Listrik

PLN Pastikan Desa Terpencil di Maluku Nikmati Layanan Listrik 24 Jam

PLN Pastikan Desa Terpencil di Maluku Nikmati Layanan Listrik 24 Jam
PLN Pastikan Desa Terpencil di Maluku Nikmati Layanan Listrik 24 Jam

JAKARTA - PT PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (Maluku-Malut) terus memperluas layanan listrik di wilayah terpencil sebagai langkah mendukung pemerataan energi nasional. 

Peningkatan jam operasional dilakukan secara bertahap, menyesuaikan dengan kesiapan infrastruktur dan kebutuhan sosial masyarakat di daerah kepulauan.

General Manager PLN Maluku-Malut, Noer Soeratmoko, menyampaikan bahwa sebagian besar desa di wilayah tersebut dihuni oleh masyarakat yang bekerja sebagai petani dan nelayan. 

Aktivitas mereka sebelumnya didominasi pada malam hari, namun kini semakin banyak kegiatan ekonomi yang dilakukan pada siang hari, sehingga kebutuhan akan listrik meningkat pesat.

Menurut Soeratmoko, PLN menyesuaikan pola operasionalnya dengan memperluas jam layanan dari 6 menjadi 12 jam, dan secara bertahap menuju 24 jam. 

“Banyak desa dihuni petani dan nelayan, yang biasanya baru menggunakan listrik pada malam hari. Namun, seiring meningkatnya aktivitas masyarakat di siang hari, kebutuhan listrik juga bertambah. PLN akan meningkatkan operasi secara bertahap dari 6 ke 12 jam, dan dari 12 ke 24 jam,” ujar Soeratmoko saat mendampingi kunjungan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka ke Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara 1 di Desa Waai, Kabupaten Maluku Tengah.

Optimalisasi Infrastruktur dan Energi Terbarukan

PLN terus mengoptimalkan infrastruktur kelistrikan yang tersedia untuk mempercepat pemerataan akses listrik di Maluku dan Maluku Utara. 

Upaya ini meliputi perawatan mesin pembangkit lama dan penambahan fasilitas baru, termasuk rencana pemanfaatan energi baru terbarukan seperti tenaga surya. Langkah tersebut juga sejalan dengan arahan Wakil Presiden untuk memperluas layanan listrik 24 jam di wilayah timur Indonesia.

“Kami optimalkan peralatan yang ada agar semakin banyak masyarakat bisa menikmati listrik 24 jam,” tambah Soeratmoko.

Selain faktor teknis, PLN menghadapi tantangan dalam mobilisasi peralatan akibat keterbatasan infrastruktur jalan di beberapa daerah terpencil. Kondisi geografis kepulauan membuat distribusi komponen listrik tidak selalu mudah dilakukan, sehingga koordinasi lintas instansi menjadi sangat penting.

Dukungan Pemerintah Daerah untuk Pemerataan Energi

Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur pendukung elektrifikasi di seluruh wilayah kepulauan. 

Pemerintah daerah, menurutnya, siap bersinergi dengan PLN dalam memperkuat jaringan transportasi dan fasilitas dasar guna memperlancar pengiriman peralatan listrik ke lokasi-lokasi terpencil.

Dengan sinergi antara pemerintah daerah dan PLN, pemerataan energi di Maluku diharapkan dapat segera terwujud. “Kami berkomitmen mendukung penuh percepatan pembangunan sarana pendukung agar pemerataan energi di wilayah kepulauan segera terealisasi,” kata Lewerissa.

Upaya bersama ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan hidup masyarakat, tetapi juga diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal di sektor pertanian, perikanan, dan pariwisata yang mulai tumbuh di berbagai pulau kecil.

Perluasan Jaringan dan Capaian Elektrifikasi

Berdasarkan data terkini, sekitar 83 persen wilayah Maluku telah menikmati aliran listrik, hasil dari kerja sama pemerintah pusat, daerah, dan PLN. Pada tahun sebelumnya.

PLN berhasil menambah jangkauan listrik di 60 lokasi baru di Maluku, dengan dukungan dari 97 lokasi Spatial Decision Support System (SDSS) yang telah dibangun dalam dua tahun terakhir.

Lokasi tersebut tersebar di sejumlah kabupaten, termasuk Kepulauan Aru, Maluku Barat Daya, Maluku Tenggara Barat, dan Seram Bagian Timur. Selain itu, pada akhir September 2025, Pemerintah Provinsi Maluku bersama PLN mewujudkan layanan listrik 24 jam di enam desa pelosok: Waepandan, Amar Sakaru, Jerol, Tonu Jaya, dan Tahalupu.

Perluasan ini menjadi tonggak penting dalam upaya mewujudkan pemerataan energi di kawasan timur Indonesia. Akses listrik yang stabil dan berkelanjutan diharapkan mampu meningkatkan produktivitas masyarakat, membuka lapangan kerja baru, serta memperkuat daya saing ekonomi daerah.

Dengan strategi bertahap dan dukungan kolaboratif berbagai pihak, PLN menargetkan seluruh wilayah Maluku dapat menikmati listrik 24 jam dalam waktu dekat. Program ini tidak hanya menghadirkan penerangan, tetapi juga menjadi simbol kemajuan dan pemerataan pembangunan nasional di daerah kepulauan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index