Kemenhan

Strategi Kemenhan Tingkatkan Kekuatan Militer dan Diplomasi Internasional

Strategi Kemenhan Tingkatkan Kekuatan Militer dan Diplomasi Internasional
Strategi Kemenhan Tingkatkan Kekuatan Militer dan Diplomasi Internasional

JAKARTA - Memasuki satu tahun kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Kementerian Pertahanan menegaskan fokus kebijakan pertahanan nasional pada empat bidang utama. 

Langkah ini dianggap sebagai fondasi strategis untuk memperkuat kedaulatan negara, modernisasi militer, serta meningkatkan peran diplomasi dan industri pertahanan dalam negeri. Pendekatan ini menunjukkan komitmen pemerintah membangun pertahanan yang tangguh, adaptif, dan mandiri.

Penguatan Sistem Pertahanan Semesta

Fokus pertama pemerintah adalah memperkuat sistem pertahanan semesta yang mengedepankan persatuan bangsa sebagai landasan utama. Kemenhan membentuk 100 Batalyon Teritorial Pembangunan serta memperkuat komponen cadangan, agar sistem pertahanan rakyat semesta lebih adaptif dan inklusif.

Selain itu, kegiatan bakti sosial dan bakti kesehatan intensif dilakukan di wilayah Papua bekerja sama dengan pemerintah daerah dan lembaga terkait. Langkah ini tidak hanya meningkatkan ketahanan sosial, tetapi juga mempererat hubungan TNI dengan masyarakat lokal.

Pemerintah menekankan, penguatan sistem pertahanan semesta adalah fondasi penting untuk menjaga keutuhan wilayah dan ketahanan nasional. Dengan pendekatan ini, masyarakat dan TNI diharapkan saling bersinergi dalam menghadapi ancaman yang berkembang.

Modernisasi dan Peningkatan Kekuatan Militer

Pada bidang kedua, pemerintah fokus pada modernisasi dan peningkatan kekuatan militer melalui strategi Perisai Trisula Nusantara. Implementasinya menghadirkan sejumlah alat utama sistem senjata baru untuk memperkuat postur pertahanan nasional yang modern dan efisien.

Beberapa alutsista strategis yang diperkenalkan antara lain kapal fregat terbesar di Asia Tenggara KRI Brawijaya-320, helikopter H225M, dan kendaraan listrik taktis MV3-EV Pandu. Kehadiran peralatan baru ini diharapkan dapat mendukung kemandirian teknologi pertahanan nasional.

Modernisasi militer juga mencakup latihan dan pengembangan kapasitas personel, sehingga TNI mampu merespons ancaman konvensional maupun non-konvensional secara cepat. Dengan cara ini, pertahanan nasional menjadi lebih siap menghadapi dinamika global.

Pengembangan Industri Pertahanan Dalam Negeri

Fokus ketiga pemerintah adalah pengembangan industri pertahanan dalam negeri untuk memperkuat daya saing dan kemandirian nasional. Kemenhan mendorong kerja sama alih teknologi serta produksi bersama mitra strategis, baik BUMN pertahanan maupun sektor swasta.

Ajang Indo Defence Expo & Forum 2025 menjadi salah satu sarana strategis untuk memperluas peluang ekspor produk pertahanan Indonesia. Langkah ini diharapkan meningkatkan kualitas industri lokal sekaligus membuka kesempatan inovasi dalam pengembangan alutsista.

Pengembangan industri pertahanan dalam negeri juga memastikan ketersediaan peralatan strategis yang berkelanjutan, mengurangi ketergantungan pada impor, serta memperkuat fondasi pertahanan nasional secara ekonomi dan teknologi.

Perluasan Kemitraan Strategis dan Diplomasi Pertahanan

Bidang keempat fokus pada perluasan kemitraan strategis dan diplomasi pertahanan untuk meningkatkan peran Indonesia di kancah global. Kemenhan aktif mengirim delegasi ke forum internasional, termasuk parade Hari Republik India dan Bastille Day di Prancis, serta melakukan kerja sama di Papua Nugini.

Selain itu, Indonesia juga terlibat dalam latihan militer bersama negara sahabat, bakti kesehatan, dan bakti sosial internasional. Presiden Prabowo turut berpartisipasi dalam KTT Perdamaian Sharm El-Sheikh di Mesir, menunjukkan kontribusi aktif Indonesia terhadap stabilitas global.

Diplomasi pertahanan ini bertujuan membangun jejaring internasional yang kuat, membuka peluang kerja sama strategis, serta menegaskan posisi Indonesia sebagai negara yang disegani di kawasan dan dunia. Langkah ini juga memperkuat kemandirian pertahanan melalui kolaborasi bilateral dan multilateral.

Melalui empat fokus utama penguatan sistem pertahanan semesta, modernisasi militer, pengembangan industri pertahanan, dan diplomasi strategis pemerintah berhasil menegaskan fondasi kuat pertahanan nasional.

Pendekatan holistik ini diharapkan menjaga kedaulatan negara, memperkuat persatuan, dan menyiapkan Indonesia menghadapi tantangan global.

Langkah nyata di keempat bidang tersebut menjadi pijakan penting untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, sekaligus menjadikan Indonesia semakin dihormati di kawasan dan dunia internasional.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index