JAKARTA - Menjelang akhir 2025, Dana Pensiun BCA (Dapen BCA) memproyeksikan kinerja investasinya akan terus menguat.
Lembaga pengelola dana pensiun karyawan Bank Central Asia ini menargetkan Return on Investment (ROI) dapat mencapai kisaran 7% hingga 7,5% pada kuartal IV-2025, didorong oleh strategi diversifikasi portofolio dan pengelolaan aset yang lebih aktif.
Direktur Utama Dapen BCA, Budi Sutrisno, mengungkapkan pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk mencapai target tersebut.
Strategi utama yang diterapkan adalah diversifikasi portofolio investasi yang seimbang, terutama dengan memperkuat posisi pada instrumen obligasi dan Surat Berharga Negara (SBN).
“Melalui pengelolaan obligasi dan Surat Berharga Negara (SBN) secara aktif, sekaligus memastikan ketersediaan arus kas sesuai proyeksi pembayaran manfaat pensiun,” ujar Budi.
Menurutnya, strategi tersebut penting untuk menjaga kesinambungan aset sekaligus memastikan likuiditas tetap terjaga agar pembayaran manfaat pensiun kepada peserta dapat dilakukan tepat waktu.
Kinerja Kuartal III Tumbuh Positif, Didukung Pasar Obligasi
Kinerja investasi Dapen BCA hingga kuartal III-2025 menunjukkan tren yang menggembirakan. Budi menjelaskan bahwa ROI perusahaan mencapai 6,79% pada periode tersebut, meningkat 4,93% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Kenaikan ini terutama dipicu oleh penguatan pasar obligasi dan SBN, seiring dengan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang berdampak pada kenaikan harga surat berharga.
“Pergerakan positif di pasar obligasi menjadi katalis utama bagi peningkatan imbal hasil investasi Dapen BCA sepanjang kuartal III,” jelas Budi.
Dengan tren penurunan suku bunga yang masih berlanjut hingga akhir tahun, prospek pasar obligasi dinilai tetap kondusif untuk menopang kinerja portofolio dana pensiun.
Strategi Investasi: Kombinasi Aman dan Agresif
Dalam menghadapi dinamika ekonomi global yang masih berfluktuasi, Dapen BCA memilih untuk menjaga keseimbangan antara aset berisiko rendah dan aset dengan potensi pertumbuhan tinggi.
“Peluang di pasar saham tetap dipantau dengan porsi terbatas, sedangkan penempatan pada instrumen likuid dipertahankan guna mendukung kelancaran pembayaran manfaat rutin,” kata Budi.
Dengan demikian, perusahaan tetap dapat memaksimalkan peluang dari pasar saham tanpa mengorbankan stabilitas jangka panjang. Pendekatan ini juga sejalan dengan prinsip kehati-hatian (prudential principle) dalam pengelolaan dana pensiun.
Selain itu, Dapen BCA memastikan bahwa setiap keputusan investasi didasarkan pada hasil kajian risiko yang komprehensif agar portofolio tetap tangguh terhadap potensi gejolak ekonomi.
“Melalui pendekatan tersebut, Dana Pensiun BCA berupaya menjaga kesinambungan aset dan stabilitas hasil investasi di tengah dinamika pasar,” tambahnya.
gImbal Hasil Kompetitif di Tengah Tantanan Ekonomi
Capaian ROI sebesar 6,79% pada kuartal III dan proyeksi hingga 7,5% di akhir tahun mencerminkan kemampuan Dapen BCA dalam menjaga kinerja yang stabil di tengah tekanan ekonomi global.
Budi menjelaskan bahwa penguatan strategi investasi dan disiplin manajemen risiko menjadi faktor kunci dalam menjaga hasil investasi tetap kompetitif.
Dengan tingkat imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri dana pensiun, Dapen BCA dinilai berhasil mengoptimalkan peluang di pasar keuangan tanpa melanggar batas konservatif pengelolaan dana jangka panjang.
Optimisme terhadap Kinerja Kuartal IV
Melihat tren positif sepanjang tahun berjalan, Dapen BCA optimistis target ROI 7–7,5% dapat terealisasi pada akhir 2025. Selain didukung oleh momentum pasar obligasi, peningkatan kinerja emiten di sektor keuangan dan infrastruktur juga diproyeksikan memberi kontribusi terhadap hasil investasi di kuartal IV.
“Strategi pengelolaan portofolio yang adaptif dan disiplin akan terus kami pertahankan, terutama dalam menghadapi ketidakpastian global,” ujar Budi.
Selain memperkuat posisi pada instrumen pendapatan tetap, Dapen BCA juga mulai meninjau peluang investasi jangka panjang di sektor riil dan instrumen alternatif yang memberikan imbal hasil stabil dengan risiko terkendali.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya diversifikasi yang lebih luas agar sumber pertumbuhan investasi tidak hanya bergantung pada pasar modal.
Pengelolaan Aset dengan Prinsip Keberlanjutan
Tidak hanya mengejar kinerja keuangan, Dapen BCA juga menekankan pentingnya pengelolaan aset yang berkelanjutan (sustainable investment). Pendekatan ini dilakukan dengan mempertimbangkan faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) dalam proses pemilihan aset investasi.
Dengan penerapan prinsip ESG, Dapen BCA berharap dapat menciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan, sekaligus mendukung agenda pembangunan berkelanjutan nasional.
Selain itu, perusahaan terus memperkuat tata kelola internal, meningkatkan efisiensi operasional, dan memastikan transparansi pelaporan sebagai bagian dari komitmen menjaga kepercayaan peserta dana pensiun.
Komitmen untuk Stabilitas dan Keberlanjutan
Sebagai salah satu dana pensiun terbesar di sektor perbankan, Dapen BCA memiliki tanggung jawab besar dalam menjamin keberlanjutan manfaat pensiun bagi ribuan peserta aktif dan pensiunan.
Dengan strategi yang disiplin dan adaptif, perusahaan berupaya menjaga keseimbangan antara pertumbuhan hasil investasi dan keamanan dana peserta.
Langkah-langkah strategis seperti penguatan instrumen pendapatan tetap, diversifikasi ke pasar saham secara selektif, dan manajemen likuiditas yang hati-hati menjadi kunci dalam menghadapi tahun 2025 yang penuh tantangan.
“Dengan strategi yang telah disiapkan, kami optimistis dapat menutup tahun ini dengan hasil investasi yang kuat sekaligus menjaga stabilitas arus kas jangka panjang,” tutup Budi.
Proyeksi Dapen BCA untuk mencapai ROI di kisaran 7–7,5% pada kuartal IV-2025 mencerminkan optimisme perusahaan terhadap kondisi pasar keuangan nasional.
Dengan strategi diversifikasi portofolio yang seimbang, penguatan di sektor obligasi, dan prinsip pengelolaan yang prudent, Dapen BCA menunjukkan kemampuan untuk tumbuh berkelanjutan di tengah fluktuasi ekonomi global.
Capaian ini bukan hanya menjadi indikator kinerja finansial semata, tetapi juga bukti nyata komitmen perusahaan dalam mengelola dana pensiun secara aman, transparan, dan profesional — demi menjamin masa depan para pesertanya.