JAKARTA - Pergerakan pasar aset digital kembali menunjukkan tren pelemahan pada Minggu 12 Oktober 2025.
Sejumlah kripto berkapitalisasi besar seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), dan Solana (SOL) kompak berada di zona merah. Hanya sebagian kecil aset yang mencatatkan penguatan terbatas di tengah tekanan pasar global.
Berdasarkan data CoinMarketCap pukul 07.00 WIB, Bitcoin kembali terkoreksi 1,70 persen dalam 24 jam terakhir dan 9,60 persen dalam sepekan. Harga aset kripto terbesar di dunia ini kini berada di kisaran USD 110.665 per koin, setara Rp 1,83 miliar dengan asumsi kurs Rp 16.618 per dolar AS.
Pelemahan ini menandai kelanjutan tren koreksi yang telah berlangsung sejak awal Oktober. Para pelaku pasar menilai tekanan ini berkaitan dengan aksi ambil untung (profit taking) setelah reli kuat Bitcoin beberapa waktu lalu.
Ethereum dan Solana Juga Turun Tajam
Tidak hanya Bitcoin, Ethereum (ETH) juga mencatatkan penurunan signifikan. Dalam 24 jam terakhir, ETH turun 3,25 persen, dan secara mingguan anjlok 16,45 persen. Saat ini, harga ETH berada di kisaran Rp 62,1 juta per koin.
Sementara itu, Solana (SOL) menjadi salah satu kripto dengan koreksi terdalam di antara 10 besar aset digital. Dalam satu hari, SOL melemah 6,44 persen, dan dalam sepekan merosot 21,93 persen. Kini harga SOL berada di level Rp 2,94 juta per koin.
BNB Bertahan di Zona Hijau
Berbeda dari mayoritas kripto lain, Binance Coin (BNB) justru mencatatkan penguatan moderat. Dalam 24 jam terakhir, BNB naik 2,55 persen, meskipun secara mingguan masih turun 1,11 persen. Harga token milik platform perdagangan Binance ini kini berada di kisaran Rp 18,8 juta per koin.
Penguatan BNB ini diperkirakan dipengaruhi oleh meningkatnya aktivitas perdagangan di ekosistem Binance, terutama di sektor DeFi dan proyek tokenisasi aset digital yang sedang tumbuh pesat.
Cardano dan XRP Lanjutkan Pelemahan
Di sisi lain, Cardano (ADA) masih terjebak dalam tekanan jual. Aset ini turun 1,55 persen dalam sehari dan 24,65 persen dalam sepekan. Harga ADA kini berada di sekitar Rp 10.479 per koin.
XRP, salah satu kripto utama yang sering menjadi tolok ukur altcoin, juga belum mampu keluar dari zona merah. XRP melemah 0,21 persen dalam sehari dan 19,36 persen sepanjang pekan. Saat ini, harga XRP diperdagangkan di level Rp 39.612 per koin.
Dogecoin dan Stablecoin Masih Stabil
Sementara itu, Dogecoin (DOGE) kembali mencatat penurunan signifikan. Dalam 24 jam terakhir, DOGE turun 5,73 persen, dan dalam sepekan anjlok 25,93 persen. Harga token meme yang populer di kalangan investor ritel ini kini berada di kisaran Rp 3.076 per koin.
Untuk aset stabil seperti Tether (USDT) dan USD Coin (USDC), harga keduanya tetap berada di USD 1,00. Namun secara persentase, keduanya melemah tipis masing-masing 0,06 persen dan 0,07 persen dalam 24 jam terakhir.
Secara keseluruhan, kapitalisasi pasar kripto global hari ini tercatat sebesar USD 3,70 triliun atau setara Rp 61.489 triliun, melemah 1,86 persen dibandingkan hari sebelumnya.
Bitcoin Sempat Cetak Rekor Sebelum Terkoreksi
Sebelumnya, pasar kripto sempat mencatatkan euforia setelah Bitcoin menembus rekor tertinggi sepanjang masa (all-time high) di level USD 126.000 atau sekitar Rp 2,1 miliar per koin.
Lonjakan ini sempat memicu optimisme bahwa fase bullish panjang akan berlanjut. Namun, setelah menyentuh level tersebut, harga Bitcoin bergerak fluktuatif dan akhirnya terkoreksi menuju kisaran USD 110 ribu.
Berdasarkan data pasar, harga tertinggi Bitcoin sempat mencapai USD 126.080, kemudian stabil di kisaran USD 124.700, sebelum turun lebih dalam pada pekan kedua Oktober.
Pergerakan serupa juga dialami Ethereum, yang sempat menanjak ke USD 4.600, serta XRP yang naik hingga USD 2,9. Kondisi ini sempat memperkuat keyakinan investor terhadap potensi jangka panjang aset kripto utama, terutama setelah masa konsolidasi panjang sepanjang pertengahan tahun.
Aliran Dana Institusional Dorong Harga Sebelumnya
Reli besar yang terjadi beberapa waktu lalu disebut-sebut dipicu oleh masuknya dana institusional serta meningkatnya minat terhadap produk investasi berbasis kripto seperti ETF Bitcoin.
Sejumlah perusahaan keuangan besar seperti BlackRock dan Fidelity melaporkan arus masuk dana miliaran dolar hanya dalam waktu sepekan.
Selain itu, cadangan Bitcoin di bursa global dilaporkan berada di level terendah dalam enam tahun terakhir. Hal ini menandakan banyak investor memilih menyimpan Bitcoin di dompet pribadi (self custody), yang secara historis sering menjadi sinyal bullish jangka panjang.
Meski demikian, dalam jangka pendek pasar kripto masih dibayangi volatilitas tinggi. Penguatan dolar AS, kebijakan suku bunga global, serta aksi ambil untung dari investor besar menjadi faktor yang memicu koreksi harga pada pekan ini.
Aset Kripto Masih Menarik untuk Investasi Jangka Panjang
Meskipun sedang terkoreksi, sebagian analis menilai bahwa pasar kripto masih menyimpan potensi positif dalam jangka menengah hingga panjang. Selama kapitalisasi pasar tetap stabil di atas USD 3 triliun, tren jangka panjang dianggap masih berada dalam fase pertumbuhan.
Investor disarankan untuk tetap berhati-hati, mengingat volatilitas aset digital sangat tinggi. Keputusan investasi harus disertai analisis risiko dan strategi yang matang.
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab pembaca. Lakukan analisis mendalam sebelum membeli atau menjual aset kripto.