JAKARTA - Timnas padel Indonesia kembali menorehkan catatan bersejarah dalam ajang internasional setelah berhasil melaju ke babak delapan besar FIP Asia Cup 2025 atau Piala Asia FIP yang berlangsung di Doha, Qatar.
Keberhasilan ini diraih oleh sektor putri yang tampil luar biasa sepanjang fase penyisihan grup. Pencapaian tersebut sesuai dengan target awal yang dicanangkan Federasi Padel Indonesia (PBPI), sekaligus membuktikan perkembangan pesat olahraga padel di Tanah Air dalam waktu relatif singkat.
Tim Merah Putih menunjukkan kualitas dan mental juara dengan menyapu bersih dua kemenangan penting di fase grup.
Kemenangan Meyakinkan di Fase Grup
Dalam perjalanan di babak penyisihan, skuad putri Indonesia tampil dominan. Mereka mencatatkan kemenangan 3-0 atas Kuwait dan Bahrain, dua lawan tangguh dari Timur Tengah.
Kemenangan pertama melawan Kuwait menjadi langkah awal yang penuh percaya diri, sedangkan kemenangan kedua atas Bahrain mempertegas dominasi Indonesia di grup mereka. Dengan hasil tersebut, Indonesia melaju ke babak delapan besar dengan status juara grup, menegaskan posisi mereka sebagai kekuatan baru padel Asia.
Ketua Umum PBPI Galih Kartasasmita mengapresiasi perjuangan para atlet. “Target kami adalah masuk ke per delapan final dan target tersebut sudah tercapai. Semua pemain siap menghadapi segala kendala yang ada di dalam lapangan dengan sangat baik,” ujarnya.
Ia menambahkan, pencapaian ini menjadi tonggak penting dalam sejarah padel Indonesia dan bukti nyata dari kerja keras pembinaan nasional yang dilakukan PBPI selama beberapa tahun terakhir.
Komposisi dan Performa Tim Nasional
Timnas padel putri Indonesia beranggotakan delapan atlet tangguh, yaitu Novela Putria, Jessy Rompies, Ni Nyoman Sri Maryati, Ni Putu Armini, Vivien Silfany, Karyn Emeralda, serta duet kembar Fitriani Sabatini dan Fitriana Sabatini.
Mereka ditangani dua pelatih berpengalaman, Singgih Ario Suselo dan Okki Yonda, yang sukses membentuk keseimbangan antara kekompakan, teknik, dan strategi permainan cepat khas padel modern.
Dalam laga perdana melawan Kuwait, Indonesia meraih kemenangan melalui tiga pasangan: Sri Maryati/Armini, Novela/Jessy, serta duo Sabatini. Untuk laga kedua kontra Bahrain, pelatih melakukan rotasi dengan menurunkan Silfany/Emeralda dan Putria/Jessy, sementara pasangan Sri Maryati/Armini tetap dipertahankan.
Strategi rotasi tersebut terbukti efektif, karena Indonesia kembali menang dengan skor telak 3-0. Konsistensi permainan agresif dan fokus tinggi membuat para atlet mampu menjaga momentum kemenangan hingga akhir babak penyisihan.
Harapan Menuju Babak Selanjutnya
Capaian luar biasa ini tidak hanya menjadi kebanggaan nasional, tetapi juga membuka peluang besar bagi Indonesia untuk bersaing lebih jauh di kancah internasional. PBPI menyebut keberhasilan ini sebagai pijakan awal menuju pengembangan padel yang lebih profesional di Tanah Air.
“Keberhasilan ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan padel Indonesia di tingkat internasional. PBPI berkomitmen untuk terus mendukung pembinaan atlet, memperluas kompetisi nasional, dan memperkuat infrastruktur agar prestasi seperti ini dapat terus berlanjut,” kata Galih.
Ke depan, PBPI berencana memperbanyak turnamen nasional, memperkuat pelatihan pelatih, dan memperluas jaringan padel di berbagai kota di Indonesia. Langkah ini diharapkan mampu mencetak lebih banyak atlet berkualitas yang siap bersaing di ajang-ajang besar dunia.
Dengan semangat juang tinggi dan dukungan organisasi yang solid, tim padel Indonesia kini menjadi simbol kebangkitan olahraga raket modern di kawasan Asia. Melangkah ke delapan besar bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang menuju prestasi yang lebih besar di masa depan.