JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan memastikan Program Pemagangan Nasional 2025 berjalan lancar dengan batch pertama 20.000 peserta dan batch kedua 80.000 peserta.
Program ini menjadi peluang strategis bagi tenaga kerja muda untuk meningkatkan kompetensi, memperoleh pengalaman kerja nyata, dan mempersiapkan diri menghadapi dunia industri.
Pendaftaran dan Antusiasme Peserta
Kemnaker resmi menutup pendaftaran Program Pemagangan Nasional 2025 Batch I. Total pendaftar mencapai 156.159 orang, dengan 1.668 perusahaan berpartisipasi sebagai penyelenggara pemagangan.
Angka ini menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat untuk mengikuti program yang memberikan pengalaman kerja nyata dan meningkatkan keterampilan sebelum masuk dunia kerja.
Tahap selanjutnya adalah seleksi dan pengumuman peserta secara online melalui platform resmi magang. Peserta yang lolos seleksi akan menjalani magang selama enam bulan, mulai dari Oktober hingga April.
Program ini memberikan kesempatan bagi fresh graduate untuk memahami lingkungan kerja sesungguhnya, membangun kompetensi profesional, dan menyiapkan diri menghadapi tantangan industri.
Batch Kedua Memberikan Kesempatan Lebih Luas
Bagi peserta yang belum lolos seleksi batch pertama, Kemnaker membuka batch kedua dengan kuota 80.000 peserta. Batch kedua dirancang untuk memastikan lebih banyak tenaga kerja muda dapat mengakses peluang magang dan meningkatkan kemampuan praktis mereka.
Hal ini juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia yang kompeten dan siap pakai. Pengumuman resmi terkait batch kedua tersedia di platform magang resmi.
Para peserta yang mendaftar di batch kedua tetap akan mendapatkan fasilitas serupa, termasuk uang saku, pendampingan mentor, serta sertifikat penyelesaian program.
Langkah ini sekaligus memperkuat kepercayaan masyarakat dan dunia usaha terhadap program pemagangan nasional sebagai wahana strategis pengembangan kompetensi tenaga kerja.
Dukungan Pemerintah dan Fasilitas Peserta
Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Afriansyah Noor, menyampaikan apresiasi atas partisipasi tinggi masyarakat dan perusahaan. Ia menegaskan bahwa pemagangan menjadi strategi penting untuk menyiapkan angkatan kerja agar memiliki kompetensi, pengalaman, dan kesiapan memasuki dunia industri.
Program ini membantu peserta memahami budaya kerja, disiplin, dan etos kerja yang dibutuhkan di lingkungan profesional.
Peserta Batch I akan memperoleh uang saku setara upah minimum, yang dibayarkan oleh pemerintah melalui bank Himbara. Selain itu, setiap peserta mendapatkan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan berupa Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).
Program ini juga menyediakan pendampingan mentor dari perusahaan tempat peserta magang, sehingga mereka dapat belajar langsung dari pengalaman praktisi industri.
Ragam Sektor dan Manfaat Program
Program Pemagangan Nasional melibatkan berbagai sektor strategis, termasuk makanan dan minuman, industri kreatif dan digital, komunikasi dan informasi, sektor publik, manufaktur, pariwisata, logistik dan transportasi, pertanian, hingga jasa lainnya.
Keberagaman sektor ini menunjukkan bahwa dunia industri semakin terbuka terhadap konsep pemagangan sebagai sarana pembelajaran berbasis pengalaman kerja nyata.
Sekjen Kemnaker, Cris Kuntadi, menjelaskan bahwa pelaksanaan program batch pertama dilakukan melalui beberapa tahapan. Pendaftaran perusahaan dan usulan program magang dilakukan lebih dahulu, kemudian pendaftaran peserta, seleksi, dan pengumuman hasil seleksi, serta pelaksanaan magang.
Program ini bertujuan mencetak tenaga kerja yang tidak hanya memiliki pengetahuan akademis, tetapi juga keterampilan praktis yang relevan dengan kebutuhan industri.
Peserta yang menyelesaikan program secara penuh akan menerima sertifikat sebagai pengakuan kompetensi. Selain itu, pengalaman magang memungkinkan peserta membangun jejaring profesional, memahami prosedur operasional perusahaan, dan meningkatkan peluang diterima bekerja setelah program selesai.
Dengan fasilitas lengkap, termasuk uang saku, Jamsostek, dan pendampingan mentor, program ini memberikan nilai tambah signifikan bagi pengembangan karier peserta.
Program Pemagangan Nasional juga menjadi sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan tenaga kerja terampil yang siap digunakan, sekaligus menumbuhkan budaya magang yang produktif dan aman. Kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan peserta magang memperkuat ekosistem ketenagakerjaan yang berkelanjutan.
Dengan keberhasilan batch pertama dan peluang besar batch kedua, Kemnaker memastikan bahwa program ini dapat menjangkau lebih banyak tenaga kerja muda di seluruh Indonesia.
Langkah ini selaras dengan tujuan pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, memperkuat daya saing angkatan kerja nasional, dan menghadirkan peluang pengembangan karier yang inklusif serta berkeadilan.
“Keberagaman sektor dan kualitas pelatihan dalam Program Pemagangan Nasional memperlihatkan dunia industri semakin terbuka terhadap konsep magang sebagai sarana pembelajaran berbasis pengalaman nyata,” tambah Wamenaker.
Dengan demikian, program ini menjadi landasan kuat bagi generasi muda untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan dunia profesional secara nyata dan efektif.