JAKARTA - Pergerakan bursa saham Asia kembali menunjukkan rebound meski tidak merata di seluruh indeks, seiring optimisme investor terhadap prospek negosiasi perdagangan AS-China dan pemulihan Wall Street.
Pergerakan Indeks Regional
Bursa Asia pada pagi hari bergerak bervariasi. Indeks Nikkei 225 turun 1,21% ke 47.505,78, sementara Hang Seng naik 0,31% ke 25.969,21. Indeks Taiex melonjak 2,04% ke 27.473,41, Kospi Korea Selatan naik 1,10% ke 3.624,14, dan ASX 200 melemah tipis 0,05% ke 8.880,30.
Straits Times naik 0,54% ke 4.410,93, dan FTSE Malaysia bertambah 0,24% ke 1.619,99, menunjukkan variasi yang cukup jelas antar pasar regional.
Kenaikan sebagian besar indeks mencerminkan sentimen positif dari pemulihan di Wall Street, yang ditopang oleh saham-saham produsen chip. Investor regional merespons optimisme perdagangan global, meski beberapa pasar, termasuk Nikkei Jepang dan ASX Australia, menunjukkan tekanan jual ringan pada pembukaan hari.
Dampak Negosiasi Perdagangan AS-China
Rebound saham Asia sebagian besar dipicu oleh harapan bahwa negosiasi perdagangan antara AS dan China tetap berjalan sesuai rencana. Indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang mencatat kenaikan 0,5%, sementara indeks berjangka S&P 500 naik 0,3%.
Pemulihan ini memperpanjang tren positif dari sesi perdagangan sebelumnya di Wall Street.
Pesan positif datang setelah pernyataan pejabat AS yang menegaskan bahwa Presiden Trump tetap berada di jalur yang tepat untuk bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Korea Selatan pada akhir Oktober.
Hal ini menimbulkan optimisme bahwa ketegangan dagang bisa diredam, sehingga pasar regional menanggapi dengan penyesuaian harga saham yang lebih stabil.
Respons Pasar Global
Pasar global sebelumnya sempat mengalami aksi jual besar setelah pengumuman tarif tambahan terhadap China. Namun, sentimen berubah setelah presiden AS memberikan sinyal lebih lunak melalui jejaring sosial. Kejadian ini membangkitkan kembali kepercayaan investor bahwa eskalasi ketegangan dapat dihindari.
Analis menilai bahwa fleksibilitas negosiasi AS mungkin diperlukan karena China memiliki posisi tawar yang kuat. Hal ini membuat pasar lebih berhati-hati namun optimis terhadap prospek pemulihan perdagangan internasional.
Kejadian ini menunjukkan bagaimana dinamika kebijakan global memengaruhi pergerakan indeks regional dengan cara yang signifikan dan cepat.
Performa Saham Unggulan
Beberapa saham unggulan di Asia mencatat kenaikan signifikan. Saham Taiwan meningkat 2,2%, sementara indeks Kospi Korea Selatan naik 1%. Kenaikan ini didorong oleh laporan proyeksi laba Samsung Electronics kuartal ketiga yang naik 32% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kinerja ini melampaui estimasi analis, didorong oleh permintaan chip memori konvensional yang kuat, meski penjualan chip memori bandwidth tinggi melemah.
Di sisi lain, saham Jepang melemah karena pasar baru dibuka setelah liburan, dengan Nikkei turun 1,2%. Pasar Australia sedikit turun 0,1%, menandakan adanya tekanan ringan.
Meski demikian, sentimen positif terhadap saham teknologi dan produsen chip tetap menjadi pendorong utama bagi rebound regional, menjaga sebagian besar indeks berada dalam tren positif.
Dengan berbagai faktor tersebut, pasar saham Asia pagi ini menunjukkan pola yang beragam, namun optimisme tetap dominan di tengah ekspektasi pemulihan global.
Investor regional menanggapi pergerakan Wall Street dan perkembangan perdagangan internasional dengan hati-hati, namun keyakinan terhadap prospek positif membuat rebound pasar tetap terjaga.