JAKARTA - Harga emas dunia menembus level tertinggi sepanjang sejarah, didorong ketegangan geopolitik dan ekspektasi suku bunga yang menguntungkan logam mulia, membuat investor mencari aset aman.
Lonjakan Harga Emas ke Level Tertinggi
Harga emas spot naik 0,4% ke US$ 4.124,79 per ons troi, setelah sempat menyentuh US$ 4.131,52 di awal sesi. Sementara itu, kontrak berjangka emas untuk pengiriman Desember meningkat 0,3% menjadi US$ 4.143,10.
Secara tahunan, harga emas melonjak 57% sejak awal 2025, menembus ambang psikologis US$ 4.100 untuk pertama kali. Kenaikan ini dipicu oleh kombinasi ketidakpastian ekonomi global, ekspektasi pemangkasan suku bunga, dan pembelian besar oleh bank sentral.
Faktor Pendorong Permintaan Emas
Ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan China kembali meningkat, memacu permintaan aset aman. Beijing memperluas kontrol ekspor logam tanah jarang, sementara AS mengancam tarif 100% atas produk impor China dan kontrol ekspor perangkat lunak mulai November.
Selain faktor geopolitik, arus masuk dana besar ke reksadana berbasis emas (ETF) turut memperkuat harga logam mulia. SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, melaporkan kepemilikannya naik 0,17% menjadi 1.018,88 ton.
Penguatan Logam Lainnya
Tidak hanya emas, perak juga ikut menguat 0,3% ke US$ 52,49 per ons setelah mencapai rekor US$ 52,70 di awal perdagangan. Kenaikan ini didorong faktor serupa yang menopang emas, termasuk kondisi pasar fisik yang semakin ketat.
Platinum naik 0,5% ke US$ 1.653,45, sementara palladium melonjak 1,6% menjadi US$ 1.498,25, level tertinggi sejak Mei 2023. Fenomena ini menegaskan bahwa logam mulia tetap menjadi pilihan utama bagi investor dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi dan geopolitik.
Prospek dan Ekspektasi Pasar
Pelaku pasar memperkirakan pemangkasan suku bunga AS sebesar 25 basis poin pada pertemuan The Fed bulan ini, dengan kemungkinan pengulangan pada Desember. Risiko terhadap pasar tenaga kerja AS semakin memperkuat argumen pemangkasan suku bunga lanjutan, menurut Anna Paulson, Presiden Federal Reserve Philadelphia.
Bank of America dan Société Générale memproyeksikan harga emas akan menembus US$ 5.000 per ons pada 2026, sementara Standard Chartered menaikkan perkiraan rata-rata harga 2026 menjadi US$ 4.488 per ons. Kombinasi faktor ini diperkirakan akan terus menopang kenaikan logam mulia di pasar global.