Honda

Honda Prelude Banjir Pesanan, Penjualan Dihentikan Sementara di Jepang

Honda Prelude Banjir Pesanan, Penjualan Dihentikan Sementara di Jepang
Honda Prelude Banjir Pesanan, Penjualan Dihentikan Sementara di Jepang

JAKARTA - Gelombang antusiasme tinggi menyambut kembalinya Honda Prelude membuat pabrikan asal Jepang itu harus mengambil langkah tak terduga: menghentikan sementara pemesanan.

 Sedan legendaris ini, yang baru saja dijual secara resmi pada awal September 2025, langsung mencatat permintaan delapan kali lipat dari target awal perusahaan.

Melansir Motor1, Honda mencatat lebih dari 2.400 pesanan hanya dalam waktu sebulan sejak peluncuran. Padahal, target penjualan awal Prelude hanya 300 unit per bulan untuk dua bulan pertama, yakni September dan Oktober 2025. 

Respons luar biasa tersebut mendorong Honda untuk meninjau ulang kapasitas produksinya agar dapat memenuhi seluruh permintaan pelanggan tanpa mengorbankan kualitas.

Langkah penghentian sementara pemesanan diumumkan pada 7 Oktober 2025, hanya sebulan setelah sedan dua pintu ini resmi diluncurkan. Kondisi ini menunjukkan tingginya ekspektasi dan nostalgia publik terhadap nama besar Prelude, yang sempat vakum selama lebih dari dua dekade dari lini produksi Honda.

Antusiasme Nostalgia Penggemar Senior

Menariknya, profil mayoritas pembeli Honda Prelude generasi keenam bukan dari kalangan muda, melainkan dari rentang usia 50 hingga 60 tahun.

 Hal ini menunjukkan bahwa mobil tersebut berhasil membangkitkan kenangan masa lalu di hati para penggemar setia Honda yang tumbuh bersama model-model ikonik era 1980–1990-an.

Bagi banyak orang di generasi tersebut, Prelude bukan sekadar mobil, melainkan simbol masa keemasan desain sporty Honda yang elegan namun tetap fungsional. 

Dengan kembalinya nama besar ini dalam balutan desain modern dan teknologi mutakhir, para penggemar lama seolah mendapatkan kesempatan untuk mengulang masa muda mereka—kali ini dengan rasa yang lebih premium.

Prelude, Ikon yang Lahir Kembali

Honda Prelude terbaru menjadi representasi kuat dari strategi heritage revival Honda — menghadirkan kembali model klasik dengan pendekatan modern. Generasi keenam ini memadukan bahasa desain khas Honda terbaru dengan elemen nostalgia yang kuat.

Sedan dua pintu tersebut pertama kali tampil dalam bentuk konsep di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 pada Juni lalu. Mengusung warna hitam elegan, kehadirannya langsung mencuri perhatian publik. 

Banyak pengunjung yang terkesima dengan perpaduan desain agresif dan garis bodi aerodinamis yang membawa karakter khas Prelude ke era baru.Kehadiran mobil ini juga memperlihatkan arah baru Honda dalam menghadapi tren elektrifikasi. 

Meskipun belum sepenuhnya mobil listrik, Prelude terbaru menggunakan teknologi hybrid, menandakan transisi Honda menuju portofolio kendaraan ramah lingkungan tanpa kehilangan performa sporty yang menjadi DNA mereka.

Strategi Produksi dan Tantangan Pasokan

Lonjakan permintaan yang tak terduga membuat Honda kini menghadapi tantangan kapasitas produksi. Pabrikan sedang berupaya menyesuaikan lini perakitan agar dapat memenuhi pesanan lebih cepat tanpa mengorbankan standar kualitas.

Honda menyampaikan bahwa penghentian sementara pemesanan bersifat sementara dan strategis, bukan karena kendala teknis atau pasokan.

Keputusan ini diambil untuk mengatur ketersediaan unit di pasar domestik Jepang, sekaligus memastikan setiap pelanggan yang telah melakukan pemesanan mendapatkan unit sesuai jadwal yang dijanjikan.

Langkah serupa sebelumnya juga pernah dilakukan Honda untuk beberapa model populer lain seperti Civic Type R dan ZR-V, ketika permintaan pasar melebihi kapasitas produksi awal.

Potensi Global Prelude Terbaru

Meski saat ini baru dijual di Jepang, tingginya minat terhadap Prelude membuat banyak pihak berspekulasi bahwa Honda akan memperluas distribusinya ke pasar global, termasuk Asia Tenggara.

Indonesia menjadi salah satu negara yang menunjukkan antusiasme tinggi setelah versi konsepnya dipamerkan di GIIAS 2025. Publik otomotif Tanah Air menyambut hangat kemungkinan hadirnya sedan ini di pasar domestik, terutama bagi penggemar mobil sport Honda klasik seperti Integra dan S2000.

Kehadiran Prelude di GIIAS tidak hanya menjadi nostalgia semata, tetapi juga sinyal kuat bahwa Honda tengah menguji minat pasar global terhadap produk ikonik yang lahir kembali.

Bila animo terus tinggi, bukan tidak mungkin Prelude akan menjadi salah satu model flagship Honda di segmen sport hybrid coupe.

Simbol Era Baru Honda

Kembalinya Prelude bukan hanya peristiwa otomotif, melainkan juga bagian dari strategi citra merek Honda di era modern. 

Pabrikan ini ingin menunjukkan bahwa inovasi tidak harus selalu berarti meninggalkan masa lalu. Sebaliknya, warisan dan nilai emosional justru bisa menjadi fondasi kuat untuk membangun masa depan.

Melalui Prelude, Honda membuktikan kemampuannya mengawinkan teknologi mutakhir dengan jiwa klasik, menghadirkan mobil yang tidak sekadar efisien dan ramah lingkungan, tetapi juga menyalakan kembali semangat berkendara yang selama ini menjadi ciri khas mereka.

Kini, dengan status “sold out sementara” di Jepang, Honda Prelude generasi keenam telah membuktikan bahwa kekuatan nostalgia, bila dikombinasikan dengan inovasi, mampu menciptakan fenomena pasar yang luar biasa.

Bagi Honda, keberhasilan Prelude ini bukan hanya tentang angka penjualan, melainkan tentang membangun kembali hubungan emosional antara merek dan konsumennya—sebuah modal berharga untuk melangkah ke era elektrifikasi yang semakin kompetitif.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index