Unik

Penemuan Laba-laba Gynandromorph, Spesies Baru Unik dari Thailand

Penemuan Laba-laba Gynandromorph, Spesies Baru Unik dari Thailand
Penemuan Laba-laba Gynandromorph, Spesies Baru Unik dari Thailand

JAKARTA - Dunia ilmiah kembali dikejutkan oleh penemuan luar biasa dari hutan Phanom Thuan, Thailand Barat. Para peneliti dari Universitas Chulalongkorn dan Universitas Ubon Ratchathani menemukan spesies laba-laba baru yang memiliki karakteristik biologis langka: dua jenis kelamin dalam satu tubuh. 

Fenomena ini dikenal sebagai gynandromorph bilateral, di mana satu sisi tubuh organisme memperlihatkan ciri-ciri jantan, sedangkan sisi lainnya menampilkan ciri betina.

Laba-laba saku baru ini memperlihatkan pembagian tubuh yang hampir sempurna di bagian tengah. Kaki di sisi kiri berwarna oranye tua khas betina, sementara kaki kanan tampak putih keabu-abuan seperti jantan. 

Lebih dari sekadar perbedaan warna, pembagian ini mencerminkan perbedaan biologis yang nyata—setengah tubuhnya betina dan setengah lainnya jantan. Temuan ini menjadi salah satu contoh paling mencolok dari dimorfisme seksual ekstrem di dunia laba-laba.

Keunikan Morfologi dan Fenomena Gynandromorph

Fenomena gynandromorph sendiri bukan hal baru dalam dunia biologi, tetapi kemunculannya sangat langka. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan organisme yang secara bersamaan memiliki jaringan atau organ kelamin jantan dan betina akibat kelainan pembelahan kromosom pada tahap awal perkembangan embrio.

Biasanya, pada proses pembelahan sel yang normal, sel jantan (XY) menduplikasi kromosomnya menjadi XXYY dan membelah menjadi dua sel XY yang seimbang. 

Namun, pada individu gynandromorph, pembelahan ini tidak berlangsung sempurna. Sel dapat terbelah menjadi satu sel X dan satu sel XYY, menyebabkan organisme berkembang dengan dua set kromosom berbeda dalam tubuhnya.

 Akibatnya, muncul makhluk yang menampilkan ciri jantan dan betina secara bersamaan.

Kasus seperti ini telah didokumentasikan pada berbagai spesies lain seperti burung grosbeak berdada mawar, kardinal utara, serangga tongkat, hingga lebah nokturnal. Namun, fenomena serupa pada laba-laba baru ini tergolong luar biasa karena sangat jarang ditemukan di kelas arachnida.

Dimorfisme Seksual yang Menonjol

Selain keunikan struktur biologisnya, laba-laba ini juga menampilkan dimorfisme seksual yang jelas. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan perbedaan penampilan antara jantan dan betina dalam satu spesies.

Pada banyak hewan, perbedaan tersebut bisa sangat mencolok. Misalnya, burung merak jantan memiliki bulu berwarna cerah dan indah, sementara betina cenderung polos. 

Atau pada ikan anglerfish, di mana betinanya berukuran jauh lebih besar dan dominan, sedangkan jantannya kecil serta hidup menempel pada tubuh betina seperti parasit.

Dalam kasus laba-laba baru ini, betina cenderung memiliki warna cokelat-oranye, sementara jantan berwarna putih berbintik. Kombinasi dua karakteristik tersebut dalam satu tubuh menciptakan penampilan yang begitu simetris dan unik—seolah dua makhluk berbeda bergabung menjadi satu.

Asal Usul dan Penamaan Spesies Baru

Setelah memastikan bahwa temuan ini benar-benar mewakili spesies yang belum pernah dideskripsikan sebelumnya, para ilmuwan memberi nama ilmiah Damarchus inazuma

Nama ini terinspirasi dari karakter dalam manga populer One Piece, yang memiliki kemampuan berganti jenis kelamin antara jantan dan betina. Pemilihan nama tersebut dianggap tepat karena menggambarkan sifat luar biasa dari laba-laba ini yang memiliki dua jenis kelamin dalam satu tubuh.

Penemuan Damarchus inazuma dilakukan saat tim peneliti melakukan survei keanekaragaman hayati di kawasan hutan Phanom Thuan, yang terletak tidak jauh dari Bangkok. Wilayah ini dikenal kaya akan flora dan fauna unik, termasuk berbagai spesies laba-laba saku yang belum sepenuhnya teridentifikasi.

Pentingnya Penemuan Ini bagi Dunia Ilmiah

Bagi dunia sains, penemuan ini bukan sekadar menambah daftar spesies baru, tetapi juga membuka wawasan baru tentang mekanisme biologis di balik pembentukan jenis kelamin pada hewan.

 Kasus gynandromorph memberikan petunjuk penting bagi studi genetik dan perkembangan embrio, khususnya bagaimana sel-sel yang memiliki kromosom berbeda bisa berkembang berdampingan dalam satu organisme yang utuh.

Lebih jauh lagi, fenomena seperti ini membantu para ahli memahami bagaimana variasi genetik dan mutasi dapat memengaruhi keragaman hayati. Setiap penemuan gynandromorph menjadi bukti nyata betapa kompleks dan menakjubkannya sistem biologis di alam.

Tantangan dan Potensi Penelitian Lanjutan

Walaupun sudah teridentifikasi, penelitian terhadap Damarchus inazuma masih akan terus berlanjut. Para ilmuwan ingin mengetahui lebih dalam bagaimana sistem reproduksi laba-laba ini berfungsi, serta apakah kedua sisi tubuhnya aktif secara biologis sesuai dengan jenis kelaminnya masing-masing.

Selain itu, temuan ini membuka peluang bagi riset lintas disiplin, seperti biologi molekuler dan evolusi, untuk menelusuri bagaimana gynandromorph bisa muncul di berbagai spesies tanpa pola yang jelas.

Penutup

Penemuan Damarchus inazuma menjadi salah satu momen penting dalam dunia zoologi tahun ini. Dengan ciri khas setengah jantan dan setengah betina, laba-laba ini bukan hanya memikat dari segi visual, tetapi juga menghadirkan tantangan ilmiah yang menarik untuk dipelajari lebih lanjut.

Di tengah keragaman spesies yang terus terancam oleh perubahan lingkungan, temuan ini mengingatkan kita akan keajaiban evolusi dan betapa luasnya misteri kehidupan yang masih menunggu untuk diungkap.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index