Pencegahan Osteoporosis

Deteksi Dini Tulang Anak: Kunci Pencegahan Osteoporosis di Masa Depan

Deteksi Dini Tulang Anak: Kunci Pencegahan Osteoporosis di Masa Depan
Deteksi Dini Tulang Anak: Kunci Pencegahan Osteoporosis di Masa Depan

JAKARTA - Menjaga kesehatan tulang tidak hanya penting bagi lansia, tetapi juga bagi anak dan remaja.

Struktur, kekuatan, dan kepadatan tulang yang terbentuk sejak kecil menentukan kualitas hidup di masa dewasa. Ketua Divisi Endokrinologi Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr. Frida Soesanti, menjelaskan bahwa masa anak hingga usia 20-30 tahun merupakan fase penting pembentukan kepadatan tulang atau peak bone mass. 

Nutrisi yang cukup, terutama kalsium dan vitamin D, serta aktivitas fisik rutin menjadi prioritas agar tulang tumbuh optimal. Tanpa dukungan nutrisi dan olahraga, risiko osteoporosis di usia dewasa akan meningkat.

Jenis Gangguan Tulang yang Sering Terjadi

Beberapa gangguan utama pada perkembangan tulang anak meliputi rickets, osteoporosis, dan dysplasia skeletal. Rickets terjadi akibat kekurangan vitamin D dan kalsium, membuat tulang lunak dan mudah melengkung. 

Osteoporosis ditandai penurunan kepadatan tulang, baik akibat faktor genetik maupun penyakit kronis serta penggunaan obat tertentu. Dysplasia skeletal menyebabkan kelainan bentuk tulang akibat gangguan pertumbuhan struktur tulang. 

Anak-anak dengan penyakit kronis seperti leukemia, ginjal, gangguan hati, atau endokrin berisiko tinggi mengalami osteoporosis sekunder, sementara kasus bawaan seperti osteogenesis imperfecta dapat membuat tulang mudah patah bahkan tanpa trauma.

Pencegahan dan Pentingnya Deteksi Dini

Deteksi dini sangat penting, terutama bagi anak dengan riwayat patah tulang berulang, bentuk tubuh tidak proporsional, atau penyakit kronis. Intervensi berupa fisioterapi, suplementasi vitamin D dan kalsium, serta pengaturan aktivitas fisik dapat memperbaiki kondisi tulang dan mencegah kecacatan. 

Banyak pasien yang sebelumnya sulit bergerak kini dapat beraktivitas normal setelah menjalani terapi rutin. Meskipun Indonesia kaya sinar matahari, rickets akibat kekurangan vitamin D tetap ditemukan akibat anak jarang beraktivitas di luar ruangan dan lebih banyak menggunakan gadget.

Langkah Praktis Mencegah Gangguan Tulang Anak

Pencegahan gangguan tulang dimulai sejak dini dengan pola makan bergizi, olahraga rutin, dan paparan sinar matahari yang cukup. Anak dengan penyakit kronis memerlukan perhatian lebih pada nutrisi dan dukungan fisik agar kualitas hidupnya tidak menurun. 

Konsistensi dalam pola hidup sehat serta pemantauan profesional menjadi kunci agar tulang tumbuh kuat dan padat. Upaya ini tidak hanya mencegah gangguan tulang pada masa anak-anak, tetapi juga memastikan tulang tetap sehat hingga dewasa, mengurangi risiko patah tulang, deformitas, dan osteoporosis di masa depan.

Melalui perhatian sejak dini terhadap nutrisi, aktivitas fisik, dan deteksi gangguan tulang, anak-anak dapat menikmati masa tumbuh kembang yang optimal. Intervensi tepat dan konsisten membantu memperbaiki kepadatan tulang, mendukung pertumbuhan yang proporsional, serta mencegah komplikasi jangka panjang. 

Dengan langkah pencegahan ini, kualitas hidup anak dapat terjaga, mengurangi risiko gangguan tulang di masa dewasa, dan membentuk generasi yang sehat secara fisik.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index