Produksi Tablet dan Mobil Listrik

Pemerintah Dorong Xiaomi Perluas Produksi Tablet dan Mobil Listrik di Indonesia

Pemerintah Dorong Xiaomi Perluas Produksi Tablet dan Mobil Listrik di Indonesia
Pemerintah Dorong Xiaomi Perluas Produksi Tablet dan Mobil Listrik di Indonesia

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memperkuat kerja sama dengan sejumlah perusahaan global, termasuk raksasa teknologi asal Tiongkok, Xiaomi Communications Co. Ltd. 

Upaya ini dilakukan untuk memperdalam arus investasi dan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi manufaktur berdaya saing tinggi di kawasan.

Dalam rangka memperkuat kemitraan tersebut, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengadakan pertemuan bilateral dengan Associate Government Affairs Director Xiaomi, Jon Dove, di Shanghai, China. 

Pertemuan ini dihadiri pula oleh Sekretaris Jenderal Kemenperin Eko S.A. Cahyanto, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Setia Diarta, serta perwakilan PT Xiaomi Technology Indonesia, yaitu Zhao Wentao selaku Managing Director dan Tel Lee sebagai Product Certification Manager.

Komitmen Xiaomi Perkuat Industri Elektronik Indonesia

Dalam pertemuan tersebut, Menperin Agus menyampaikan apresiasi terhadap Xiaomi atas kontribusinya dalam membangun ekosistem industri elektronik nasional. Ia menilai kehadiran Xiaomi telah memperkuat rantai pasok industri smartphone dan televisi di dalam negeri.

“Xiaomi telah menjadi bagian penting dalam memperkuat rantai pasok industri elektronik nasional. Pemerintah mengapresiasi komitmen Xiaomi yang menanamkan investasi dan mengembangkan lini produknya di Indonesia,” ujar Agus.

Kemenperin mendukung penuh rencana Xiaomi untuk memperluas produksi lokal, termasuk memproduksi tablet secara mandiri di Indonesia. Pemerintah juga mendorong Xiaomi untuk segera menyampaikan rencana bisnis lima tahun ke depan, agar strategi investasi dapat terealisasi lebih cepat.

Rencana tersebut diharapkan mencakup pengembangan fasilitas produksi yang lebih modern dan berkelanjutan, baik melalui investasi langsung maupun kolaborasi dengan mitra lokal.

Peluang Xiaomi Masuk ke Industri Kendaraan Listrik

Selain sektor elektronik, Menperin juga menyoroti peluang besar investasi Xiaomi di bidang kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV). Seperti diketahui, Xiaomi baru-baru ini memperkenalkan mobil listrik perdananya, Xiaomi SU7.

“Kami mendorong agar Xiaomi dapat menjajaki investasi pada sektor kendaraan ramah lingkungan di Indonesia. Ini akan memperkaya pilihan kendaraan bagi konsumen Indonesia sekaligus memperkuat ekosistem industri hijau nasional,” ujar Agus.

Langkah ini sejalan dengan strategi pemerintah untuk mempercepat transisi menuju industri otomotif rendah emisi. Kemenperin menilai, kehadiran Xiaomi di sektor EV akan memperluas rantai pasok dan mempercepat adopsi kendaraan listrik di Tanah Air.

Dengan kapasitas teknologi yang dimiliki, Xiaomi diharapkan mampu membawa inovasi baru dalam industri otomotif Indonesia, termasuk integrasi antara sistem kendaraan dan perangkat pintar berbasis Internet of Things (IoT).

Investasi Xiaomi Dorong Transformasi Industri 4.0 di Indonesia

Xiaomi Communications Co. Ltd., yang berdiri sejak 2010 di Beijing, kini dikenal sebagai perusahaan teknologi multinasional yang bergerak di bidang elektronik konsumen, manufaktur cerdas, dan IoT. Hingga 2025, Xiaomi telah menanamkan investasi senilai Rp3 triliun di Indonesia untuk produksi smartphone, tablet, dan televisi.

Dengan pangsa pasar 21% pada kuartal II-2025, Xiaomi telah menjadi salah satu merek smartphone unggulan di Indonesia. Kontribusi perusahaan ini tidak hanya dalam bentuk produk, tetapi juga menciptakan lapangan kerja, transfer teknologi, serta memperkuat daya saing industri nasional.

“Investasi Xiaomi berkontribusi besar dalam menciptakan lapangan kerja, transfer teknologi, serta memperkuat daya saing industri elektronik nasional. Hal ini sejalan dengan visi Making Indonesia 4.0 yang menempatkan sektor elektronika sebagai salah satu prioritas utama,” kata Agus.

Melalui kolaborasi yang semakin erat antara pemerintah dan pelaku industri global, Indonesia diharapkan mampu menjadi pusat manufaktur elektronik dan kendaraan listrik di kawasan Asia. Dengan dukungan perusahaan seperti Xiaomi, potensi transformasi menuju industri 4.0 yang berdaya saing tinggi semakin terbuka lebar.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index