JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka perdagangan Jumat 10 Oktober 2025 di zona merah, meskipun sejumlah analis menilai pergerakannya masih menyimpan potensi penguatan terbatas.
Di tengah sentimen pasar yang beragam, pelaku pasar tampak berhati-hati dalam menentukan arah investasi menjelang akhir pekan.
Pada awal perdagangan pagi, IHSG melemah 37,30 poin atau 0,45 persen ke posisi 8.213,64. Sementara itu, indeks LQ45 yang berisi 45 saham unggulan turun 7,55 poin atau 0,94 persen ke level 792,59. Pelemahan ini mencerminkan adanya aksi ambil untung (profit taking) setelah reli penguatan yang terjadi sehari sebelumnya.
Potensi Penguatan Masih Terbuka
Kendati dibuka melemah, analis menilai IHSG masih memiliki peluang untuk menguat dalam sesi perdagangan selanjutnya. Berdasarkan proyeksi teknikal, target penguatan IHSG hari ini berada di kisaran 8.294–8.365, dengan area support di 8.217–8.166 dan resistance di 8.260–8.303.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, mengatakan pergerakan IHSG saat ini masih berada dalam fase wave [v] dari wave 5, yang berarti masih ada ruang untuk melanjutkan tren naik.
“Hal tersebut berarti, IHSG masih berpeluang menguat dengan target 8.294–8.365,” ujarnya dalam catatan risetnya.
Sejalan dengan itu, riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak terbatas dengan kecenderungan menguat, di rentang support 8.140 dan resistance 8.300. Menurut mereka, sentimen positif masih datang dari kestabilan pasar global serta optimisme terhadap kinerja emiten domestik.
Rekomendasi Saham Pilihan Hari Ini
Untuk perdagangan hari ini, sejumlah sekuritas memberikan rekomendasi saham unggulan yang dinilai berpotensi mencatatkan penguatan teknikal.
PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih tiga saham untuk dicermati investor, yakni PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), dan PT PP London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP).
Sementara itu, Herditya Wicaksana dari MNC Sekuritas merekomendasikan beberapa saham berbasis komoditas dan digital, yaitu PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Central Omega Resources Tbk (DKFT), PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL), dan PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI).
Rekomendasi Teknikal dari MNC Sekuritas
Berikut rekomendasi teknikal rinci dari MNC Sekuritas yang bisa menjadi pertimbangan bagi investor:
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) – Spec Buy
Saham BUMI sempat terkoreksi ke level 142 dan masih menunjukkan tekanan jual. Namun, Herditya menilai selama BUMI mampu bertahan di atas 138 sebagai batas stoploss, maka peluang penguatan masih terbuka.
Spec Buy: 140–142
Target Price: 153, 164
Stoploss: di bawah 138
PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) – Buy on Weakness
Saham DKFT terkoreksi 1,31% ke 755, disertai tekanan jual. Namun, Herditya memperkirakan saham ini tengah berada dalam bagian dari wave c dari wave (y) dari wave [b], yang membuka ruang penguatan kembali.
Buy on Weakness: 730–750
Target Price: 815, 840
Stoploss: di bawah 715
PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL) – Buy on Weakness
Saham ERAL menguat 4,40% ke 332 dengan volume pembelian meningkat. Menurut analisis teknikal, posisi ERAL saat ini berada pada bagian wave (iii) dari wave [c] dari wave B.
Buy on Weakness: 324–332
Target Price: 346, 370
Stoploss: di bawah 322
PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) – Buy on Weakness
Saham WIFI naik 1,56% ke 3.260 dengan disertai peningkatan volume transaksi. Herditya memperkirakan saham ini sedang dalam bagian wave 4 dari wave (C), sehingga peluang untuk melanjutkan penguatan masih ada.
Buy on Weakness: 3.010–3.210
Target Price: 3.390, 3.500
Stoploss: di bawah 2.940
Sentimen Pasar dan Arah IHSG
Secara umum, analis menilai arah IHSG pada perdagangan Jumat ini akan dipengaruhi oleh kombinasi faktor eksternal dan domestik. Dari sisi global, pasar masih mencermati kebijakan suku bunga bank sentral AS dan pergerakan harga komoditas dunia.
Sementara dari dalam negeri, optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia masih menjadi penopang. Selain itu, aksi ambil untung menjelang akhir pekan diperkirakan masih akan membayangi pergerakan IHSG, terutama setelah indeks mencetak kenaikan signifikan dalam beberapa sesi terakhir.
Namun, potensi rebound dinilai tetap terbuka jika volume pembelian kembali meningkat di tengah perdagangan.
Dengan kondisi ini, para analis menyarankan investor untuk tetap selektif memilih saham, terutama yang memiliki fundamental kuat dan sedang berada pada fase teknikal positif.
Secara keseluruhan, meskipun IHSG dibuka di zona merah, tren penguatan jangka pendek dinilai belum sepenuhnya tertutup. Pasar akan menantikan arah selanjutnya dari pergerakan indeks setelah sesi pertama perdagangan untuk memastikan apakah momentum positif mampu kembali mengangkat IHSG ke level targetnya.