JAKARTA - Persis Solo memanfaatkan masa jeda kompetisi BRI Super League 2025/2026 untuk menyiapkan diri secara matang jelang laga pekan kesembilan menghadapi Malut United.
Fokus utama tim saat ini bukan hanya pada aspek taktik, tetapi juga pada pemulihan dan peningkatan kebugaran fisik pemain. Langkah ini menjadi strategi penting bagi tim pelatih untuk menjaga performa Laskar Sambernyawa tetap konsisten di sisa musim kompetisi.
Fokus Latihan di Masa Jeda
Pelatih fisik Persis Solo, Khairulanwar, menjelaskan bahwa jeda kompetisi menjadi momen ideal untuk memperkuat kondisi fisik para pemain. Menurutnya, tim pelatih ingin memanfaatkan waktu ini untuk meningkatkan intensitas otot dan mempercepat pemulihan cedera yang dialami sejumlah pemain.
Meski sempat diliburkan setelah pertandingan pekan ketujuh, para pemain tetap diminta menjaga kondisi tubuh dengan menjalankan program latihan individu. “Pemain tidak benar-benar libur tanpa aktivitas. Mereka tetap memiliki program latihan strength dan conditioning agar kebugaran tetap terjaga,” ujar Khairul.
Program latihan ini dirancang untuk memastikan setiap pemain memiliki fondasi fisik yang kuat ketika kembali berlatih bersama tim. Dengan kondisi fisik yang prima, diharapkan para pemain mampu tampil maksimal saat kompetisi kembali bergulir.
Program Latihan Intensif dan Bertahap
Setelah menjalani libur singkat, skuad Persis Solo kembali ke lapangan untuk melaksanakan program penguatan stamina. Khairul menegaskan bahwa pekan pertama latihan difokuskan pada peningkatan fisik dan daya tahan tubuh melalui sesi berintensitas tinggi.
“Latihan pekan ini lebih fokus pada kondisi fisik yang berintensitas tinggi sebelum memasuki fase teknis dan taktis menjelang pertandingan pekan depan,” jelas Khairul.
Pendekatan bertahap ini dirancang agar para pemain tidak hanya bugar secara fisik, tetapi juga siap menjalankan strategi permainan yang diinginkan oleh tim pelatih. Dengan begitu, transisi dari latihan fisik menuju aspek teknis dapat berjalan lebih efektif.
Selain itu, penguatan fisik juga menjadi langkah penting untuk mengurangi risiko cedera berulang yang kerap dialami pemain di tengah padatnya jadwal kompetisi.
Pemulihan Cedera dan Kondisi Pemain
Beberapa pemain yang sempat mengalami cedera mulai menunjukkan kemajuan positif. Khairul menjelaskan bahwa Zulfahmi Arifin dan Sidik Saimima sudah bergabung dalam sesi latihan tim. Keduanya dinilai pulih dengan baik dan siap membantu tim menghadapi laga berikutnya.
Sementara itu, pemain asing Adriano Castanheira masih menjalani latihan terpisah sebagai bagian dari program pemulihan intensif. “Adriano masih difokuskan untuk menjalani sesi pemulihan, sedangkan Zulfahmi dan Mima sudah kembali berlatih penuh bersama tim,” ujar Khairul.
Kehadiran kembali para pemain inti yang pulih dari cedera menjadi kabar baik bagi Persis Solo. Kondisi ini memberikan lebih banyak pilihan bagi tim pelatih dalam menentukan susunan pemain terbaik saat menghadapi Malut United di Stadion Manahan, Solo.
Persiapan Jelang Laga dan Harapan Tim
Persis Solo menatap laga kontra Malut United dengan motivasi tinggi. Menurut Khairul, seluruh pemain menunjukkan semangat dan kesiapan yang baik selama menjalani program latihan.
“Seperti laga-laga lainnya, persiapan rapi direncanakan untuk tim. Pekan pasca jeda internasional memerlukan intensitas lebih, oleh karena itu pemain diberi waktu istirahat yang cukup sebelumnya,” kata Khairul menambahkan.
Persiapan yang matang dari berbagai aspek, baik fisik maupun mental, diharapkan dapat membuat tim tampil lebih solid dan disiplin di lapangan. Selain itu, keberhasilan dalam menjaga kebugaran menjadi faktor penting dalam menjaga konsistensi performa tim di kompetisi yang semakin ketat.
Tim pelatih juga menekankan pentingnya kerja sama antarpemain dan fokus pada peningkatan kualitas permainan. Dengan pendekatan yang seimbang antara latihan fisik dan taktis, Persis Solo berharap dapat tampil lebih kompetitif menghadapi tantangan di pekan-pekan berikutnya.
Dengan strategi latihan yang terencana dan pengelolaan kebugaran pemain yang cermat, Persis Solo bertekad menjaga performa positifnya di Liga 1.
Masa jeda kompetisi dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk membangun fondasi fisik dan mental yang lebih kuat, sekaligus memulihkan kondisi pemain agar siap menghadapi persaingan ketat di lapangan hijau.