Ekonomi

Yield SUN Sentuh Level Terendah, Bukti Investor Percaya Ekonomi

Yield SUN Sentuh Level Terendah, Bukti Investor Percaya Ekonomi
Yield SUN Sentuh Level Terendah, Bukti Investor Percaya Ekonomi

JAKARTA - Kepercayaan investor terhadap ekonomi Indonesia kembali menunjukkan tren positif. Indikasinya terlihat dari penurunan imbal hasil (yield) Surat Utang Negara (SUN) yang kini menyentuh titik terendah dalam dua dekade terakhir. 

Kondisi ini mencerminkan keyakinan pelaku pasar terhadap stabilitas ekonomi nasional dan kebijakan fiskal pemerintah.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan, penurunan yield SUN menjadi sinyal kuat bahwa kepercayaan terhadap ekonomi Indonesia semakin solid, baik dari investor domestik maupun asing.

“Kalau yield-nya rendah, berarti situasi kita bagus. Investor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, percaya dengan ekonomi Indonesia. Ini yield terendah sepanjang 20 tahun terakhir, di 5,9% untuk tenor 10 tahun,” ujar Purbaya usai menghadiri Sidang Kabinet Paripurna Satu Tahun Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, di Istana Negara.

Yield SUN Turun ke Level Terendah Dua Dekade

Dalam keterangan resminya, Purbaya mengungkapkan bahwa yield SUN tenor 10 tahun kini berada di level 5,927%, angka yang menjadi rekor terendah dalam 20 tahun terakhir. Penurunan ini menjadi indikator penting yang menegaskan kuatnya persepsi pasar terhadap stabilitas fiskal Indonesia.

“Kalau ekonomi kita tidak dipercaya, yield-nya tidak akan turun sedalam itu,” tegasnya.

Turunnya yield SUN menandakan risiko investasi di Indonesia semakin kecil. Bagi pemerintah, kondisi ini menjadi peluang untuk menekan biaya utang dan memperkuat efisiensi pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Cerminan Fondasi Ekonomi yang Kuat

Menurut Purbaya, turunnya yield tidak terjadi secara kebetulan, melainkan hasil dari konsistensi pemerintah dalam menjaga fundamental ekonomi nasional. 

Stabilitas inflasi, disiplin fiskal, serta pertumbuhan ekonomi yang tetap positif menjadi kunci utama meningkatnya kepercayaan investor terhadap pasar surat utang Indonesia.

“Penurunan yield tersebut mencerminkan persepsi risiko yang makin kecil terhadap perekonomian Indonesia. Hal itu tidak bisa terjadi tanpa fundamental fiskal yang kuat, inflasi yang terkendali, dan prospek pertumbuhan ekonomi yang stabil,” jelasnya.

Dalam dua tahun terakhir, Indonesia berhasil menjaga inflasi di kisaran target Bank Indonesia serta mempertahankan pertumbuhan ekonomi di atas 5%. 

Capaian tersebut memberikan sinyal positif kepada pasar global bahwa Indonesia mampu mengelola perekonomian secara hati-hati di tengah gejolak ekonomi dunia.

Sinyal Positif bagi Pembiayaan Negara

Kinerja SUN yang semakin solid turut memperkuat strategi pembiayaan negara melalui instrumen Surat Berharga Negara (SBN). Penurunan yield membuat pemerintah dapat memperoleh pendanaan dengan biaya bunga yang lebih rendah, sehingga ruang fiskal untuk program pembangunan semakin luas.

Dalam konteks global, penurunan yield SUN juga menjadi sinyal bahwa pasar memandang risiko investasi di Indonesia menurun dibandingkan negara berkembang lainnya. 

Hal ini menjadikan SUN tetap menarik sebagai instrumen investasi berimbal hasil stabil, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Selain itu, tren ini menunjukkan bahwa kebijakan fiskal pemerintah berjalan di jalur yang benar. Dengan pengelolaan utang yang hati-hati dan peningkatan efisiensi belanja negara, Indonesia berhasil mempertahankan kepercayaan pasar keuangan internasional.

Investor Semakin Optimistis

Penurunan yield SUN tidak hanya berdampak pada sektor pemerintah, tetapi juga memberi efek domino bagi pasar keuangan domestik. Kepercayaan investor yang meningkat di pasar obligasi turut mendorong arus masuk modal asing (capital inflow) dan memperkuat nilai tukar rupiah.

Bagi investor, rendahnya yield menandakan bahwa pasar memandang Indonesia sebagai negara dengan risiko rendah dan potensi ekonomi yang berkelanjutan. 

Situasi ini sejalan dengan peningkatan peringkat kredit Indonesia yang relatif stabil dalam beberapa tahun terakhir, meskipun dunia menghadapi tekanan ekonomi akibat ketegangan geopolitik dan perlambatan global.

Bukti Nyata Efektivitas Kebijakan Pemerintah

Penurunan yield juga dapat dipandang sebagai bukti nyata efektivitas kebijakan ekonomi yang ditempuh pemerintahan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran. 

Dalam satu tahun masa pemerintahan, fokus pada penguatan infrastruktur fiskal, efisiensi pembiayaan, serta keberlanjutan ekonomi berhasil menumbuhkan keyakinan di kalangan pelaku pasar.

Langkah-langkah strategis seperti pengendalian defisit APBN, peningkatan penerimaan pajak, serta dorongan terhadap investasi produktif menjadi pilar penting dalam memperkuat pondasi ekonomi nasional.

“Yield yang rendah ini memperlihatkan hasil nyata dari kerja keras pemerintah dalam menjaga kredibilitas fiskal dan menjaga stabilitas ekonomi. Ini bentuk kepercayaan bahwa Indonesia berada di arah yang tepat,” ujar Purbaya.

Potensi Dampak ke Depan

Dengan yield SUN yang terus menurun, pemerintah diperkirakan memiliki ruang fiskal yang lebih besar untuk mempercepat proyek strategis nasional dan program pembangunan daerah. Sementara itu, biaya bunga utang yang lebih rendah akan membantu menjaga rasio utang terhadap PDB tetap terkendali.

Namun, Purbaya tetap mengingatkan bahwa tantangan global tidak bisa diabaikan. Ketidakpastian suku bunga The Fed, harga komoditas dunia, serta dinamika geopolitik masih dapat memengaruhi arah pasar surat utang di masa mendatang. 

Karena itu, pemerintah akan terus menjaga kehati-hatian dalam mengelola kebijakan fiskal agar momentum positif ini dapat bertahan. Penurunan yield SUN ke level terendah dalam 20 tahun menjadi pencapaian penting bagi ekonomi Indonesia. 

Di satu sisi, kondisi ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan investor terhadap stabilitas ekonomi nasional, sementara di sisi lain menunjukkan keberhasilan pemerintah dalam menjaga kredibilitas fiskal dan fundamental ekonomi.

Dengan yield yang rendah, pemerintah memiliki peluang untuk memperkuat pembiayaan pembangunan dengan biaya lebih efisien, sekaligus menjaga daya tarik investasi di pasar keuangan domestik.

Sebagaimana disampaikan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, kepercayaan pasar ini bukan semata hasil kebetulan, tetapi bukti bahwa ekonomi Indonesia tengah berada di jalur yang benar — kuat secara fundamental, stabil secara fiskal, dan semakin dipercaya di mata dunia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index