JAKARTA - Google bekerja sama dengan Grup Bank Dunia untuk membangun infrastruktur digital publik berbasis kecerdasan buatan (AI) bagi negara-negara berkembang.
Kolaborasi ini bertujuan memperluas akses layanan digital penting, mulai dari pertanian hingga pendidikan, sekaligus memperkuat ekosistem teknologi yang inklusif. Inisiatif ini menekankan pemanfaatan AI dalam bahasa lokal dan perangkat sederhana agar seluruh warga dapat mengaksesnya.
Kolaborasi Strategis Google dan Bank Dunia
Kerja sama ini fokus pada penerapan Open Network Stacks, infrastruktur digital yang memungkinkan warga berinteraksi dengan layanan publik secara mudah.
Dengan memadukan teknologi AI Google Cloud, termasuk model Gemini, dan keahlian pembangunan Grup Bank Dunia, pemerintah dapat membangun jaringan digital yang dapat dioperasikan bersama.
Tujuan utama kolaborasi ini adalah mempercepat pembangunan layanan digital untuk sektor-sektor penting, termasuk pertanian, kesehatan, dan pelatihan keterampilan.
Warga dari berbagai lapisan masyarakat dapat memanfaatkan teknologi ini untuk kebutuhan sehari-hari, termasuk mengakses informasi, pelatihan, dan layanan publik lainnya.
Melalui inisiatif ini, Google dan Bank Dunia berharap dapat mendorong negara berkembang untuk memperkuat fondasi digital mereka. Kolaborasi ini diharapkan menjadi model bagi penerapan AI dan teknologi terbuka di tingkat global.
Layanan Digital dengan AI Multibahasa
Salah satu keunggulan proyek ini adalah kemampuan AI untuk berinteraksi dalam lebih dari 40 bahasa. Hal ini memungkinkan warga yang menggunakan perangkat sederhana tetap dapat memanfaatkan layanan digital secara optimal. Dengan fitur multibahasa, kesenjangan digital di negara berkembang dapat dikurangi.
Kemampuan AI ini mencakup penerjemahan real-time, asistensi cerdas, dan rekomendasi berbasis kebutuhan warga. Misalnya, petani dapat mengakses informasi cuaca dan teknik bercocok tanam secara langsung melalui aplikasi berbasis AI.
Teknologi ini juga mendukung sektor kesehatan dengan memberikan informasi layanan medis dan pendidikan keterampilan digital bagi masyarakat luas.
Pendekatan multibahasa sekaligus mempermudah integrasi teknologi digital ke kehidupan sehari-hari. Ini menunjukkan bahwa kolaborasi teknologi tinggi dapat diimplementasikan dengan cara yang inklusif dan bermanfaat bagi masyarakat luas.
Dampak Proyek dan Uji Coba Awal
Kemitraan ini merupakan kelanjutan dari uji coba pro bono yang sebelumnya telah membantu ribuan petani kecil di Uttar Pradesh, India, meningkatkan produktivitas dan pendapatan mereka. Pendekatan berbasis AI memungkinkan petani mendapatkan informasi yang tepat untuk mengoptimalkan hasil pertanian.
Selain pertanian, uji coba ini juga mencakup layanan kesehatan dan pelatihan keterampilan, sehingga dampaknya terasa lebih luas. Program ini memperlihatkan bagaimana teknologi digital dapat menjadi alat pemberdayaan masyarakat, meningkatkan efisiensi dan produktivitas secara nyata.
Pengalaman awal ini menjadi bukti bahwa integrasi teknologi AI dengan infrastruktur publik mampu memberikan dampak sosial yang signifikan. Keberhasilan di India menjadi motivasi bagi negara lain untuk mengadopsi model serupa.
Mendorong Ekosistem Digital Terbuka
Untuk mendukung keberlanjutan proyek, Google.org menyediakan dana bagi lembaga nirlaba Networks for Humanity (NFH). Dana ini digunakan untuk membangun infrastruktur digital universal, termasuk jaringan terbuka Beckn dan tokenisasi aset Finternet, serta mendirikan laboratorium inovasi regional.
NFH juga bertugas menguji coba aplikasi dampak sosial secara global, memastikan teknologi digital dapat diterapkan secara efektif dan inklusif. Pendekatan ini mendorong ekosistem digital yang terbuka, berkelanjutan, dan dapat diakses oleh berbagai lapisan masyarakat.
Dengan membangun laboratorium inovasi dan memfasilitasi pengujian aplikasi sosial, kolaborasi ini diharapkan mempercepat adopsi teknologi digital berbasis AI. Langkah ini menegaskan komitmen Google dan Bank Dunia untuk memperluas akses digital secara global dan mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis teknologi.