor tetap terlindungi dari gejolak harga yang ekstrem.

Kinerja Spektakuler LFLO

Sebelum suspensi, saham LFLO mencatat reli tajam yang menarik perhatian investor. Dalam sepekan terakhir, harga saham ini melonjak 17,47% atau naik 87 poin ke level Rp585 per saham. Tren kenaikan bulanan juga menunjukkan pertumbuhan signifikan, dengan lonjakan 93,71% dibanding posisi akhir bulan sebelumnya.

Jika ditinjau dalam tiga bulan terakhir, saham LFLO berhasil menembus kenaikan 126,74%, sedangkan secara tahunan, pertumbuhannya mencapai angka fantastis 580,23% dari posisi awal tahun. Kinerja ini menunjukkan potensi saham LFLO sebagai aset yang mampu memberikan keuntungan tinggi bagi investor yang memanfaatkan momentum pasar dengan tepat.

Meskipun reli saham terlihat mengesankan, investor tetap disarankan untuk berhati-hati dan memperhatikan risiko volatilitas yang tinggi, terutama menjelang masa suspensi dan pengumuman pergerakan selanjutnya.

Pergerakan DPNS dan Tren Stabil

Berbeda dengan LFLO, saham DPNS mengalami fluktuasi lebih moderat. Dalam sepekan terakhir, harga saham ini justru turun tipis 1,29% ke Rp310 per saham. Namun, jika dilihat dalam jangka bulanan, DPNS masih mencatat penguatan 1,97%, dan dalam tiga bulan terakhir, saham ini tumbuh 32,48%.

Secara tahunan, DPNS mengalami sedikit koreksi sebesar 3,73% dibanding posisi awal tahun. Tren ini menunjukkan bahwa saham DPNS relatif stabil, meski tidak seagresif LFLO atau SSTM. Investor yang mencari opsi dengan volatilitas lebih rendah mungkin mempertimbangkan saham ini sebagai bagian dari portofolio diversifikasi.

Pergerakan saham DPNS mencerminkan kondisi pasar yang menyeimbangkan antara peluang kenaikan dan risiko koreksi, sehingga strategi investasi jangka menengah dan panjang bisa disesuaikan dengan profil risiko masing-masing investor.

Lonjakan Spektakuler SSTM dan Pemantauan FCA

Saham SSTM menjadi sorotan utama karena pertumbuhan luar biasa dalam beberapa periode terakhir. Dalam sepekan, harga saham ini melonjak 95,31% ke level Rp875 per saham. 

Dalam sebulan, pertumbuhan mencapai 212,5%, sementara dalam tiga bulan terakhir, kenaikannya menembus 297,73%. Secara tahunan, kinerja saham SSTM masih menunjukkan tren positif dengan pertumbuhan 239,15% dibanding posisi awal tahun.

Lonjakan signifikan ini membuat SSTM masuk ke dalam papan pemantauan khusus FCA, sebuah langkah yang dilakukan bursa untuk memantau saham dengan volatilitas tinggi secara lebih intensif. 

Dengan masuknya SSTM ke papan FCA, investor akan lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi, dan bursa memastikan perdagangan tetap berjalan tertib.

Fenomena ini menegaskan bahwa saham-saham yang melonjak cepat perlu diikuti dengan strategi manajemen risiko yang tepat, baik dari sisi investor maupun regulator, sehingga potensi keuntungan dan risiko dapat diantisipasi secara optimal.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index