FUTR

FUTR Perkuat Posisi Lewat Proyek Energi Hijau di Bali

FUTR Perkuat Posisi Lewat Proyek Energi Hijau di Bali
FUTR Perkuat Posisi Lewat Proyek Energi Hijau di Bali

JAKARTA - Transformasi menuju energi bersih terus digencarkan PT Futura Energi Global Tbk (FUTR). A

Setelah restrukturisasi kepemilikan yang membawa arah baru bagi perusahaan, FUTR kini memperluas langkah konkret di sektor energi terbarukan melalui proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas besar di Bali. 

Proyek ini bukan hanya menandai ekspansi bisnis, tetapi juga menjadi simbol keseriusan FUTR dalam berperan aktif mendukung transisi energi nasional.

Lewat anak usahanya, PT Sejahtera Alam Energy, FUTR resmi memperkuat portofolio di bidang energi surya dengan menjalin kerja sama strategis bersama PLN Bali. 

Proyek yang dirancang memiliki kapasitas 130 megawatt (MW) itu digadang-gadang sebagai salah satu proyek PLTS terbesar di Pulau Dewata dan menjadi model integrasi sistem energi terbarukan dengan jaringan smart grid milik PLN.

Sinergi dengan PLN dan Mitra Internasional

Direktur Utama FUTR, Tonny Agus Mulyantono, menegaskan bahwa pengembangan proyek PLTS ini merupakan bagian dari strategi besar perusahaan untuk memperkuat posisi di sektor energi hijau nasional. 

Menurutnya, FUTR dan PLN Bali telah mencapai kesepahaman strategis dan kini tengah mematangkan kerja sama dengan mitra internasional.

“Kami telah menyepakati pengembangan PLTS sebesar 130 MW bersama PLN Bali. Saat ini kami sedang menyiapkan penandatanganan MoU dengan mitra strategis asal China,” ujar Tonny dalam keterangan resmi.

Ia menjelaskan bahwa mitra asal China tersebut merupakan perusahaan global yang berpengalaman dalam teknologi energi surya dan sistem penyimpanan energi (energy storage system).

 Kerja sama ini diyakini akan mempercepat implementasi proyek sekaligus memastikan efisiensi dan keandalan sistem yang dikembangkan.

Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara FUTR dan mitra China dijadwalkan berlangsung pekan depan, menandai dimulainya fase kerja sama internasional dalam proyek energi bersih berskala besar ini.

PLTS Bali Jadi Proyek Strategis Nasional

Tonny menyebut proyek PLTS 130 MW di Bali akan menjadi tonggak penting dalam roadmap energi hijau Indonesia, khususnya dalam mencapai target Net Zero Emission (NZE) 2060. 

Dengan dukungan PLN sebagai pengelola jaringan listrik nasional, proyek ini akan menjadi proyek percontohan integrasi PLTS dengan sistem smart grid, yang memungkinkan distribusi daya lebih efisien dan fleksibel sesuai kebutuhan wilayah.

“Proyek ini akan menjadi salah satu proyek energi bersih terbesar di wilayah Bali, sekaligus proyek percontohan integrasi sistem PLTS dengan jaringan smart grid milik PLN,” kata Tonny.

Selain berdampak pada peningkatan pasokan listrik berbasis energi terbarukan, proyek ini juga diharapkan menjadi katalis pertumbuhan ekonomi hijau di daerah wisata utama Indonesia. 

Kehadiran proyek ini akan memperkuat citra Bali sebagai destinasi berkelanjutan yang memprioritaskan pelestarian lingkungan dan penggunaan energi ramah lingkungan.

Penguatan Pasca Akuisisi Ardhantara

Langkah FUTR memperluas bisnis energi hijau tidak terlepas dari perubahan kepemilikan strategis setelah perusahaan diambil alih oleh PT Aurora Dhana Nusantara (Ardhantara). 

Pasca akuisisi tersebut, FUTR mengalihkan fokus bisnisnya dari segmen lama menjadi perusahaan energi terintegrasi dengan visi jangka panjang yang lebih progresif.

“Kami menargetkan FUTR menjadi perusahaan energi hijau terpadu yang mengelola geothermal, PLTS, hingga proyek hidrogen hijau ke depan,” ujar Tonny.

Transformasi ini menandai era baru bagi FUTR, di mana sinergi antara modal, teknologi, dan mitra global akan menjadi pilar utama dalam memperluas portofolio energi berkelanjutan.

 Ardhantara sebagai pengendali baru dinilai membawa keahlian dan jejaring luas dalam investasi energi terbarukan, yang dapat mempercepat realisasi proyek-proyek strategis FUTR di masa mendatang.

Menjadi Pemain Regional di Energi Terbarukan

Dengan rencana pengembangan PLTS berskala besar di Bali, FUTR menegaskan ambisinya untuk tidak hanya menjadi pemain nasional, tetapi juga pesaing kuat di tingkat Asia Tenggara dalam sektor energi hijau. 

Kapasitas 130 MW yang akan dikembangkan diproyeksikan menjadi benchmark proyek energi surya di kawasan pariwisata sekaligus membuktikan kemampuan Indonesia dalam memanfaatkan potensi energi matahari secara optimal.

Tonny optimistis sinergi antara FUTR, PLN, dan mitra internasional akan mempercepat realisasi proyek, meningkatkan efisiensi energi, serta memperkuat ketahanan energi nasional.

 “Dengan sinergi antara PLN dan mitra internasional, FUTR optimistis proyek PLTS 130 MW di Bali akan menjadi tonggak penting menuju posisi FUTR sebagai salah satu pemain utama energi hijau di Asia Tenggara,” tutupnya.

Langkah Strategis Menuju Masa Depan Energi Bersih

Keberhasilan FUTR dalam mengeksekusi proyek PLTS Bali akan menjadi bukti bahwa transformasi menuju energi hijau bukan sekadar wacana, tetapi langkah nyata yang dapat memberikan nilai ekonomi sekaligus manfaat lingkungan. Proyek ini juga diharapkan menjadi model investasi energi terbarukan yang dapat direplikasi di wilayah lain di Indonesia.

Dengan dukungan kebijakan pemerintah, kemajuan teknologi, serta kolaborasi dengan mitra global, FUTR kini berada di jalur yang tepat untuk menjadi ikon baru industri energi bersih nasional. 

Ke depan, perusahaan ini tidak hanya berperan sebagai penyedia energi, tetapi juga pionir dalam mewujudkan ekosistem energi hijau yang berkelanjutan, terintegrasi, dan kompetitif secara global.

Proyek PLTS 130 MW di Bali pun diprediksi menjadi momentum penting yang menegaskan arah baru FUTR — dari sekadar perusahaan energi menuju pemimpin transformasi energi hijau Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index