Emas

Harga Emas Antam Kian Melonjak, Sentuh Rekor Baru Lagi

Harga Emas Antam Kian Melonjak, Sentuh Rekor Baru Lagi
Harga Emas Antam Kian Melonjak, Sentuh Rekor Baru Lagi

JAKARTA - Harga emas batangan Antam kembali mencatat lonjakan signifikan pada Jumat 17 Oktober 2025, memperpanjang tren kenaikan yang terjadi sejak 11 Oktober lalu. 

Berdasarkan data dari laman resmi Logam Mulia, harga emas hari ini naik tajam sebesar Rp78.000 per gram, dan kini dijual di level Rp2.485.000 per gram, dari sebelumnya Rp2.407.000 per gram.

Kenaikan ini menandai reli harga emas Antam selama sepekan terakhir dan sekaligus menjadi rekor tertinggi baru di bulan Oktober. Tidak hanya harga jual, nilai buyback (jual kembali) juga naik drastis ke posisi Rp2.334.000 per gram.

Kedua kenaikan tersebut menunjukkan adanya minat tinggi masyarakat terhadap logam mulia di tengah ketidakpastian ekonomi global dan fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Rincian Harga Emas Antam Hari Ini

PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mencatat harga emas batangan dijual dalam berbagai ukuran mulai dari 0,5 gram hingga 1 kilogram (1.000 gram). Berdasarkan laman Logam Mulia, berikut rincian harga emas pada perdagangan Jumat:

Emas 0,5 gram: Rp1.292.500

Emas 1 gram: Rp2.485.000

Emas 2 gram: Rp4.910.000

Emas 3 gram: Rp7.340.000

Emas 5 gram: Rp12.200.000

Emas 10 gram: Rp24.345.000

Emas 25 gram: Rp60.737.000

Emas 50 gram: Rp121.395.000

Emas 100 gram: Rp242.712.000

Emas 250 gram: Rp606.515.000

Emas 500 gram: Rp1.212.820.000

Emas 1.000 gram: Rp2.425.600.000

Dengan kenaikan tajam ini, harga emas batangan Antam kini menjadi salah satu yang tertinggi dalam sejarah perdagangan tahun 2025.

Kenaikan Harga Diduga Dipicu Kondisi Global

Lonjakan harga emas dalam sepekan terakhir tak lepas dari meningkatnya permintaan investor terhadap aset aman (safe haven). 

Ketidakpastian global yang disebabkan oleh fluktuasi ekonomi Amerika Serikat, konflik geopolitik di Timur Tengah, dan tekanan pada mata uang negara berkembang, membuat banyak investor beralih ke emas sebagai aset lindung nilai.

Selain itu, ekspektasi bahwa bank sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve) akan menunda penurunan suku bunga juga turut memperkuat harga emas global. 

Meskipun dolar AS masih cenderung menguat, investor tampaknya lebih memilih logam mulia untuk menjaga nilai kekayaan mereka dari risiko inflasi dan ketidakpastian pasar saham.

Buyback dan Pajak Transaksi Masih Mengacu pada Aturan Lama

Untuk transaksi jual kembali (buyback) emas ke PT Antam Tbk, pembeli akan dikenakan potongan pajak sesuai dengan ketentuan PMK No. 34/PMK.10/2017.

Apabila nilai buyback melebihi Rp10 juta, maka akan berlaku Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 sebesar:

1,5 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan

3 persen bagi yang tidak memiliki NPWP.

PPh 22 tersebut dipotong langsung dari total nilai buyback yang diterima oleh penjual emas.

Sementara untuk pembelian emas batangan, pemerintah juga mengenakan PPh 22 sebesar 0,45 persen bagi pembeli yang memiliki NPWP dan 0,9 persen bagi non-NPWP. Setiap transaksi akan disertai bukti potong pajak sesuai ketentuan yang berlaku.

Antam Tegaskan Komitmen pada Standar dan Transparansi Harga

PT Antam Tbk melalui unit bisnis Logam Mulia tetap berkomitmen untuk menjaga transparansi harga dan kualitas produk. Setiap transaksi pembelian emas batangan disertai sertifikat keaslian dan kadar kemurnian 99,99 persen.

Antam juga memastikan harga yang tercantum di laman resmi Logam Mulia (logammulia.com) selalu diperbarui setiap hari sesuai pergerakan harga emas dunia dan nilai tukar rupiah.

Dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap investasi emas, perusahaan memperkuat jaringan distribusi dan memperluas layanan digital untuk memudahkan masyarakat membeli maupun menjual emas batangan secara aman.

Emas Masih Jadi Pilihan Investasi Favorit

Kenaikan harga emas yang berkelanjutan memperkuat posisi logam mulia sebagai instrumen investasi paling stabil di tengah ketidakpastian ekonomi global. Banyak analis menilai, tren kenaikan ini masih bisa berlanjut jika tekanan inflasi global belum mereda dan suku bunga acuan tetap tinggi.

Selain sebagai aset lindung nilai, emas juga menjadi pilihan utama bagi masyarakat yang ingin menjaga daya beli di tengah fluktuasi nilai tukar rupiah. Dibandingkan instrumen investasi lain yang rentan terhadap volatilitas, emas dianggap lebih aman dan likuid.

“Tren harga emas dunia yang masih positif serta ketidakpastian di pasar global berpotensi membuat harga emas domestik tetap tinggi hingga akhir tahun,” ujar seorang analis pasar logam mulia.

Potensi Harga Emas ke Depan

Sejumlah pengamat memperkirakan harga emas Antam dapat menembus level Rp2,5 juta per gram jika kondisi global tidak menunjukkan perbaikan signifikan dalam waktu dekat. 

Meski demikian, investor tetap diingatkan untuk memperhatikan fluktuasi harian yang bisa terjadi akibat perubahan harga emas internasional dan nilai tukar rupiah.

Di sisi lain, peningkatan permintaan domestik menjelang akhir tahun—terutama untuk kebutuhan investasi dan hadiah—diprediksi akan memperkuat permintaan terhadap emas fisik di pasar ritel.

Harga emas Antam kembali mencatat kenaikan signifikan sebesar Rp78.000 per gram, kini berada di level Rp2.485.000 per gram. 

Nilai buyback juga naik menjadi Rp2.334.000 per gram, mengikuti tren penguatan harga global. Dengan harga yang terus menanjak, emas tetap menjadi instrumen investasi andalan bagi masyarakat Indonesia. 

Dukungan regulasi yang jelas, transparansi harga, serta kestabilan nilai emas di tengah ketidakpastian ekonomi dunia membuat logam mulia ini terus diminati sebagai aset pelindung nilai jangka panjang.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index