JAKARTA - Langkah ekspansif dan inovatif kembali menjadi motor utama PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) dalam mempertahankan posisinya sebagai salah satu produsen emas dan perhiasan terintegrasi terbesar di Indonesia.
Memasuki kuartal akhir 2025, emiten berkode saham HRTA di Bursa Efek Indonesia ini menegaskan ambisinya untuk meningkatkan penjualan hingga 60% dibandingkan tahun sebelumnya.
Target agresif tersebut bukan tanpa dasar. Manajemen HRTA optimistis prospek pasar emas dan perhiasan nasional masih cukup kuat, terutama dengan dukungan tren konsumsi yang mulai pulih dan strategi perusahaan yang semakin fokus pada efisiensi, inovasi produk, serta ekspansi jaringan ritel.
“Untuk mendukung pertumbuhan penjualan di sisa tahun ini, perseroan fokus pada efisiensi, inovasi, dan perluasan pasar,” ujar Direktur Investor Relations Hartadinata Abadi, Thendra Crisnanda.
Penjualan Ditargetkan Naik hingga 60%
HRTA menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 50%–60% hingga akhir 2025. Strategi ini ditempuh dengan memperkuat fondasi bisnis di dalam negeri, meluncurkan koleksi baru, serta memperluas akses ke pasar ritel.
Meski demikian, Thendra mengakui bahwa permintaan perhiasan emas masih dalam fase konsolidasi hingga penghujung tahun. Ia menilai, tren pembelian masyarakat saat ini mulai beralih ke produk bergramasi kecil dengan desain yang lebih unik dan personal, sejalan dengan gaya hidup konsumen muda yang dinamis.
“HRTA telah menyiapkan berbagai koleksi baru dengan desain yang lebih modern, seperti Anabul dan HRTA X Yupi, dengan harga kompetitif untuk menangkap momentum tersebut,” jelasnya.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi perusahaan dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan preferensi konsumen yang semakin cepat.
Koleksi-koleksi tematik dan kolaboratif seperti HRTA X Yupi diharapkan mampu menarik segmen pasar yang lebih luas, termasuk generasi muda yang mulai menjadikan emas sebagai bagian dari gaya hidup sekaligus instrumen investasi.
Ekspansi Ritel Masih Jadi Fokus Utama
Selain inovasi produk, HRTA juga terus memperkuat jaringan ritel di seluruh Indonesia. Hingga saat ini, perusahaan telah mengoperasikan 93 toko yang tersebar di berbagai wilayah untuk memperluas penetrasi di pasar domestik.
“Hingga akhir tahun, fokus kami adalah memperkuat kehadiran di kota-kota tier-2 dan tier-3 serta meningkatkan produktivitas gerai eksisting agar setiap lokasi dapat berkontribusi optimal,” ujar Thendra.
Ekspansi ke wilayah dengan tingkat pertumbuhan ekonomi menengah menjadi kunci penting bagi HRTA. Kota-kota di luar pusat metropolitan seperti Bandung, Yogyakarta, Medan, dan Makassar kini menjadi sasaran utama.
Potensi permintaan emas di daerah-daerah tersebut masih tinggi, terutama di segmen perhiasan dan logam mulia batangan untuk investasi pribadi.
Untuk mendukung ekspansi ini, HRTA menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp150 miliar di tahun berjalan. Hingga semester I-2025, serapan capex telah mencapai 55%, yang digunakan untuk penyelesaian pembangunan pabrik terintegrasi, penambahan gerai milik sendiri, serta pembelian mesin baru guna meningkatkan kapasitas produksi.
Kinerja Keuangan Melesat di Paruh Pertama 2025
Kinerja solid HRTA di paruh pertama 2025 menjadi bukti efektivitas strategi tersebut. Perseroan mencatat pendapatan sebesar Rp15,05 triliun, melonjak 82,6% year-on-year (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai Rp8,24 triliun.
Sementara itu, laba bersih tahun berjalan juga meningkat signifikan menjadi Rp348,9 miliar, tumbuh 69,5% YoY dari Rp205,8 miliar pada semester I-2024.
Capaian ini menegaskan bahwa strategi efisiensi dan diversifikasi produk HRTA telah berjalan sesuai arah, meskipun pasar emas global sempat berfluktuasi akibat kondisi ekonomi internasional dan kebijakan suku bunga di berbagai negara.
Membidik Peluang Ekspor Tanpa Lupakan Pasar Domestik
Kendati fokus utama HRTA masih tertuju pada pasar dalam negeri, perusahaan tetap membuka peluang ekspor untuk memperluas jangkauan bisnis. Menurut Thendra, pasar regional memiliki minat tinggi terhadap produk emas Indonesia, yang dikenal dengan desain artistik dan kualitas tinggi.
“Kami tetap terbuka terhadap peluang ekspor, terutama ke pasar regional yang memiliki minat besar terhadap produk emas Indonesia. Saat ini kami tengah menjajaki beberapa potensi kerja sama strategis dengan mitra internasional untuk memperluas akses pasar,” ungkapnya.
Namun, fokus di 2025 tetap diarahkan ke pasar domestik, seiring meningkatnya permintaan lokal dan berkembangnya ekosistem Bullion Bank Indonesia, yang diharapkan dapat memperkuat rantai pasok emas nasional.
Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap emas sebagai instrumen lindung nilai dan investasi jangka panjang, HRTA optimistis pertumbuhan pasar domestik akan tetap kuat hingga tahun depan.
Arah Bisnis 2026: Ekspansi, Inovasi, dan Otentifikasi
Memasuki tahun 2026, HRTA menyiapkan strategi jangka menengah yang berfokus pada tiga pilar utama: ekspansi, inovasi, dan otentifikasi.
“Kami akan memperluas jaringan distribusi nasional, menghadirkan produk HRTA Gold yang semakin relevan dengan tren generasi muda, serta memperdalam kerja sama dengan berbagai platform, termasuk digital, di seluruh rantai nilai,” kata Thendra.
Langkah-langkah tersebut menjadi bagian dari komitmen HRTA untuk terus tumbuh berkelanjutan, memperkuat branding produk, dan menghadirkan inovasi yang adaptif terhadap perubahan pasar.
Dengan portofolio produk yang semakin beragam, jaringan distribusi yang luas, serta strategi digital yang progresif, HRTA optimistis dapat mempertahankan momentum positif dan melanjutkan pertumbuhan penjualan di atas 50% dalam jangka menengah.
Prospek Cerah di Tengah Dinamika Pasar Emas
Meski pasar perhiasan emas tengah mengalami penyesuaian, HRTA melihat peluang besar dari perubahan perilaku konsumen yang kini cenderung menggabungkan aspek gaya hidup, investasi, dan keberlanjutan.
Koleksi berdesain modern, inovasi tematik, serta pendekatan digitalisasi di seluruh rantai bisnis menjadi kekuatan utama perusahaan menghadapi tantangan industri.
Dengan performa keuangan yang solid, arah ekspansi yang jelas, dan strategi inovasi yang berkelanjutan, Hartadinata Abadi (HRTA) tampak siap mempertahankan posisinya sebagai pemain utama di industri emas nasional—sekaligus menjadi bagian penting dari pertumbuhan ekonomi berbasis industri kreatif dan manufaktur berkelanjutan di Indonesia.