JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membuka penawaran lelang tahap II untuk sembilan blok minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia.
Blok-blok ini menawarkan peluang eksplorasi dan produksi dengan potensi sumber daya besar, mulai dari minyak hingga gas bumi. Pemerintah menargetkan penerimaan dari bonus tanda tangan masing-masing blok yang bervariasi antara US$200.000 hingga US$300.000, sehingga total potensi mencapai sekitar US$2,4 juta atau Rp39,8 miliar.
Jadwal dan Mekanisme Lelang
Lelang dilakukan melalui penawaran langsung, dengan pengaksesan dokumen dimulai pada 14 Oktober hingga 26 November 2025 untuk sebagian besar blok, sementara batas akhir submisi lelang ditetapkan 29 November.
Blok Gagah menggunakan skema penawaran langsung tanpa joint study, sedangkan Blok Abar Anggursi melalui skema reguler dengan tenggat akhir submisi pada 11 Februari 2026. Skema kontrak yang ditawarkan antara lain Production Sharing Contract (PSC), cost recovery, dan gross split, sesuai karakteristik masing-masing blok.
Profil dan Potensi Sembilan Blok Migas
Blok Jalu di Laut Andaman memiliki potensi gas sekitar 2,9 triliun kaki kubik (TCF) dan luas 3.942,62 km². Southwest Andaman dengan potensi gas 3 TCF dan luas 5.715,49 km², menawarkan kontrak gross split.
Blok Karunia, kombinasi onshore-offshore Sumatra Utara dan Riau, memiliki 82 juta barel minyak dan 132 miliar kaki kubik gas dengan luas 5.496,07 km². Delapan Muaro di Sumatra Selatan dan Jambi menawarkan 56 MMBO dan 953 BCF gas, sedangkan Barong di lepas pantai Jawa Timur dan Sulawesi Selatan memiliki potensi 2,9 TCF gas.
Blok Drawa di lepas pantai Papua Barat dan Papua Barat Daya memiliki 360 BCF gas, Bintuni 2,1 TCF gas di wilayah onshore-offshore Papua Barat. Blok Gagah di Sumatra Selatan memiliki 173 MMBO dan 1,1 TCF gas, sementara Abar Anggursi di offshore Jawa Barat menawarkan 357 MMBO dan 1,8 TCF gas.
Semua blok menetapkan komitmen kerja pasti meliputi kegiatan geological & geophysical (G&G) serta akuisisi dan pemrosesan seismik, dengan panjang dan luas area berbeda sesuai karakteristik tiap blok.
Pembagian Hasil dan Bonus Tanda Tangan
Skema pembagian hasil bervariasi: cost recovery antara 55:45 hingga 60:40, sementara gross split mencapai 53:47 untuk minyak dan 51:49 untuk gas. Bonus tanda tangan (signature bonus) menjadi salah satu komponen penting dalam penawaran, ditetapkan minimal US$200.000 hingga US$300.000 per blok melalui open bid.
Besaran ini menunjukkan nilai ekonomi yang dapat diterima pemerintah sekaligus menjadi insentif awal bagi investor untuk melakukan eksplorasi dan pengembangan.
Peluang Investasi dan Potensi Ekonomi
Dengan potensi sumber daya yang besar dan skema kontrak fleksibel, lelang sembilan blok migas ini membuka peluang investasi strategis bagi perusahaan nasional maupun internasional.
Kegiatan eksplorasi dan produksi diharapkan meningkatkan cadangan nasional, mendorong pertumbuhan industri migas, dan memberikan kontribusi signifikan terhadap penerimaan negara.
Kebijakan lelang ini juga mendukung pengembangan teknologi eksplorasi, peningkatan kapasitas logistik, serta penciptaan lapangan kerja di sektor energi. Lelang sembilan blok migas menunjukkan komitmen pemerintah untuk mendorong eksplorasi migas yang berkelanjutan sekaligus menarik minat investor global.
Dengan potensi sumber daya yang besar dan mekanisme kontrak yang transparan, upaya ini diharapkan dapat memperkuat kedaulatan energi nasional dan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sektor migas.